GoFood Terus Memimpin Pasar Layanan Pesan-antar Makanan di Indonesia
Hasil riset Nielsen menyatakan masih ada 42% konsumen urban di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam tiga bulan terakhir. Sementara, demografi konsumen layanan pesan-antar berbeda untuk waktu makan siang dan makan malam. Untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi oleh para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi eksekutif/ manajerial (22%), serta pegawai swasta (44%). Untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol.
Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea, memaparkan, “Penelitian kami terkait perilaku pengguna layanan pesan-antar makanan di Indonesia mengungkapkan banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia. Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini. Dengan 95% masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap, industri pesan antar makanan mempunyai potensi pertumbuhan yang besar. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan.”
Hal serupa juga diakui Co-Founder Parentalk.id, Nucha Bachri yang juga mengaku pelanggan setia GoFood. “Kesibukan sehari-hari di luar rumah menjadikan saya jarang ada kesempatan untuk masak di rumah, tapi GoFood pastinya selalu jadi penyelamat. Saya juga nggak takut untuk beli makanan dari luar untuk anak dan suami karena di GoFood sudah dimudahkan dengan filter pilihan menu makanan favorit kami. Salah satu alasan pilih GoFood juga karena pengirimannya sangat cepat. Kalau tiba-tiba ada acara ngumpul bareng teman-teman dan keluarga di rumah juga jadi lebih santai, tinggal pesan makanan dan bisa GoFood Party. Jadi, saya juga bisa fokus sama kerjaan tapi anak dan suami di rumah tetap mendapatkan perhatian penuh.”
Hadir pula dalam konferensi pers hari ini, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM mengatakan bahwa, “Kehadiran GoFood melalui berbagai inovasi sebagai pelopor layanan pesan-antar makanan di Indonesia patut diapresiasi, termasuk dalam mempelopori pengurangan sampah plastik layanan pesan-antar makanan. Pemerintah menilai bahwa GoFood telah berhasil meledakkan dan merevolusi pola konsumsi di sektor makanan-minuman di Indonesia, baik di sisi konsumen maupun UMKM, dengan menjadi penggerak peningkatan konsumsi rumah tangga dalam sektor makan-minum.
Badan Pusat Statistik telah menyatakan kehadiran layanan seperti GoFood turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ke 5,17% dari 5,07% di tahun 2017. Pemerintah berharap tumbuhnya industri layanan pesan-antar makanan bisa memberikan ruang inovasi baru bagi pengusaha UMKM di seluruh Indonesia untuk naik kelas dan meningkatkan kapasitas usahanya.
Rudy menambahkan, “Kami di pemerintahan akan terus mendorong realisasi program-program prioritas yang berpihak pada UMKM dan pengembangan sektor ekonomi digital, sehingga lebih banyak UMKM kuliner yang bisa tumbuh bersama platform digital seperti GoFood.” Rudy juga menghimbau para pelaku bisnis kuliner untuk tetap menjalankan bisnis ramah lingkungan dengan mengurangi plastik sekali pakai.
Kesuksesan GoFood dalam menumbuhkan sektor pesan-antar makanan di Indonesia bisa dilihat dari laporan Google bertajuk “e-Conomy SEA” pada tahun 2018 yang menunjukkan bahwa pasar online food delivery pada tahun 2015 (tahun di mana GoFood diluncurkan) hanya di angka US$ 0,9 miliar dan menjadi US$ 3,7 miliar di Indonesia pada tahun 2018.
“Potensi pertumbuhan ini akan terus dimanfaatkan GoFood untuk terus menghadirkan layanan yang bisa menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di saat yang bersamaan, kami akan terus memperkuat ekosistem teknologi agar bisa mengajak lebih banyak mitra merchant untuk tumbuh bersama GoFood,” kata Catherine.
Riset Nielsen dilakukan di 7 kota utama di Indonesia dengan menggunakan metode survei online dan melibatkan 1.000 pengguna yang terdiri dari perempuan dan laki-laki berusia 18-45 tahun yang menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam 3 bulan terakhir. Riset Nielsen melihat preferensi masyarakat Indonesia terhadap empat layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.
LEMBAR FAKTA
Ringkasan Hasil Survei: “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market”
Guna memahami lebih dalam mengenai lansekap layanan pesan-antar makanan di Indonesia, Nielsen Singapura mengadakan survei kepada 1.000 responden di tujuh kota utama yaitu, Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Medan dan Makassar.
Dalam riset ini, Nielsen melihat preferensi masyarakat Indonesia terhadap empat layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan survei online dengan margin error 3,1%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, GoFood layanan pesan-antar makanan dari aplikasi Gojek dianggap melebihi rata-rata industri oleh konsumen urban Indonesia. Beberapa temuan utama dari riset ini adalah:
Kualitas layanan GoFood melebihi rata-rata industri
84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan menganggap GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri yang ada di angka 39%.
Pandangan atas GoFood oleh konsumen urban yang punya lebih dari 1 aplikasi
GoFood dianggap punya punya pilihan menu beragam dan dengan merchant beragam masing-masing oleh 87% dan 83% konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang masing-masing ada di 46% dan 43%.
Aplikasi GoFood dianggap user friendly dan mudah digunakan oleh 83% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 44%.
Mitra driver Gojek juga dinilai ramah, sopan dan informatif oleh 82% konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata industri di 43%.
Top-up untuk pembayaran melalui aplikasi dianggap lebih mudah oleh 82% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 43%.
GoFood juga dianggap sebagai menawarkan layanan pesan-antar tercepat oleh 79% konsumen urban. Sedangkan, rata-rata industri hanya ada di angka 41%.
Masyarakat Indonesia menyukai kuliner siap santap di luar rumah, meskipun masih ada yang belum menggunakan aplikasi untuk memesan-antar makanan
95% konsumen urban Indonesia menikmati masakan siap santap dalam 3 bulan terakhir, dengan 58% diantaranya memesan masakan siap santap melalui layanan pesan-antar makanan.
Rata-rata konsumen urban memesan hampir tiga kali masakan siap santap melalui layanan pesan-antar makanan setiap minggu.
Masakan Indonesia (82%), masakan siap saji (80%) dan minuman (49%) merupakan jenis kuliner yang sering dipesan melalui layanan pesan-antar makanan.
Potensi pertumbuhan industri layanan pesan-antar makanan masih luas, dan akan didorong oleh urbanisasi dan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia
Masih ada 42% konsumen urban di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam tiga bulan terakhir
Demografi konsumen layanan pesan-antar berbeda untuk waktu makan siang dan makan malam.
Untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi oleh para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi eksekutif/ manajerial (22%), serta pegawai swasta (44%).
Untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol.