Dilengkapi Fasilitas Wisata dan Ekspor, Raiser Cibinong Siap Majukan Ikan Hias Indonesia
Rencana tersebut disambut positif oleh Komisi IV DPR RI. Terlebih potensi Indonesia dari komoditas ikan hias dinilai luar biasa. Sebagai gambaran, nilai ekspor ikan hias periode Januari-Maret 2021 mencapai USD9,2 juta.
"Laut dan perairan Indonesia ini tempat kehidupan, tidak hanya yang kita makan, tapi juga bisa menjadi hobi dan memberikan pendapatan berlebih. Saya juga melihat, ada (ikan hias) yang ditawar Rp75 juta," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Emma Rini.
Menurutnya, pengembangan Raiser Ikan Hias Cibinong bisa menjadi bentuk kehadiran negara dalam memberikan penguatan, bimbingan, bekal yang lebih mumpuni untuk masa depan ikan hias nasional. Termasuk rencana layanan one stop service export, bisa membuka peluang UMKM ikan hias untuk masuk ke pasar global. Dia memastikan, akan mendorong peningkatan anggaran KKP yang saat ini baru mencapai 0,23% dari total APBN 2021.
"Jelas saya senang sekali, saya menyuarakan ikan hias, karena secara keseluruhan memang anggaran masih kecil sekali tapi potensinya besar. Saya ingin (anggaran KKP) lebih lagi, karena sekarang cuma 1% di tengah luasnya perairan di Indonesia," sambungnya.
Senada, Luki Kusuma berharap Raiser Cibinong bisa menjadi wadah bagi UMKM ikan hias untuk merambah pasar ekspor. Karenanya, fasilitas karantina ikan yang baik dan benar menjadi penting agar komoditas yang dikirimkan tetap berkualitas.
"Karena kalau mereka asal ngepak di pinggir jalan, atau dengan fasilitas yang seadanya tanpa tahu teknisnya saat dikirim ikan itu akan jadi masalah bagi ikan hias itu sendiri," kata pemilik Lucky Indo Aquatic ini.
Dia pun optimis, sosialisasi dan edukasi ikan-ikan endemik Indonesia bisa memotivasi masyakarat untuk menjadikan komoditas ini sebagai peluang di masa pandemi. Terlebih di luar negeri komoditas ikan hias Indonesia menjadi primadona.
"Mudah-mudahan one stop service di Raiser Cibinong bisa berjalan jadi mulai dari edukasi, hingga fasilitasi UMKM supaya bisa ekspor menurut kami ini ide yang brilian," tutupnya.
Pengembangan Raiser ini juga sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat mengunjungi tempat ini beberapa waktu yang lalu. Menteri Trenggono berharap kehadiran raiser ikan hias di Cibinong, selain menjadi pusat pengembangan industri dan pemasaran ikan hias, juga dapat meningkatkan kualitas, menjadi penyangga stok, sarana edukasi dan pusat informasi ikan hias Indonesia bagi dunia.
"Perlu adanya perpaduan, baik itu kontes (ikan hias), training, dan juga pengembangan. Supaya bisa menggerakkan wisata juga," pesan Menteri Trenggono.