The Nusa Dua Tingkatkan Tata Kelola Kawasan Berbasis Protokol Kesehatan

Seluruh tenant yang beroperasi di Kawasan The Nusa Dua saat ini telah memperoleh sertifikasi CHSE dan seluruh pekerja di dalam kawasan beserta masyarakat desa penyangga The Nusa Dua telah menyelesaikan program vaksinasi. Hal ini sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri wisatawan untuk berkunjung ke The Nusa Dua dan berwisata dalam travel corridor yang aman dan tersertifikasi, sehingga dengan mulai adanya kunjungan ini okupasi kawasan dapat terjaga.
Adapun tingkat okupansi kawasan The Nusa Dua periode Januari – Juni 2021 tercatat secara berturut-turut sebesar 7,71%, 5,08%, 9,80%, 9,58%, 10,75% dan 19,88%. Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua pada Januari – Juni 2021 mencapai hampir 79.000 orang dan didominasi oleh wisatawan domestik sejumlah 70.366 orang. Kunjungan wisatawan domestik ini mengalami peningkatan dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya mencapai 28.160 orang.
“Kami selaku pengelola kawasan The Nusa Dua bersyukur bahwa tingkat okupansi kawasan tetap terjaga selama periode Semester I 2021. Peningkatan okupansi khususnya pada Juni 2021 antara lain didorong oleh meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan jumlah pertemuan yang diselenggarakan di dalam kawasan, baik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah maupun swasta. Kami harapkan peningkatan ini dapat terus terjaga seiring dengan meningkatnya kegiatan kepariwisataan,” tambah Ardita.
Hingga akhir Juni ini, tercatat sebanyak 17 hotel dan villa sudah beroperasi dari sebanyak 20 hotel dan villa yang ada di kawasan, dengan jumlah kamar tersedia sebanyak lebih dari 4.600 kamar dari total 5.175 kamar. Jumlah ini meningkat dari 2.410 kamar yang dioperasikan oleh 7 tenant hotel sebelum 31 Juli 2020. Sementara itu, sebanyak 7 fasilitas sudah beroperasi dari sebanyak 10 fasilitas yang ada di kawasan.
”Dengan kelengkapan fasilitas terintegrasi dan SOP protokol kesehatan yang ketat di dalam kawasan, kami optimis tingkat okupansi kawasan tetap menunjukkan tren positif, dan berharap agar peningkatan-peningkatan ini dapat berkontribusi terhadap pemulihan pariwisata Bali,” tutup Ardita.
Tentang ITDC
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merupakan BUMN yang memiliki lini bisnis membangun dan mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia. Selama 47 tahun, Perseroan telah membangun dan mengelola The Nusa Dua, kawasan pariwisata terpadu seluas 350 ha yang berlokasi di Bali bagian selatan, yang menjadi salah satu kawasan pariwisata terbaik di dunia.
Dengan infrastruktur, akomodasi, dan fasilitas pertemuan yang berstandar internasional, membuat kawasan ini menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018.
Sejalan dengan strategi Pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata menjadi sumber utama devisa negara dengan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, ITDC ditugaskan untuk mengembangkan destinasi pariwisata di luar Pulau Bali.
Dengan dukungan Pemerintah, ITDC memperoleh hak untuk mengembangkan dan mengelola kawasan pariwisata di KEK Mandalika/The Mandalika di Lombok Tengah, NTB, dengan luas 1.175 hektar. The Mandalika memiliki 16 km garis pantai yang indah dan dikelilingi bukit-bukit yang hijau, serta merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas atau ‘Bali Baru’ yang ditetapkan Pemerintah.