January
06
2021
     12:29

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Resmi Luncurkan Indonesia Plantation Institute

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Resmi Luncurkan Indonesia Plantation Institute

Jakarta, 5 Januari 2021 — Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) resmi meluncurkan Indonesia Plantation Institute sebagai lembaga Research & Development (R&D) di bidang perkebunan. Hal ini sebagai perwujudan inisiatif Prioritas Strategis Kementerian BUMN selama 2020-2024 khususnya dalam pengembangan talenta (talenta pool).

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan sebagai tindak lanjut arahan Kementerian BUMN, diminta untuk berkolaborasi dalam bidang learning, research & innovation. PTPN Grup telah memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) dan di bidang pengembangan Human Capital yaitu PT LPP Agro Nusantara. Dengan kemampuan keduanya yang dimiliki maka dibentuk wadah yang mampu mengintegrasikan seluruh resource yang dimiliki PTPN III, sehingga diharapkan akan memiliki teknologi dan inovasi serta menjadi global player.  

“PT. Riset Perkebunan Nusantara kami tunjuk sebagai leader Indonesia Plantation Institute dengan mempertimbangkan peran dan fungsi yang telah dijalankannya sebagai riset, publikasi riset dan ide-ide inovasi,” M Abdul Ghani dalam paparannya saat peresmian secara online di Jakarta, Selasa (29/12/2020).

PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sebelumnya telah melakukan penelitian komoditas komersial yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan, yaitu kelapa sawit, karet, kakao, kopi, teh, kina dan gula.  Sedangkan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) merupakan Pusat Pengembangan SDM dan Manajemen Agribisnis. 

LPP telah mengalami transformasi menjadi PT LPP Agro Nusantara pada 2019 yang memiliki misi antara lain mengembangkan sistem tata kelola yang komprehensif dengan memanfaatkan teknologi informasi menuju proses bisnis yang gesit, mengadakan riset dalam pengelolaan proses dan manajemen operasi, strategi perusahaan, manajemen teknologi informasi, manajemen SDM, manajemen perubahan, pemasaran dan penjualan dan sistem pemantauan manajemen publik.  “Jadi kolaborasi dari keduanya menghasilkan Indonesia Plantation Institute yang nantinya produk yang dihasilkan adalah Research, Regulasi dan Policy,” jelas Ghani.

Sementara itu Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni dalam sambutannya menyampaikan kemampuan LRI (Learning, Research & Innovation) BUMN menjadi kunci utama dalam mewujudkan prioritas Kementerian BUMN.  Saat ini Kapabilitas LRI BUMN masih sangat bervariasi, secara umum masih belum ideal, belum terpola secara baik dan sinergi LRI masih minim. Oleh karena itu, sangat diperlukan sebuah wadah yang dapat mendorong terjadinya autonomous dan collaborative LRI untuk menciptakan, mensinergikan dan melipatgandakan keunggulan dalam perusahaan BUMN.

“Salah satunya diwujudkan hari ini berkat diresmikannya “Indonesia Plantation Insitute” oleh PTPN Grup serta “Perhutani Forestry Institute” dari Perum Perhutani. Wadah terserbut adalah BUMN center of excellent “ujarnya  dalam acara launching secara online.

Ia menambahkan langkah dilakukan PTPN Group ini diharapkan juga menjadi contoh bagi BUMN-BUMN lainnya untuk dapat meningkatkan daya saing nasional melalui lima prioritas utama BUMN yaitu : 1) Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia; 2) Inovasi Model Bisnis; 3) Kepemimpinan Teknologi; 4) Peningkatan Investasi dan 5) Pengembangan Talenta.  

Mengenai Holding Perkebunan Nusantara :

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.

Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) dan perusahaan di bidang pengembangan Human Capital yaitu PT LPP Agro Nusantara.

Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Berdasarkan data per 30 Juni 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 552.888 ha, tanaman karet seluas 154.737 ha, teh 30.279 ha serta areal tebu sendiri seluas 53.946 ha. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on farm), pengolahan tanaman perkebunan (off farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved