August
18
2021
     13:08

PTPN Group Luncurkan Brand Nasional Nusakita untuk Penuhi Bahan Pokok & Dukung Swasembada Pangan

PTPN Group Luncurkan Brand Nasional Nusakita untuk Penuhi Bahan Pokok & Dukung Swasembada Pangan

JAKARTA, 17 Agustus 2021 – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkomitmen serius untuk memasuki dunia ritel, setelah sebelumnya memiliki brand-brand lokal yang sudah diterima dengan baik oleh masyarakat, kini PTPN Group berencana untuk semakin memperkuat brand di pasar ritel dengan produk nasional NUSAKITA dalam produk minyak goreng, gula pasir, teh, dan kopi. Hal ini dilakukan PTPN untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang terjangkau dengan kualitas premium.

Peluncuran brand NUSAKITA ini dilakukan bertepatan dengan momentum Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 pada tanggal 17 Agustus 2021, sebagai simbolisasi persembahan PTPN Group untuk bangsa. Acara ini dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri I Kementerian BUMN Pahala Mansuri, Komisaris Utama Holding Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Erwan Pelawi, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani beserta jajaran BOD Holding Perkebunan Nusantara lainnya, serta perwakilan mitra distribusi.

Pelaksanaan acara tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan ketat di Kantor Pusat Holding PTPN di Gedung Agro Plaza, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Peluncuran produk Nusakita juga dihadiri secara virtual oleh BOD dan BoC Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), serta Komisaris dan Direktur Anak Perusahaan PTPN Group, serta ditayangkan secara live di Youtube Channel Holding Perkebunan Nusantara.

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengucapkan selamat dan sukses kepada PTPN Group atas peluncuran brand nasional “NUSAKITA. Saya berharap Brand Nasional NUSAKITA dapat membangun nasionalisme dan kemandirian PTPN Group dan juga para konsumen yang menikmatinya, serta semakin memperkuat brand PTPN Group di pasar ritel.

Saya juga menekankan kepada PTPN untuk mengemban perannya sebaik-baiknya, baik sebagai BUMN yang dapat memberi nilai tambah bagi stakeholders utamanya dalam memaksimalkan nilai ekonomi bagi Indonesia (surplus creator) dengan tetap memerhatikan pelayanan publik (welfare creator).

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, “Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor minyak kelapa sawit (CPO) terbesar di dunia, dimana PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan produk turunan CPO, sudah saatnya PTPN Group serius memasuki industi hilir dengan memproduksi minyak goreng yang bermutu. Langkah hilirisasi ini merupakan menjaga ketahanan pangan dan mendorong peningkatan nilai tambah”.

Dalam jumpa pers yang sama, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro, mengajak konsumen Indonesia untuk menggunakan brand NUSAKITA, produk hasil produksi dalam negeri dengan kualitas tinggi setara dengan top brand pesaing lainnya yang sejenis.

“Produk brand nasional NUSAKITA dibuat dari hasil bumi Nusantara pilihan, dengan proses produksi yang berkualitas dan inovatif, serta diproduksi dengan tata kelola yang ramah lingkungan. Dari alam Nusantara, PTPN sendiri yang menanam, merawat, memanen, serta mengolah dengan pengalaman puluhan tahun untuk menjadikan produk NUSAKITA menjadi brand Nasional yang memiliki kualitas terbaik. Nusakita hadir dalam varian produk Minyak Goreng, Gula, Kopi, dan Teh.

Produk-produk NUSAKITA akan didistribusikan secara nasional, untuk tahap awal akan tersedia di area Sumatera Utara/Medan dan Jabotabek yang akan hadir di sisi konsumen pada bulan September- Desember 2021, dipasarkan dengan menggandeng distributor CV Cipta Usaha Nagari dan dua perusahaan start-up nasional Tanihub dan Warung Pintar sesuai dengan semangat brand ini sendiri dalam memajukan anak bangsa, serta berkolaborasi dengan jaringan perusahaan BUMN seperti warung pangan BGR. Seiring dengan penambahan kapasitas mesin pengemas, PTPN secara bertahap akan mendistribusikan NUSAKITA secara nasional.

Ia menambahkan, dari sisi produksi, PTPN Group lebih difokuskan pada produk minyak goreng yang diproduksi oleh Anak Perusahaan PTPN Group yaitu PT Industri Nabati Lestari (INL). Sedangkan gula pasir diproduksi oleh berbagai Anak Perusahaan PTPN Group yang berbisnis tebu/gula dari kebun milik PTPN Group dan diolah dengan proses yang higienis sesuai standard yang tinggi, serta disajikan untuk para konsumen yang mencari produk berkualitas.

Dengan adanya NUSAKITA sebagai brand nasional, tidak berarti mematikan brand lokal anak perusahaan yang selama ini sudah ada, tetapi justru saling melengkapi bisnis ritel PTPN Group, serta memperkuat brand-brand lokal tersebut.

Sebagai brand nasional, NUSAKITA merupakan hasil dari proses kreatif atas riset konsumen yang dilakukan, berupa hasil gabungan dari “Nusa” adalah nusantara, bumi atau tanah tempat berpijak yang menghasilkan berbagai macam hasil alam yang berkualitas. Hal ini juga menggambarkan perkebunan yang merupakan bisnis dan kompetensi utama PTPN Group.

Sedangkan, “Kita” adalah bangsa Indonesia yang dianugerahi nusantara untuk diolah sebaik-baiknya, bersatu, dan bergerak untuk kemajuan bersama-sama. Warna coklat pada logo merupakan simbol dari bumi/tanah ; aksentuasi daun sebagai simbol kealamiannya, dan tagline “dari bumi sendiri”.

Hal ini menjadikan brand nasional NUSAKITA merefleksikan Bumi nusantara sebagai penghasil produk berkualitas, diolah oleh PTPN yang berpengalaman di bisnis perkebunan selama lebih dari seratus tahun, menghasilkan produk-produk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sekaligus mengajak semua anak bangsa untuk bergerak bersama memajukan kemandirian bangsa.

Mengenai Holding Perkebunan Nusantara:

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.

Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) dan perusahaan di bidang pengembangan Human Capital yaitu PT LPP Agro Nusantara.

Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Berdasarkan data per 30 Juni 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 552.888 ha, tanaman karet seluas 154.737 ha, teh 30.279 ha serta areal tebu sendiri seluas 53.946 ha. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on farm), pengolahan tanaman perkebunan (off farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved