April
19
2018
     19:30

Fitch Peringkat Obligasi TBI di 'AA-(idn)'; Afirmasi IDR di 'BB-'

Fitch Peringkat Obligasi TBI di 'AA-(idn)'; Afirmasi IDR di 'BB-'

Fitch Ratings-Singapore/Jakarta-17 April 2018: Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Mata Uang Lokal Issuer Default Ratings (IDR) dan peringkat senior unsecured rating dari perusahaan menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBI), di ‘BB-’. Secara bersamaan, Fitch Ratings Indonesia juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang dan Peringkat nasional senior unsecured di ‘AA- (idn)’. Outlook adalah Stabil.

Fitch Ratings Indonesia juga telah menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA-(idn)’ pada program obligasi TBI sebesar IDR7 triliun dan obligasi tahap pertama sejumlah maksimum IDR700 miliar yang menjadi bagian dari program obligasi ini. Perusahaan akan menggunakan hasil dari penerbitan untuk membayar utang.

Daftar lengkap tindakan pemeringkatan terdapat di bagian akhir laporan ini.

Peringkat Nasional 'AA' mencerminkan ekspektasi akan resiko gagal bayar yang relatif rendah terhadap perusahaan atau obligasi yang diterbitkan di negara yang sama. Resiko gagal bayar tersebut pada dasarnya hanya sedikit berbeda dari peringkat perusahaan atau obligasi tertinggi di negara yang bersangkutan.

FAKTOR FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Deleveraging Lambat: Fitch berekspektasi FFO adjusted net leverage TBI tetap berkisar di 6,0x di 2018-2020 (2017: 6,0x) karena kebijakan shareholder return yang agresif terus membebani arus kas bebas (FCF) yang sudah dibebani oleh tingginya biaya pendanaan dan belanja modal. Perkiraan EBITDA 2018 kami yang berada di sekitar IDR3,7 triliun (2017: IDR3,5 triliun) kemungkinan tidak cukup untuk membiayai dividen tahunan, share buybacks, pembayaran bunga tahunan sebesar IDR1,8 triliun, dan belanja modal sekitar Rp1,6 triliun.

Perusahaan berencana untuk beroperasi dengan leverage di bawah 5,5x, yang diukur dengan gross debt/EBITDA tahunan kuartal terakhir (akhir-2017: 5,1x), yang lebih rendah dari kovenan obligasi sebesar 6,25x. TBI melakukan kembali program share buyback pada 27 April 2018 untuk membeli kembali saham hingga maksimal IDR1,2 triliun selama 18 bulan ke depan.

Jaringan 4G untuk Menggerakkan Pertumbuhan: Pendapatan TBI kemungkinan akan meningkat dengan satu dikit menengah-hingga-tinggi pada 2018 dan 2019, didorong oleh ekspansi jaringan 4G yang cepat setelah melakukan spectrum conclusion di Oktober 2017. Penyewa menara terbesarnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel, AAA (idn)/Stabil), memenangkan 30 MHz blok spektrum dari total 2300 MHz. TBI memiliki eksposur terbesar ke Telkomsel di antara tiga perusahaan menara independen terbesar di Indonesia, dengan 45% pendapatan; PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo, BBB-/AAA(idn)/Stabil) memiliki eksposur 19% dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (STP, BB-/A +(idn)/Stabil) memiliki 17% eksposur.

Visibilitas Pendapatan: Perjanjian sewa jangka panjang TBI memberikan visibilitas dan stabilitas arus kas. Total pendapatan yang terkunci adalah sekitar USD1,7 miliar pada akhir-2017 dan rata-rata sisa masa kontrak adalah sekitar 5,7 tahun. Kami melihat risiko non-renewal cukup rendah, karena menara adalah infrastruktur yang sangat penting bagi perusahaan telekomunikasi, yang menghindari relokasi peralatan untuk meminimalkan gangguan layanan. Namun demikian, sewa menara bulanan rata-rata dapat berada di bawah tekanan karena kontrak sewa berakhir, yang sebagian besar akan berlangsung setelah 2020.

Risiko Counterparty dan Forex Terkelola: Peringkat TBI juga mencerminkan risiko counterparty yang rendah. Kontribusi pendapatan dari operator telekomunikasi Indonesia dengan peringkat internasional tingkat investasi adalah 83% pada tahun 2017; lebih tinggi dari Protelindo sebesar 49% dan STP 65%. Selain itu, TBI mengurangi risiko mata uang dengan sepenuhnya melakukan lindung nilai eksposur dolar AS. Perusahaan juga memiliki pendapatan tahunan dalam denominasi dolar AS sebesar USD40 juta dari PT Indosat Tbk (BBB+/AAA(idn)/Stabil). Piutang dari PT Internux turun menjadi IDR104 miliar pada akhir-2017 (akhir-2016: IDR125 miliar) dan ekposur pendapatan dibatasi hanya 2,5% dari pendapatan TBI.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved