October
25
2021
     13:52

Tutup IFEF 2021, Kontan Luncurkan Buku Melintasi Tiga Krisis Multidimensi

Tutup IFEF 2021, Kontan Luncurkan Buku Melintasi Tiga Krisis Multidimensi

Jakarta. Genap sebulan pameran keuangan virtual terbesar Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF2021) berlangsung. Acara yang dimulai pada tanggal 27 September 2021 ini pun diakhiri dengan peluncuran buku 25 Tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi secara virtual pada Minggu (24/10).

Berusia seperempat abad, Kontan sebagai perusahaan media memang sudah merekam kebangkitan Indonesia dari tiga krisis ekonomi besar. Mulai dari Krisis 1997/1998, Krisis 2008 serta Krisis Pandemi 2020.
Ardian Taufik Gesuri, Pemimpin Redaksi Kontan menjelaskan, peluncuran buku Melintasi 3 Krisis Multidimensi ini merupakan tonggak penting kinerja intelektual redaksi Kontan sebagai wartawan yang berlandaskan reportase dan riset selama 25 tahun.

Langkah tersebut senada dengan pemikiran salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama yang menganggap “Buku adalah mahkota wartawan”.
Secara garis besar, lanjut Ardian, buku ini menyingkapkan krisis ekonomi dan dampak yang dialami Indonesia. Tentu dilengkapi dengan respons pemerintah dalam mengatasinya sehingga pembaca dapat memetik pelajaran yang diambil pasca krisis.

Ardian menyadari, dalam buku tersebut, ada fakta-fakta yang belum terungkap dari sudut pandang para pejabat pemerintah. “Oleh karena itu, untuk menyelami lebih dalam, kami menyelenggarakan diskusi bersama para tokoh yang mengalami langsung krisis Indonesia. Semoga buku dan diskusi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya pada diskusi virtual Memaknai Krisis, Minggu (24/10). Turut hadir sebagai pembicara di antaranya, Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI serta Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan RI Periode 2014 – 2016.

Upaya Pemulihan

Sri Mulyani memaparkan perjalanan Indonesia dalam mengarungi ketiga krisis multidimensi di era reformasi. Mulai dari pemicu, dampak, hingga reformasi dan kebijakan yang diperjuangkan pemerintah. Begitu banyak transformasi  yang dijalankan. Lihat saja perubahan dari nilai tukar tetap menjadi floating, pendirian Otoritas Jasa Keuangan, fungsi Lembaga Penjamin Simpanan, serta pengawasan sektor keuangan.

Pada krisis pandemi 2020 ini juga pemerintah sudah menaikkan bantuan sosial dan membantu restrukturisasi kredit untuk usaha mirko, kecil dan menengah (UMKM). “Bantuan dan subsidi bunga jaminan juga diberikan supaya UMKM tetap berdegup. Semoga ke depan lebih baik untuk Kontan, media, dan Indonesia,” ujarnya.

Pasca krisis multidimensi, Bambang berhasrat agar ekonomi Indonesia mengarah lebih preventif atau mencegah. Bandingkan dengan upaya kuratif pemerintah pada krisis 1998 yang berutang sangat besar demi menyelamatkan ekonomi Indonesia.

“Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tahun 1998 lalu dianggap punya peran terhadap kestabilan ekonomi hingga saat ini. Pelajaran dari inilah yang mendorong adanya urgensi ekonomi harus berkelanjutan,” jelasnya.

Menurut Bambang, ada dua upaya lagi yang bisa dilakukan pemerintah demi menunjang sektor finansial. Pertama, pendirian lembaga untuk menjamin premi dan asuransi. Maklum, asuransi sudah mulai mengandung risiko sehingga keberadaan lembaga tersebut dapat menenangkan para pembeli polis.  Kedua, badan pengawasan micro finance untuk bank digital maupun pinjaman online.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved