February
18
2021
     15:51

Standard Chartered dan Manulife Aset Manajemen Indonesia Ajak Investor Indonesia Diversifikasi ke Banyak Negara

Standard Chartered dan Manulife Aset Manajemen Indonesia Ajak Investor Indonesia Diversifikasi ke Banyak Negara

Jakarta, 18 Februari 2021 — Standard Chartered Bank Indonesia (“Standard Chartered”) mengumumkan pemasaran reksa dana Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS (“MAGOLD”), reksa dana syariah kelolaan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (“MAMI”) yang berinvestasi pada efek luar negeri (offshore). MAGOLD menawarkan peluang untuk diversifikasi investasi bagi investor Indonesia di dua pasar besar di Asia, yaitu China & India, dalam satu produk reksa dana.

Andrew Chia, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Standard Chartered mengatakan, “Dalam beberapa tahun terakhir, kami secara konsisten menambahkan lebih banyak produk investasi untuk memenuhi perkembangan kebutuhan para nasabah di Standard Chartered.

Dalam tiga bulan terakhir, pada periode November 2020 hingga Januari 2021, kami melihat minat para nasabah kami terhadap produk reksa dana dengan denominasi dolar AS, baik onshore maupun offshore, terus mengalami peningkatan. Volume penjualan reksa dana dengan denominasi dolar AS meningkat secara signifikan sebesar 52% di periode yang sama.

Sementara volume penjualan reksa dana offshore sendiri meningkat sebesar 38%. Kami yakin MAGOLD dapat menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi para nasabah Standard Chartered, khususnya nasabah yang berminat untuk berinvestasi dalam mata uang dolar AS sekaligus ingin melakukan diversifikasi portfolio dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan di China dan India.”

Afifa, Director, Interim President Director MAMI mengatakan, “Reksa dana Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS atau MAGOLD merupakan reksa dana saham syariah offshore terbaru yang dikelola oleh MAMI. MAGOLD menawarkan peluang investasi dari dua perekonomian terbesar di kawasan negara berkembang saat ini, yaitu China dan India.

Kedepannya, kedua negara ini juga masih memiliki potensi pertumbuhan, baik dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun perkembangan pasar sahamnya. Didukung oleh populasi yang besar, China dan India memiliki potensi ekonomi yang besar. Di tahun 2030, China dan India diperkirakan akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan memiliki peranan yang semakin penting dalam perekonomian global.”

Lebih lanjut Afifa menjelaskan bahwa MAGOLD mengalokasikan 80% - 100% dari aset yang dikelola untuk diinvestasikan di instrumen saham syariah di Kawasan China dan India serta 0% - 20% di instrumen pendapatan tetap, sukuk, atau pasar uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sesuai tolok ukurnya, MAGOLD akan mengalokasikan sekitar 70% dari aset yang dikelola pada kawasan China dan 30% di India.

Andrew menambahkan, “Nasabah Standard Chartered dapat berinvestasi di reksa dana MAGOLD dengan nyaman melalui aplikasi SCMobile. Seluruh transaksi reksa dana, baik subscription, switching, maupun redemption dapat dilakukan melalui aplikasi ini. Selain MAGOLD, nasabah juga dapat membeli reksa dana kelolaan MAMI lainnya. Saat ini Standard Chartered merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki seluruh ragam produk reksa dana dengan denominasi dolar AS kelolaan MAMI, sehingga memudahkan para nasabah kami dalam melakukan one-stop investing pada produk MAMI.”

Selain MAGOLD, dua reksa dana saham syariah offshore kelolaan MAMI lainnya yang tersedia di Standard Chartered adalah Manulife Saham Syariah Global Dividen Dolar AS (MANSYAG) dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF). MANSYAG adalah reksa dana global dengan fokus investasi pada negara Amerika Serikat dan kawasan Eropa.

MANSYAG berinvestasi pada saham-saham perusahaan skala global dan pemimpin industri, dengan rekam jejak yang panjang, fundamental teruji serta profitabilitas yang berkesinambungan. Keunggulan MANSYAG adalah memiliki fitur pembagian hasil investasi, dengan potensi distribusi penghasilan setiap enam bulan.

Sedangkan, portofolio MANSYAF terdiversifikasi dengan berinvestasi pada saham-saham di berbagai negara yang ada di kawasan Asia Pasifik, khususnya di Asia Utara. Reksa dana denominasi dolar AS kelolaan MAMI lainnya yang tersedia di Standard Chartered adalah Manulife Greater Indonesia Fund (MGIF) dan Manulife USD Fixed Income (MANUFIX) yang merupakan reksa dana onshore.

Potensi pertumbuhan ekonomi China dan India

China dan India saat ini menjadi dua perekonomian terbesar di kawasan negara berkembang, dan kedepannya masih akan memiliki potensi pertumbuhan yang pesat karena didukung oleh tiga faktor, yaitu peluang pertumbuhan, transformasi industri, dan reformasi kebijakan. Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan China tumbuh lebih dari 8%, sementara India lebih dari 11% untuk 2021.

Katarina Setiawan, Chief Economist and Investment Strategist MAMI, memaparkan bahwa potensi pertumbuhan ekonomi di China dan India didukung oleh populasi yang besar. Di tahun 2030, China dan India diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan memiliki peranan yang semakin penting dalam perekonomian global. Di tahun 2030, PDB nominal China dan India masing-masing diperkirakan akan mencapai USD64,2 triliun dan USD46,3 triliun.

Katarina menambahkan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, China dan India mengalami transformasi kondisi sosial ekonomi. China diperkirakan mengalami transisi perubahan populasi dari masyarakat kelas menengah menuju pendapatan kelas atas, sementara India menikmati transisi peningkatan populasi kelas menengah. Meningkatnya populasi kelas menengah-atas akan mendukung konsumsi sebagai penopang PDB.

China dan India juga diperkirakan akan mengalami transformasi sektor industrial. Pemerintah China memiliki visi menjadikan China sebagai global leader dalam industri teknologi tinggi, beralih dari fokus sebelumnya pada low-end manufacturing. Transformasi industri akan menjadikan China sebagai negara produsen produk-produk berteknologi tinggi, tidak kalah dari produk-produk yang dibuat negara maju lainnya. Sementara India memiliki visi untuk menjadi hub manufaktur global, terutama di tengah tren diversifikasi produksi dari China ke negara Asia lainnya.

Kedua negara ini juga terus membuat reformasi kebijakan yang berkelanjutan untuk menarik investasi dan kemudahan berbisnis, serta senantiasa meningkatkan nilai tambah bagi investor.

Potensi pasar saham China dan India

China dan India dinilai sebagai pasar yang menarik karena tiga faktor, yaitu potensi kinerja jangka panjang di kedua pasar, korelasi yang rendah antara pasar saham China dan India, dan akses pasar saham China A-shares.

Kinerja jangka panjang di China dan India ditopang oleh transformasi ekonomi dan reformasi kebijakan di kedua negara. Peningkatan kelas menengah, transformasi ekonomi, reformasi kebijakan, dan keterbukaan investasi membuat pasar saham China dan India mencatatkan kinerja historis yang menarik. Faktor-faktor pendukung tersebut diperkirakan masih akan terjadi atau tetap diterapkan, dan terus berpotensi menopang pasar saham dalam jangka panjang.

Pasar saham China dan India memiliki korelasi yang rendah, sehingga ideal untuk diversifikasi atau dikombinasikan dalam portofolio investasi. Selain itu, pasar saham China dan India pun memiliki korelasi yang rendah terhadap pasar saham global. Dengan kondisi tersebut, portofolio investasi China dan India diharapkan menghasilkan peluang diversifikasi optimal bagi portofolio investor secara keseluruhan.

Bursa saham China merupakan bursa terbesar kedua di dunia. Namun hanya sebagian kecil dari pasar tersebut yang terbuka untuk investor asing. Akses investor asing untuk berinvestasi pada saham Ashares sangat terbatas. Di lain pihak, A-shares lebih merepresentasikan sektor ekonomi baru China seperti kesehatan, barang konsumsi, industri, dan teknologi.

Saat ini, China A-shares telah masuk dalam indeks MSCI Emerging Market dengan faktor inklusi 20%. Apabila inklusi 100% dilakukan, maka China A-shares akan memiliki bobot lebih besar dibanding negara lain, sehingga peranan pasar saham China di pasar saham dunia diperkirakan akan semakin meningkat ke depannya.

Dengan ragam pilihan investasi reksa dana MAMI yang lengkap, nasabah Standard Chartered dapat melakukan diversifikasi investasi ke banyak kawasan. Tidak hanya di pasar saham Indonesia, tetapi juga ke negara Amerika Serikat, kawasan Eropa, negara-negara di Asia Pasifik, termasuk dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia, yaitu China dan India.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved