August
06
2019
     20:38

Bank Swasta Masih Optimistis Kredit Konsumer Bakal Tumbuh di Paruh Kedua

JAKARTA. Kendati kredit konsumer masih lesu, dua bank swasta terbesar di Tanah Air yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk meyakini ruang pertumbuhan masih terbuka lebar.

 

Ada beberapa faktor yang membuat bankir lebih percaya diri kalau kredit konsumer bisa tumbuh di semester-II 2019. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan kebutuhan akan kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) dinilai masih terbuka.

 

Perseroan pun dalam waktu dekat akan melakukan beberapa program promosi untuk menggaet nasabah ritel. "Kami terus melakukan promosi kegiatan-kegiatan khusus. Contohnya ikut serta dalam pameran kendaraan serta travel fair," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).

 

Santoso menjelaskan, per Juni 2019 total realisasi kredit konsumer BCA mencapai Rp 151,97 triliun alias baru tumbuh 6,4% secara year on year (yoy). Jika dirinci, kredit konsumer BCA mayoritas disumbang oleh KPR yang tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp 90,7 triliun.

 

Meski begitu, masih pelannya kredit konsumer BCA disebabkan menurunnya realiasi KKB sebesar 1,5% yoy menjadi Rp 48,19 triliun. Penyebabnya yakni kredit roda dua yang turun 31,3% yoy sementara kredit roda empat hanya tumbuh tipis 1,1%. Sementara itu bisnis kartu kredit BCA masih mencetak peningkatan sebesar 6% yoy di kuartal II 2019. 

 

Melihat fakta tersebut, Santoso meyakini di semester II 2019 pertumbuhan konsumer masih akan bergerak flat atau moderat sepanjang 2019. "BCA tetap akan menggali peluang dari kebutuhan kredit konsumer," terangnya.

 

Agar lebih dapat menopang pertumbuhan, bank bersandi saham BBCA ini akan memanfaatkan potensi nasabah BCA yang cukup besar untuk menjadi debitur konsumer. 

 

Senada dengan BCA, Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan pertumuhan kredit segmen ini masih akan didominasi oleh KPR. Walau tidak dapat merinci secara detail, CIMB Niaga menjelaskan di semester-I 2019 KPR tumbuh 14% sementara portofolio kartu kredit sudah naik 10% secara tahunan.

 

"KKB untuk sales (penjualan) naik 50%. Kami harap di semester-II 2019 tetap bisa bertahan sampai akhir tahun," katanya.

 

Bank bersandi emiten BNGA ini lebih memilih fokus ke peningkatan layanan debitur, percepatan proses dan harga yang sesuai. Lani juga mengatakan, bahwa permintaan kredit konsumer di segmen primary market memang masih lesu, namun untuk refinancing punya potensi yang dapat digali masih cukup lebar. 

 

"Untuk KPR dan kartu kredit saya masih percaya diri (tumbuh 10%)," katanya. 

 

Sebagai informasi saja, Bank Indonesia (BI) mencatat kredit konsumer baru tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp 1.555,5 triliun. Jumlah tersebut praktis lebih rendah dibanding periode bulan sebelumnya yang sempat mencetak kenaikan 8,4% yoy. 

 

Pun, pertumbuhan kredit konsumsi di bulan Juni 2019 jauh lebih pelan dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 10,6% secara tahunan. Dalam analisanya, BI mengatakan perlambatan tersebut utamanya disebabkan oleh pelannya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna. (Laurensius Marshall Sautlan)

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved