December
05
2019
     12:44

Sinergi Kemendag dan Pemerintah Papua Barat Pastikan Harga Bapok Stabil dan Pasokannya Aman

Sinergi Kemendag dan Pemerintah Papua Barat Pastikan Harga Bapok Stabil dan Pasokannya Aman

Sehari sebelumnya, Kemendag telah melakukan pantauan di gudang distributor, yaitu PT Mariat Utama dan CV Delta Mandiri. Dalam pantauan tersebut, di gudang PT Mariat Utama stok beras tercatat 350 ton, gula 92 ton, minyak goreng 154 ribu liter, tepung terigu 260 ton. Sementara di gudang CV Delta Mandiri stok beras tercatat 160 ton, gula 16 ton, minyak goreng 120 ribu liter, tepung terigu 41 ton. Selain itu, untuk mengantisipasi kenaikan permintaan bapok, pihak distributor akan menambah pasokan bapok sebesar 20—30 persen.

Selain gudang distributor, Kemendag juga memantau pasokan di ritel modern. Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, pihak ritel modern akan menambah pasokan bapok sebanyak 100 persen dari hari biasa.

Edi menambahkan, kota Sorong saat ini telah mampu memproduksi bapok, seperti telur dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini diharapkan mampu untuk mengurangi ketergantungan Papua Barat akan kebutuhan telur dari daerah lain terutama Surabaya.

“Dengan adanya produksi di daerah Sorong, maka seharusnya ketergantungan dari daerah lain semakin berkurang. Pengusaha ritel modern diharapkan mengambil pasokan dari produksi lokal karena selain telur yang dikonsumsi masyarakat semakin sehat, komoditas tersebut tidak melalui proses distribusi yang lama. Selain itu, dapat menumbuhkan ekonomi kerakyatan daerah setempat,” jelas Edi.

Edi juga mengungkapkan, perwakilan BI memproyeksikan inflasi di Papua Barat turun menjadi 1,9-2,3 persen (yoy), dari tahun 2018 yang tercatat sebesar 5,7 persen (yoy). "Hal ini menjadi keberhasilan dan semangat untuk kita semua agar pada 2020 dapat meningkat lebih baik lagi," tutup Edi.

Rakorda dan pantauan bapok merupakan salah satu langkah strategis Kemendag dalam menghadapi Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Kegiatan ini diluncurkan oleh Menteri Perdagangan di kantor Kemendag, Jakarta, pada 13 November 2019 lalu.

Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut antara minggu ke-2 November sampai dengan minggu ke-2 Desember 2019. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung di 15 daerah pantauan utama, yaitu Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat sebagai daerah yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal. Selain itu, rakorda juga dilaksanakan di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali sebagai daerah yang diprediksi berpotensi memberikan andil inflasi cukup tinggi.

Sebelumnya, Kemendag telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional bapok di Jawa Timur pada 4 Oktober 2019 lalu. Pada rakornas ini, Menteri Perdagangan memberikan arahan, yaitu pertama segera melakukan langkah antisipasi menjelang Natal 2019 Tahun Baru 2020. Kedua, mewaspadai tantangan terkait kondisi kekeringan ekstrim. Ketiga, menjaga kelancaran pasokan ke masyarakat dan keterjangkauan harga di pasar

Selain rakorda dan rakornas, Kemendag akan mengawal ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bapok di pasar secara intensif melalui kegiatan penetrasi pasar di 82 kabupaten/kota pantauan mulai minggu ketiga Desember 2019. Kegiatan ini melibatkan seluruh Pejabat Eselon I dan II Kemendag beserta tim. Kegiatan tersebut bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, Satgas Pangan, Bulog, dan Tim Pengendali Inflasi.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved