November
29
2021
     14:17

Maybank Catat Laba Bersih RM 1,68 Miliar Pada Sembilan Bulan Pertama 2021

Maybank Catat Laba Bersih RM 1,68 Miliar Pada Sembilan Bulan Pertama 2021

Dengan dibukanya kembali perekonomian di Malaysia secara bertahap mulai kuartal keempat 2021, dan diiringi dengan tingkat persentase vaksinasi yang meningkat (mencapai lebih dari 75% populasi), Malaysia saat ini telah mendorong mobilitas dan aktivitas bisnis, sebagai tanda-tanda tengah berlangsungnya pemulihan ekonomi.

Untuk mendukung pemulihan ini, sektor perbankan menjalin kerja sama dengan Agensi Kaunseling dan Pengurusan Kredit (AKPK) untuk menggulirkan skema bantuan keuangan yang lebih terarah, khususnya bagi nasabah perorangan yang paling rentan (atau kategori B50) untuk mulai keluar dari program Repayment Assistance, dan dapat kembali melanjutkan kewajiban mereka secara bertahap dan berkontribusi pada perekonomian. Maybank akan fokus kepada pemberian pinjaman tambahan guna mendukung pertumbuhan bisnis nasabah di tengah fase pemulihan ini.

Komentar Chairman Maybank dan Presiden & CEO Grup

Chairman Maybank, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa mengatakan bahwa terlepas adanya dampak pembatasan mobilitas pada kinerja kuartal ketiga Grup, namun dengan tingkat likuiditas dan permodalan Grup yang kuat dapat mendorong Grup untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di tengah kondisi ekonomi yang mulai bergairah kembali.

“Seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi di Malaysia pada kuartal keempat 2021, disertai dengan program vaksinasi yang terus meningkat, dan laju bisnis serta mobilitas masyarakat yang kian bergairah, kami siap untuk menyambut pertumbuhan baru dan mendukung nasabah untuk dapat memaksimalkan efek pemulihan ekonomi yang mulai berlangsung saat ini.”

Sementara, Presiden & Grup CEO, Datuk Abdul Farid Alias menyampaikan bahwa Grup akan terus menyediakan solusi keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah saat ini, khususnya dengan memperhatikan aspek pertumbuhan sejalan dengan dibukanya kembali pasar. Di saat yang sama Grup akan terus memberikan dukungan kepada nasabah yang membutuhkan bantuan keuangan yang lebih terarah.

“Kami akan terus mendukung nasabah untuk dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan di tengah pemulihan yang berlangsung saat ini, agar nasabah dapat menghadapi lingkungan bisnis yang berbeda dari sebelumnya. Ada pun dukungan yang kami berikan termasuk di antaranya dengan mendorong nasabah untuk mengadopsi digitalisasi dalam kegiatan usaha mereka, mengeksplorasi alternatif solusi pembiayaan serta investasi yang dapat mendukung pertumbuhan nilai aset mereka. Sementara itu, kami juga akan terus berupaya untuk terus memperbaiki penerapan agenda terkait perubahan iklim dan keberlanjutan secara bertahap sebagai bagian dari visi kami untuk selalu melakukan hal yang benar.”

Kredit & Simpanan

Total kredit Grup (gross) tumbuh 4,0% Y-o-Y per 30 September 2021, ditopang pertumbuhan kredit di Singapura dan Malaysia masing-masing sebesar 11,3% dan 2,2%, sedangkan kinerja kredit di Indonesia turun 9,9%. Pertumbuhan kredit di kedua pasar tersebut disumbangkan terutama dari segmen Community Financial Services (CFS), yang mencatat peningkatan sebesar 10,7% di Singapura dan 3,8% di Malaysia.

Sejalan dengan strategi Grup untuk mempertahankan likuiditas yang sehat dan memperkuat basis pendanaan berbiaya rendah, Grup mencatat rasio Giro dan Tabungan (CASA) meningkat 12,3%, didorong pertumbuhan CASA di Malaysia sebesar 9,0% dan di Singapura sebesar 26,8%, sedangkan rasio CASA di Indonesia turun tipis sebesar 2,0%. Hal ini berkontribusi kepada peningkatan rasio CASA Grup sebesar 46,0% per September 2021 dibandingkan dengan 42,1% di tahun sebelumnya. Total simpanan Grup tumbuh 2,8%, didukung terutama dari pertumbuhan CASA di Malaysia sebesar 4,1%, meskipun di Singapura dan di Indonesia mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,7% dan 12,9% .

Net interest margin (NIM) atau marjin bunga bersih  untuk periode sembilan bulan hingga September 2021 naik 23 basis point menjadi 2,31% dari 2,08% pada periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan oleh menurunnya biaya simpanan, didukung pertumbuhan CASA yang kuat secara kuartalan (Q-o-Q). Akan tetapi, NIM untuk kuartal ketiga 2021 turun 11 basis point menjadi 2,26% dari 2,37% di kuartal kedua 2021 disebabkan oleh dampak penerapan moratorium untuk membantu debitur ritel dan UKM selama kuartal ketiga. Fokus utama Grup adalah untuk terus menerapkan prinsip kehati-hatian dan disiplin dalam mengelola aset, kewajiban, termasuk penetapan pricing, untuk menghadapi tekanan pada NIM.

Modal & Kekuatan Likuiditas

Maybank terus menjalankan strategi untuk mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang kuat, dengan rasio modal CET1 pada level 14,24%, dan rasio modal total pada level 18,21% per 30 September 2021. Hal ini menjadikan Maybank sebagai salah satu bank dengan kapitalisasi terbaik di kawasan Asia Tenggara. Rasio cakupan likuiditas Grup berada pada tingkat yang sehat sebesar 138,1%, jauh di atas angka yang disyaratkan regulator sebesar 100%.    

Kualitas Aset

Grup mencatatkan peningkatan pada kualitas aset yang dikontribusikan dari penurunan rasio Gross Impaired Loans (GIL) menjadi 1,93% pada September 2021 dari 2,35% pada September 2020. Meskipun demikian, Grup secara proaktif akan terus menerapkan manajemen overlay untuk mengantisipasi penurunan terhadap kualitas kredit pada segmen bisnis tertentu atau debitur korporat serta portofolio ritel akibat pemberlakuan pembatasan mobilitas yang berkepanjangan.

Pemantauan ketat terhadap portofolio kredit tetap menjadi prioritas, dan Grup senantiasa secara aktif melibatkan nasabah yang terdampak  bisnisnya dengan memberikan bantuan dan nasihat terkait  pengelolaan kewajiban mereka.

Pasar Utama

Maybank Indonesia mencatat perolehan laba sebelum pajak (PBT) tercatat Rp1,48 triliun, naik sebesar 2,1% dari Rp1,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu didukung oleh penurunan biaya provisi, biaya dana (cost of funds) dan overhead. Laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (profit after tax and minority interest/PATAMI) turun 3,3% menjadi Rp1,06 triliun pada September 2021 dari Rp1,10 triliun pada periode yang sama tahun lalu, disebabkan oleh adanya penyesuaian perhitungan pajak tangguhan atau Deferred Tax.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved