November
27
2024
     20:07

Himpunan Ahli Elektro Gelar Munasus dan Seminar Jadi Asosiasi Profesi Terakreditasi

Himpunan Ahli Elektro Gelar Munasus dan Seminar Jadi Asosiasi Profesi Terakreditasi
ILUSTRASI. Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) menyelenggarakan Musyawarah Nasional Khusus (Munasus) dan Seminar 2024 dengan tema “HAEI Turut Meningkatkan Keselamatan Instalasi Listrik Voltase Rendah untuk Proteksi Kebakaran dan Teknologi Ramah Lingkungan pada Bangunan Gedung” di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) menyelenggarakan Musyawarah Nasional Khusus (Munasus) dan Seminar 2024  dengan tema “HAEI Turut Meningkatkan Keselamatan Instalasi Listrik Voltase Rendah untuk Proteksi Kebakaran dan Teknologi Ramah Lingkungan pada Bangunan Gedung”  di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Acara Munasus dan Seminar yang berlangsung selama 2 hari ini, Senin-Selasa (25-26 November 2024) dihadiri oleh pengurus dan anggota termasuk Dewan Kehormatan HAEI. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti juga hadir sebagai keynote speech. Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Taufik Widjoyono, Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Kementerian Perindustrian Heru Kustanto, dan Rektor Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Isnuwardianto juga hadir dalam cara ini.

HAEI merupakan organisasi elektro yang menghimpun para ahli bidang kelistrikan. Pada awal berdiri di Bandung pada tanggal 30 Juni 1977, nama organisasi ini Himpunan Ahli Elektroteknik Indonesia. Kemudian dalam Musyawarah Nasional (Munas) pada 27 April 2005 diganti menjadi Himpunan Ahli Elektro Indonesia.

Achmad Sutowo Sutopo, Ketua Umum HAEI Periode 2018-2026, dalam sambutannya menyampaikan, Munasus 2024 sebagai respons atas perubahan regulasi, yaitu PP No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP No. 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan regulasi turunannya melalui Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Akreditasi Asosiasi Perusahaan, Asosiasi Profesi dan Rantai Pasok. Agenda lain Munasus HAEI adalah perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

"Munasus 2024 HAEI sebagai bentuk respons atas PP No. 14/2021. HAEI telah menindaklanjuti regulasi tersebut dengan membentuk tim kecil khusus untuk menyiapkan dokumen sebagai persyaratan Asosiasi Profesi Terakreditasi/APT. Pada Januari 2023, tim khusus ini mulai bekerja secara intens, terus berkomunikasi dan konsultansi dengan tim APT LPJK [Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi] untuk mendapatkan penjelasan tentang syarat dan ketentuan agar HAE menjadi asosiasi profesi yang terakreditasi," ujar Sutowo dalam Munasus 2024 HAEI, Senin (25/11/2024).
 
Menurutnya, tim kecil HAEI berhasil menyampaikan berbagai dokumen persyaratan dengan lancar di LPJK. Proses input/upload data anggota HAEI masih berproses. Sambil proses akreditasi di LPJK, secara paralel HAEI menyelenggarakan Sertifikat Kompetensi (Serkom) bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) Bandung. Pasalnya, banyak Sertifikat Keahlian (SKA) anggota HAEI yang masa berlakunya hampir berakhir. "Serkom telah dilaksanakan 8 batch dari Maret-November 2023 yang diikuti oleh total 57 orang anggota HAEI tanpa dipungut biaya," tegas Sutowo.

Sutowo menambahkan, HAEI juga melakukan upaya lain seperti penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Program Studi Program Profesi Insinyur di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2023. Sebanyak 40 anggota HAEI mengikuti Program Studi Program Profesi Insinyur UGM dan pada tahun 2023 dan sebanyak 33 anggota pada 2024.

Kemudian, MoU dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Pada 2023, 22 anggota HAE mengikuti Program Studi Program Profesi Insinyur di UMI dan 17 anggota pada tahun 2024. Selain itu, HAEI juga melakukan MoU dengan ISTN untuk mengikuti program studi S2 di semester ganjil 2024. Program studi S2 ISTN ini diikuti oleh 22 mahasiswa praktisi pada konsultan perancang mechanical, electrical and plumbing (MEP) yang merupakan anggota HAEI. Dari 22 mahasiswa tersebut, 17 orang mengambil program pascasarjana (S2) Teknik Elektro dan 5 orang S2 Teknik Mesin ISTN. "Harapan kami agar terus bertambah jumlah tenaga ahli bidang MEP di Konsultan Perencana MEP," ujar Sutowo Sutopo.

Elektrikal Aspek Penting
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menyambut baik tema seminar HAEI. "Tema ini penting dan relevan dengan kebutuhan bangunan gedung yang aman, efisien, dan berkelanjutan agar terus bertambah, terutama di perkotaan. Kami selalu melihat bahwa bangunan tidak indah tanpa ada elektro dan peralatan lainnya. Jika kelistrikan dan elektro tidak dipasang baik, maka akan membawa petaka, seperti kebakaran dan sebagainya. Instalasi listrik merupakan aspek krusial dalam bangunan. Jika tidak sesuai standar, berisiko memicu kebakaran akibat korsleting."

Terkait dengan PP No. 14/2021, Diana mengakui bahwa regulasi tersebut perlu diperbaiki. "Izin beri tugas kepada saya untuk memperbaiki [regulasi] karena bangunan bukan hanya arsitek dan sipil saja, tetapi MEP penting, orang-orangnya juga penting. Keselamatan instalasi listrik bangunan tidak lepas dari standar kelistrikan yang jelas, terukur, harus ada sertifikasi."

Diana berharap agar HAEI berkolaborasi dan sinergi dalam memastikan penerapan regulasi untuk keselamatan kelistrikan pada bangunan gedung. “Untuk itu, saya mengapresiasi HAEI atas terlaksananya acara ini. Semoga Munasus dan Seminar HAEI 2024 dapat memberi wawasan sekaligus ajang bertukar pikiran untuk solusi inovatif bagi kita semua."

Achmad Sutowo mewakili seluruh stakeholder HAEI berharap agar Munasus dapat menampung aspirasi seluruh anggota dan tersampaikan kepada pemerintah. "HAEI bisa terakreditasi di LPJK seperti dalam ketentuan Pasal 13 (ayat 1) Permen PUPR No. 10  bahwa asosiasi profesi bidang keilmuan lain bisa ditentukan oleh Menteri. "Kami berharap ini menjadi exit plan agar bidang elektrikal tetap menjadi bagian penting dari sebuah bangunan gedung. Kami tetapkan HAEI menjadi asosiasi profesi khusus, tidak bercabang."

Dia mengatakan, seminar diisi para pembicara dari HAEI berkolaborasi dengan perwakilan dari vendor dan industri agar terjadi satu link and match dan mudah dipahami bersama oleh stakeholder. "Supaya bisa menjadi fokus bersama cara meningkatkan keselamatan listrik voltase rendah dan efisiensi energi serta teknologi ramah lingkungan dalam bangunan gedung."

Baca Juga: FTUI Resmikan Laboratorium Nano Device, Pusat Pengembangan Nanoteknologi

 

Selanjutnya: Hilirisasi Bauksit Masih Kalah dengan Nikel, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: Dukung Kemajuan Sektor Maritim, BKI Optimalisasi Platform MCP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved