April
19
2018
     17:37

Fitch Afirmasi Telkomsel di 'AAA(idn)'/stabil

Fitch Afirmasi Telkomsel di 'AAA(idn)'/stabil

Fitch Ratings-Jakarta-18 April 2018: Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang dari operator telekomunikasi seluler PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang berbasis di Indonesia di ‘AAA(idn)’. Outlook adalah stabil.

Afirmasi dari peringkat berdasarkan kepada perkiraan kami bahwa Telkomsel akan menjaga statusnya sebagai pemimpin pasar di industri telekomunikasi mobile di Indonesia. Telkomsel secara konsisten mecatatkan kinerja lebih baik dibandingkan pesaingnya dalam hal pelanggan, jaringan dan profil finansial secara keseluruhan.

Peringkat nasional di kategori ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi resiko gagal bayar yang terendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.

FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Pemimpin Pasar: Peringkat Telkomsel mencerminkan posisi kepemimpinannya di pasar telekomunikasi seluler Indonesia dalam segi pendapatan, basis pelanggan dan jangkauan jaringan, diukur dengan jumlah base transceiver station (BTS) dan penetrasi area. Telkomsel menghasilkan pendapatan sebesar IDR93 triliun dan memiliki 196 juta pelanggan pada akhir-2017. Ini lebih dari gabungan jumlah pendapatan dan pelanggan pesaing terdekatnya, PT Indosat Tbk (BBB+/AAA(idn)/Stabil) dan PT XL Axiata Tbk (BBB/AAA(idn)/Stabil); Indosat menghasilkan pendapatan sebesar IDR30 triliun dan memiliki 110 juta pelanggan sedangkan XL menghasilkan pendapatan sebesar IDR23 triliun dan memiliki 53 juta pelanggan.

Keuntungan Jaringan yang Ekstensif: Telkomsel memiliki lebih dari 160.000 BTS pada akhir-2017, meningkat 24,5% dari tahun sebelumnya. Indosat dan XL masing-masing mengelola sekitar 61.000 dan 101.000 BTS, masing-masing. Telkomsel memperoleh blok tambahan 30MHz dari lelang spektrum 2300MHz di 4Q17, membawa total spektrumnya menjadi 82.5MHz dan meningkatkan rasio pelanggan/bandwidth menjadi 2,4 juta pelanggan/MHz dari 3,7 juta pelanggan/MHz. Perluasan jangkauan jaringan Telkomsel diperlukan untuk mempertahankan posisi kepemimpinannya di tengah peningkatan jumlah pelanggan dan persaingan pasar.

Ekspektasi Pertumbuhan Lebih Rendah: Kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah di mid-single-digit di 2018 disebabkan oleh pergeseran berkelanjutan ke data seluler dengan margin yang lebih rendah dari layanan telekomunikasi tradisional voice dan SMS. Pendapatan Digital Business (mobile data & digital services) mewakili 42% dari total pendapatan Telkomsel di 2017 (2016: 35%); kami memproyeksikan kontribusi dari segmen ini akan melebihi 50% di satu atau dua tahun mendatang, melampaui pendapatan dari voice dan SMS. Selain itu, kami juga memproyeksikan perubahan business mix tersebut akan menyebakan penyempitan profitabilitas yang bertahap, meskipun hal ini akan diimbangi dengan pengendalian biaya perusahaan, mengingat ukuran perusahaan yang besar dan posisi kepemimpinan Telkomsel di pasar.

Profil Keuangan yang Kuat: Kami memproyeksikan pertumbuhan arus kas Telkomsel akan tetap solid dalam tiga tahun ke depan, didukung oleh penawaran produk yang kuat, EBITDA yang solid dibantu dengan strategi penetapan harga yang baik, pengendalian biaya yang efektif dan profil keuangan yang konservatif. Margin free cash flow (FCF) sebelum dividen adalah 27% pada tahun 2017 (2016: 34%) dan kami memproyeksikan marjin FCF (setelah investasi dan rasio pembayaran dividend sebesar 90%) sekitar 2% untuk dua sampai tiga tahun kedepan. Posisi kas bersih perusahaan harus dipertahankan.

CATATAN DERIVASI

Peringkat Telkomsel dipacu oleh posisi pasar yang solid dan profil keuangan yang kuat, didukung oleh penghasilan EBITDA yang kuat, marjin FCF sebelum pembayaran dividen yang besar dan posisi net kas yang berkelanjutan.

Metrik kredit Telkomsel sebanding dengan perusahaan lain yang memiliki peringkat ‘AAA(idn)’ seperti PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo, BBB-/AAA(idn)/Stabil). Kedua entitas berada di posisi pemimpin pasar di masing-masing industry, marjin EBITDA yang solid dan profil keuangan yang konservatif. Telkomsel memimpin pasar telekomunikasi seluler di Indonesia, dengan posisi yang kuat di pendapatan, pelanggan dan jaringan, sementara Protelindo adalah perusahaan menara telekomunikasi independen terbesar di Indonesia. Ukuran Telkomsel yang lebih besar ditambah diverisikasi, leverage yang lebih rendah, dan konsentrasi pendapatan yang minimal mengimbangi sekuritas arus kas Protelindo dari kontrak jangka panjang.

ASUMSI UTAMA

Asumsi utama yang digunakan Fitch dalam Rating Case untuk perusahaan mencakup:
- Pertumbuhan pendapatan pada mid-single-digit di 2018-2021 dikarenakan persaingan di mobile untuk memenangkan pangsa pasar.
- Penyempitan marjin EBITDA secara bertahap dengan 200bp pada 2018-2019 dan 100bp pada 2020-2021 sebagaimana layanan data dengan marjin yang lebih rendah menggantikan layanan tradisional voice dan teks dengan marjin yang lebih tinggi.
- Belanja modal/pendapatan 16% per tahun di 2018-2021.
- Rasio pembayaran dividen sebesar 90% (2017: 125%).

SENSITIVITAS PERINGKAT

Perkembangan di masa depan yang mungkin, secara individu maupun kolektif, menaikkan peringkat antara lain:
Tidak ada tindakan pemeringkatan yang positif karena perusahaan sudah berada pada level paling tinggi pada skala peringkat nasional.
Perkembangan di masa depan yang mungkin, secara individu maupun kolektif, menurunkan peringkat antara lain:
Naiknya pembayaran kepada pemegang saham secara signifikan atau akusisi besar yang didanai oleh hutang bisa menyebabkan tindakan pemeringkatan negatif terhadap Peringkat Nasional Jangka Panjang. Tetapi, hal ini kemungkinan kecil terjadi dalam jangka waktu pendek dan menengah karena besarnya ruang untuk peringkat.

LIKUIDITAS

Likuiditas yang Kuat: Telkomsel telah mempertahankan posisi kas yang kuat, sebagaimana dibuktikan oleh saldo kas yang tidak terbatas sebesar IDR11 triliun, dibandingkan dengan jumlah hutang sebesar IDR6 triliun pada akhir 2017. Selain itu, perusahaan juga memiliki fasilitas modal kerja yang berkomitmen sebesar IDR2 triliun yang belum digunakan untuk tambahan dukungan likuiditas. Kami percaya Telkomsel akan terus mempertahankan posisi kas yang solid mengingat profitabilitas bisnisnya yang kuat dan marjin FCF (setelah investasi dan pembayaran dividen) sekitar 2% untuk dua hingga tiga tahun ke depan.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved