March
31
2021
     15:24

Sarihusada Dukung Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi Tumbuh dengan Inovasi Baru SGM Eksplor Soya Pro-Gress Maxx

Sarihusada Dukung Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi Tumbuh dengan Inovasi Baru SGM Eksplor Soya Pro-Gress Maxx

Jakarta, 31 Maret 2021 – Anak yang tidak cocok susu sapi tetap membutuhkan asupan nutrisi seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya, tidak terkecuali zat besi. Namun, perlu Anda ketahui, anak dengan kondisi ini ternyata berpotensi memiliki risiko yang lebih tinggi  mengalami kekurangan zat besi.

Menurut Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc. yang akrab disapa Prof. Tati, Zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi kognitif si Kecil, termasuk bagi anak yang dengan kondisi tidak cocok susu sapi.

Dengan mencukupi kebutuhan Zat Besi pada si Kecil, diharapkan dapat mendukung ia mencapai tumbuh kembang yang maksimal dan terhindar dari dampak buruk akibat kekurangan Zat Besi seperti prestasi akademik yang menurun, mudah terserang penyakit, gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik yang terhambat.

Kondisi tidak cocok susu sapi adalah salah satu tantangan kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak . Gejala yang muncul dari kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap anak, tetapi umumnya berupa ruam merah yang gatal, bengkak, bersin-bersin, pilek, batuk, mata berair, sakit perut, muntah atau diare.

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K), M.Kes menyatakan bahwa selain menimbulkan gejala, kondisi si Kecil yang tidak cocok susu sapi juga membuatnya rentan mengalami kekurangan nutrisi penting, salah satunya adalah zat besi. Padahal, zat besi merupakan salah satu nutrisi esensial yang dapat mendukung si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat tetap tumbuh maksimal.

“Adanya risiko kekurangan zat besi yang lebih tinggi pada si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat disebabkan karena si Kecil mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai, serta adanya risiko inflamasi pada saluran cerna, sehingga dapat  menyebabkan si Kecil tidak memperoleh kecukupan asupan nutrisi penting,” jelas Prof. Budi.

Lebih lanjut Prof. Budi menjelaskan, “Permasalahan anak yang tidak cocok susu sapi ini tidak bisa diremehkan, karena dampak dan prevalensi-nya yang umum ditemukan pada usia di  awal kehidupan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan nutrisi yang tepat dan adekuat pada awal kehidupan si Kecil, terutama bagi yang tidak cocok susu sapi.

Di sini, peran penting orang tua khususnya Bunda sangat diperlukan untuk tetap tanggap dalam penanganan kondisi si Kecil. ASI merupakan yang terbaik bagi si Kecil yang tidak cocok susu sapi, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk dapat diagnosa dan penanganan yang tepat. Bunda dengan kondisi si Kecil yang tidak cocok susu sapi juga tidak perlu khawatir dalam pemenuhan nutrisinya karena sesuai anjuran tenaga kesehatan atau Dokter terdapat beberapa pilihan pengganti protein susu sapi seperti Protein Terhidrolisa Ekstensif atau asam amino. Namun, jika terdapat kendala dalam memperoleh alternatif tersebut dapat diberikan Isolat Protein Soya sesuai dengan anjuran dan edukasi dari Dokter.”

Prof Budi juga menjelaskan bahwa sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, penyerapan zat mineral tubuh, fungsi saraf, serta fungsi hormonal dari anak-anak yang mengkonsumsi Isolat Protein Soya tidak berbeda dengan anak-anak yang mengkonsumsi susu sapi.

Prof. Tati juga menambahkan bahwa adanya pembatasan makanan yang tidak tepat pada si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat. “Namun tidak hanya Zat Besi, kombinasi Zat Besi dan Vitamin C dengan rasio yang sesuai dapat membantu meningkatkan penyerapan Zat Besi di dalam tubuh si Kecil.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved