March
08
2017
     16:11

Kawasan Bandung Semakin Diburu Pencari Properti

Kawasan Bandung Semakin Diburu Pencari Properti

Jakarta, 08 Maret 2017 – Pasar properti residensial di kawasan Bandung terus bergerak naik seiring perkembangan pembangunan infrastruktur berupa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, dimana kedua proyek ini akan mempercepat perjalanan darat dari Jakarta menuju ke Bandung dan sebaliknya.

Wasudewan, Country Manager Rumah.com, menjelaskan bahwa menurut data Rumah.com Property Index, harga perumahan di kawasan Bandung sepanjang tahun lalu rata-rata meningkat sekitar 2,4% setiap kuartal dengan harga median Rp. 9,5 Juta rupiah per meter persegi.

“Ketika Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung pada bulan Januari 2016 lalu, median harga perumahan di Bandung langsung melesat 4%, dari Rp. 8,9 juta per meter persegi pada kuartal IV-2015, menjadi Rp. 9,29 juta per meter persegi pada kuartal I-2016,” ujar Wasudewan.

Tak heran, berdasarkan data yang dimiliki oleh Rumah.com, Bandung menjadi salah satu dari 10 lokasi favorit para pencari properti di Indonesia, sepanjang tahun 2016 kemarin. “Data ini kami peroleh berdasarkan perilaku 3,4 juta konsumen properti di Indonesia yang mengakses 17 juta halaman Rumah.com setiap bulan,” tambah Wasudewan.

Kenaikan harga properti di Bandung tidak hanya didorong oleh pembangunan infrastruktur Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cikampek, namun juga didorong oleh adanya rencana pembangunan infrastruktur di wilayah Bandung sendiri, yang merupakan bagian dari konsep Bandung Urban Mobility Project yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung.

Infrastruktur tersebut adalah Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun ini dan beroperasi tahun depan secara bertahap, membentang sepanjang 6 kilo meter dari Stasiun Kereta Bandung di Kebonjati, menuju ke Pasar Baru, Dalem Kaum dan Tegallega.

Perkembangan infrastruktur tersebut juga akan berdampak terhadap salah satu kawasan yang kini menjadi sorotan para pencari rumah dan investor properti, yaitu wilayah Bandung Timur. Rencana pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang akan membentang sepanjang lebih dari 27 Km dari Pasteur hingga Ujung Berung di Bandung Timur juga diyakini akan mengurai kemacetan lalu lintas. Tentu saja, rencana pembangunan BIUTR ini juga akan menambah daya tarik properti di kawasan tersebut.

Dani Ramdani, Principal District Property, salah satu agen properti ternama di kawasan Bandung menjelaskan bahwa saat ini mencari tempat tinggal di kawasan kota Bandung sudah cukup sulit karena harganya sudah terlampau tinggi. Sementara di wilayah Bandung Timur masih menyisakan lahan yang memadai, sehingga harga hunian pun relatif lebih miring.

“Hal ini terbukti dimana untuk rumah tipe 45/85 yang letaknya lebih dekat ke kota, harga jual di atas Rp 500 jutaan per unitnya. Sedangkan kalau lebih ke arah timur masih ada yang Rp 300 jutaan per unit. Harga ini adalah harga baru yang dikeluarkan pada awal tahun ini. Sementara tahun lalu kebanyakan pengembang masih ada yang membanderol harga Rp 400 jutaan untuk unit rumah yang lokasinya cukup dekat dengan Kota Bandung,” tambahnya

Wasudewan menambahkan bahwa daya tarik lain kawasan Bandung Timur adalah rencana pengembangan Bandung Teknopolis, kota baru berbasis teknologi informasi berlokasi di kawasan Gedebage. Lebih dari 800 hektar lahan telah disediakan oleh pemerintah daerah untuk membangun wilayah khusus tempat berkumpulnya perusahaan teknologi informasi.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved