March
23
2021
     11:16

Sinergi Pemerintah dan Swasta Dalam Menciptakan Ekonomi Berkelanjutan

Sinergi Pemerintah dan Swasta Dalam Menciptakan Ekonomi Berkelanjutan

Melengkapi pernyataan OJK tersebut, Alin Halimatussadiah, mengatakan kondisi pandemi seperti yang terjadi sekarang justru membuat regulator dan para pelaku industri semakin gencar untuk melakukan transisi ke ekonomi berkelanjutan. Beberapa negara sudah memulai untuk menjalankan ekonomi hijau, seperti Korea Selatan dan Uni Eropa.

"Kita harus mengarah ke pathway yang lebih green dan sustain. Bukan hanya untuk mendapatkan manfaat lingkungan tapi juga ekonomi yang nantinya bisa menurunkan poverty di Indonesia," kata Alin. Menurutnya, langkah green recovery ini akan memberikan keuntungan yang berlipat ganda.

Untuk itu, setiap pelaku harus lebih jeli melihat sektor apa saja yang bisa dikembangkan termasuk juga dengan caranya. Tentunya ini harus dilakukan dengan studi yang lebih komprehensif.

Alin menjelaskan, beberapa sektor yang bisa disasar untuk green recovery ini adalah renewable energy, pertanian, perhutanan, dan perikanan. Sektor tersebut banyak digeluti oleh masyarakat miskin, ketika sektor tersebut bisa lebih berkembang, maka nilai tambah yang diangkat akan lebih besar.

Lebih lanjut, Ahmad Rifqi juga menambahkan bahwa pemerintah telah menyusun green taxonomy sebagai acuan dan kriteria bagi pihak di jasa finansial untuk mendukung ekonomi hijau di Indonesia. Kendati demikian, Chief Sustainability Officer Bank DBS, Mikkel Larsen mengatakan bahwa dalam pelaksanaan green taxonomy, setiap bank harus memiliki sistem yang menunjang perekonomian hijau agar pelaksanaannya dapat diterapkan secara jangka panjang.

“Penerapan sustainable finance di perbankan harus memiliki rencana yang matang dari lembaga perbankan. Untuk itu, diperlukannya rencana kerangka taksonomi keuangan hijau dari setiap perbankan serta tidak terburu-buru dalam mengeksekusi kerangka tersebut.”

Sebagai lembaga keuangan yang kian mendukung agenda pemerintah Indonesia dalam menciptakan perekonomian berkelanjutan, Bank DBS Indonesia sadar bahwa krisis perubahan iklim terus terjadi jika lembaga keuangan tidak ambil bagian dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan dan sosial.

Untuk itu, Bank DBS Indonesia telah mengimplementasikan sustainability dalam praktik bisnisnya sejak tahun 2014. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Bank DBS Indonesia salah satunya dengan menjalankan Taksonomi Transisi.

Bank DBS juga telah memperkenalkan Kerangka Kerja dan Skema (Taksonomi) Keuangan Berkelanjutan beserta transisinya yang merupakan kerangka keuangan berkelanjutan pertama di dunia. Taksonomi ini dimaksudkan sebagai acuan untuk memandu nasabah korporasi beradaptasi dan membangun ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, dan mengatasi masalah krisis global seperti kesenjangan sosial.

“Saat ini, Bank DBS sedang bertransisi untuk menjadi lembaga keuangan yang menerapkan keuangan berkelanjutan. Dalam pengimplementasinya, Bank DBS telah menerapkan Kerangka Kerja dan Skema Keuangan Taksonomi di seluruh pasar DBS.

Melalui pelaksanaan tersebut, Bank DBS telah menunjukkan dukungan kepada agenda pemerintah, khususnya pemerintah Indonesia dalam merealisasikan pengurangan emisi gas rumah kaca serta perubahan iklim,” tutur Chief Sustainability Officer Bank DBS, Mikkel Larsen.

Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan berkesinambungan, Bank DBS Indonesia melalui DBS Asian Insights Conference 2021 memperkuat komitmen Bank DBS Indonesia untuk membantu pemerintah dalam mengimplementasikan sustainable finance dan perekonomian hijau dengan menghadirkan panelis yang aktif menyuarakan ekonomi hijau.

Tentang DBS

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 18 pasar, berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Cina, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Euromoney, “Global Bank of the Year” oleh The Banker dan “Best Bank in the World” oleh Global Finance. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney. Selain itu, DBS telah mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia” dari Global Finance selama 12 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2020.

DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, SME dan juga perbankan perusahaan. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah, dan berdampak positif terhadap masyarakat melalui dukungan perusahaan sosial dengan cara bank-bank Asia. DBS juga telah mendirikan yayasan dengan total dana senilai SGD50 juta untuk memperkuat upaya tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura dan di seluruh Asia.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir yang menarik. DBS mengakui gairah, tekad, dan semangat 29.000 karyawannya, yang mewakili lebih dari 40 kebangsaan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.

 

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved