PT Merck Tbk Bukukan Peningkatan Pendapatan Di 2016 Dan Lanjutkan Komitmen Investasi
Jakarta, 12 April 2017 – Merck, perusahaan sains dan teknologi terkemuka, terus memperbesar bisnisnya secara berkelanjutan selaras dengan perkembangan pasar. Hal ini tidak hanya terlihat dari pendapatan yang lebih tinggi dalam sektor bisnis kesehatan yang berhasil dibukukan, namun juga dari komitmen investasi peningkatan kapasitas pabrik yang telah menghabiskan total Rp 49 miliar pada 2016.
Dr Martin Feulner, Presiden Direktur PT Merck Tbk menyebutkan, “Di masa depan, pendorong utama kelanjutan pertumbuhan Merck adalah pertumbuhan organik dari pasar yang telah kami kuasai, ekspansi secara geografis ke negara-negara yang berbeda, serta kekuatan merek produk kami. Perseroan juga akan tetap konsisten dalam memberikan produk berkualitas terbaik, salah satunya melalui investasi yang konsisten dan optimal untuk peningkatan kapasitas produksi tablet dan kapsul hingga 35% serta sejumlah pembaharuan infrastruktur pabrik yang berjalan sejak 2015 hingga 2018.”
Selain komitmen investasi yang terus berjalan sejak 2015, sepanjang tahun 2016 Merck juga berhasil mencatat laba bruto sebesar Rp 542 miliar, meningkat 9% dibandingkan tahun 2015. Penjualan Merck juga naik 5%, dari Rp 983 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 1,03 triliun di tahun 2016. Sementara itu, total aset Perseroan mencapai Rp 744 miliar, meningkat 16% dari Rp 642 miliar pada 2015.
Penjualan bisnis obat resep (Biopharma) Merck tumbuh 18,6% di saat pasar hanya tumbuh 5,4%. Pertumbuhan ini telah memungkinkan Biopharma berkontribusi hingga 42% terhadap penjualan Perseroan. Sementara bisnis obat bebas (Consumer Health) Merck berhasil tumbuh 13,5% di tengah pasar yang sangat kompetitif dan berkontribusi hingga 49% terhadap penjualan Perseroan.
Bisnis Biopharma
Merck melanjutkan pendekatan Public Private Partnership guna meningkatkan kesadaran masyarakat, pasien dan praktisi kesehatan terhadap berbagai penyakit. Upaya proaktif ini berhasil meningkatkan penjualan secara signifikan, misalnya produk untuk tiroid yang meningkat hingga 30% dan untuk infertilitias yang meningkat hingga 40%. Keikutsertaan Biopharma dalam program JKN berkontribusi sebesar 20% dari total penjualan Biopharma. Selain itu, Biopharma juga melanjutkan inisiatif untuk variasi jenis produknya.
Bisnis Consumer Health
Produk-produk Merck yang dapat dijual bebas, seperti Neurobion dan Sangobion, berhasil mempertahankan posisi Perseroan sebagai salah satu dari tiga perusahaan multinasional terdepan di Indonesia. Selama 2016, Divisi Consumer Health memperkuat pengembangan pasar Sangobion Vita-Tonik yang penjualannya tumbuh hingga 94%. Selain itu divisi ini juga melanjutkan upaya menciptakan kesadaran sehat dengan edukasi publik melalui kampanye “Indonesia Bebas Anemia” dan “Lawan Neuropati”.
Operasional Pabrik
Pada tahun 2016, divisi pabrik Merck berhasil mencapai tingkat kecelakaan kerja nol (zero accident level) dan mencapai rekor 99,6% untuk skor kepuasan pelanggan, meningkat dari 99,2% tahun lalu. Produksi pabrik tahun 2016 naik sebesar 4% dari target 730 juta tablet dan kapsul menjadi 757 juta, sementara optimalisasi produksi meningkat dari 82% di 2015 menjadi 90%. Saat ini fasilitas Divisi Plant Merck telah dilengkapi dengan tiga mesin baru untuk mendukung lini produksi yang ada, yaitu mesin blister dan pelapis gula, serta pengaduk akhir. Investasi lebih lanjut hingga 2018 akan menambah mesin-mesin baru yang melengkapi pabrik.