October
28
2021
     16:31

Kemendag: India, Mitra Strategis Perdagangan Rempah-rempah Indonesia

Kemendag: India, Mitra Strategis Perdagangan Rempah-rempah Indonesia

Jakarta, 27 Oktober 2021 – Indonesia sebagai salah satu negara penghasil rempah-rempah terbaik di dunia berupaya meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui perdagangan internasional, salah satunya dengan India yang merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia. India juga telah menjadi mitra strategis perdagangan Indonesia.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada seminar web (webinar) “Amazing Spices: Accolade To The India-Indonesia’s Adamant Cohesiveness In Exotic Spices” yang digelar pada Rabu (27/10). Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pada Trade Expo Indonesia-Digital Edition 2021 yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Oktober—4 November 2021 (interaktif daring) dan hingga 20 Desember 2021 (showcase).

Hadir pada webinar ini, Konsul Jenderal Republik Indonesia Mumbai India, Agus P Saptono; Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu; serta Direktur Regional, Otoritas Keamanan, dan Standar Makanan India (FSSAI), Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Pritee Chaudhary.

“Diharapkan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan India dapat terus meningkat, memberi lebih banyak kemakmuran kepada masyarakat kedua negara. Diharapkan juga, kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar rempah-rempah di kedua negara,” ujar Didi.

Didi menyampaikan, Indonesia memiliki rempah-rempah yang melimpah. Ekspor rempah-rempah Indonesia pada Januari—Agustus 2021 tercatat sebesar USD 499,1 juta, meningkat 12,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Produk ekspor utama Indonesia untuk rempah-rempah adalah pala, cengkeh, lada putih, kayu manis dan kapulaga. Sebagian besar rempah-rempah Indonesia diekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok, India, Vietnam, dan Belanda,” jelas Didi.

India, lanjut Didi, merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia. Pada Januari— Agustus 2021, ekspor rempah-rempah Indonesia ke India sebesar USD 74,53 Juta atau naik 51,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Produk utama rempah-rempah ke India adalah pala dengan nilai USD 23,82 juta dan pangsa 32,96 persen; cengkih (USD 22,6 juta; pangsa 30,44 persen), lada (USD 8,6 Juta; pangsa 11,56 persen), lada hitam (USD 4,18 Juta; pangsa 5,6 persen), dan kunyit (USD 3,5 Juta; pangsa 4,7 persen).

Sementara Konjen Agus menyampaikan dalam sambutannya, webinar ini bertujuan untuk memberikan informasi dan literasi mengenai akses pasar komoditas rempah-rempah dan produk rempah-rempah yang menjadi andalan utama perdagangan kedua negara sejak berabad lalu. Rempah-rempah juga memiliki peran yang signifikan dalam sejarah hubungan masyarakat kedua negara.

Menurutnya, webinar Ini juga dapat menjadi sarana informasi pendekatan strategis untuk para pemangku kepentingan, pelaku usaha kecil dan menengah yang dapat menjadi katalis nilai tambah produk rempahrempah.

“Permintaan rempah Indonesia dari pasar India sangat meningkat pesat meski di masa pandemi. India dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 miliar merupakan bangsa yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung rempah dalam kesehariannya. Artinya, India merupakan pasar bagi rempah dan produk olahan rempah Indonesia yang luar biasa besarnya,” jelas Agus.

Peluncuran Program Spice Up The World

Didi menambahkan, momentum ini sejalan dengan program Indonesia Spice Up the World yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. “Kementerian Perdagangan mendukung sepenuhnya Program Indonesia Spice Up the World menargetkan peningkatan ekspor rempah dan bumbu menjadi sebesar USD 2 miliar pada 2024, atau naik 25 persen per tahun,” jelas Didi.

Kemendag juga mendung kampanye tersebut melalui peluncuran Indonesia Spice Up the World. “Program Indonesia Spice Up the World akan diluncurkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada acara Indonesian National Day di Expo 2020 Dubai, pada 4 November 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab,” terang Didi.

Selain itu, lanjut Didi, rempah dan bumbu Indonesia juga akan dipamerkan di The 2nd Pacific Exposition 2021, Food Africa 2021, Trade Expo Indonesia Digital kali ini dan yang akan datang.

Sementara Odo mengungkapkan, “Indonesia Spice Up the World” merupakan program untuk meningkatkan akses pasar produk rempah-rempah ke pasar tradisional seperti India dan pasar nontradisional seperti kawasan Afrika. “Program ini akan melibatkan instansi pemerintah, swasta, dan kalangan akademis. Program ini tidak hanya mempromosikan rempah-rempah Indonesia tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan. Di antaranya dengan memperkuat komunitas lokal seperti petani,” imbuh Odo.

Pritee Chaudhary menambahkan, rempah-rempah merupakan komoditas penting untuk kedua negara. “India telah berinvestasi di Indonesia, dan ada banyak hal yang dikerja samakan termasuk rempah-rempah. Kita menantikan kerja sama bilateral yang lebih baik di masa mendatang,” tandasnya.

Sejumlah materi yang dipaparkan narasumber dalam webinar ini yaitu informasi mengenai akses pasar yang disampaikan oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chennai, Kumara Jati; peraturan dan prosedur Impor di pasar rempah-rempah oleh Direktur Otoritas Keamanan dan Standar Pangan India (FSSAI), Sheetal Gupta; serta siklus panen rempah, cuaca dan fluktuasi mata uang rempah & produk rempah oleh Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Kementerian Pertanian Bagus Hudoro. Webinar juga diisi sesi berbagi pengalaman mengenai bumbu eksotis Indonesia oleh Ketua Dewan Cengkih Dunia & Ketua Asosiasi Bisnis IndiaIndonesia Gopal Ahuja serta testimoni para pelaku usaha rempah-rempah India.

Penandatanganan MoU Dengan India

Pada webinar juga dilaksanakan tiga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dengan India untuk produk rempah-rempah, furnitur, dan permen karet dengan total USD 6,45 juta. Dengan demikian, hingga tujuh hari gelaran TEI-DE telah dilaksanakan sebanyak 55 MoU bersama 14 negara dengan nilai total USD 862,16 juta.

“Saya berharap penandatanganan MoU ini merefleksikan komitmen bagi Indonesia dan India untuk semakin meningkatkan hubungan dagang di tahun mendatang,” pungkas Didi.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved