Sektor Properti Makin Cerah, Lippo Karawaci Adopsi Gaya Hidup Pasca Pandemi
Di lain sisi, kinerja mengkilap LPKR tidak terlepas dari strategi bisnis yang mampu menangkap arah tren dimana LPKR berhasil menyajikan produk yang berharga terjangkau dengan desain yang sesuai selera keluarga milenial.
“Kami menggandeng Alex Bayu untuk menyajikan rumah yang harganya terjangkau. Lebih kecil namun memaksimalkan space utilization, serta menitikberatkan functionality, contohnya setiap ruangan perlu ada cross ventilation, dan tentu kita mengimplementasikan cara kehidupan baru dengan work from home dan lain sebagainya,” jelas John.
Dia menjelaskan saat ini masyarakat sudah akrab dengan aktivitas hibrida, bertemu secara daring maupun luring. Berkaca dari situasi pandemi itulah LPKR merancang produk yang juga mengikutsertakan ruangan kantor kecil di tiap rumah.
“Barangkali mungkin satu tidak cukup, karena juga ada anak-anak yang ikut sekolah daring. Jadi saya pikir ini perkembangan yang sangat baik untuk Indonesia, karena industri properti ini mengkontribusikan 15% dari PDB dan turunannya banyak. Jadi sekarang kita melihat, menuju post pandemic recovery, properti salah satu mesin penggerak ekonomi semasa pemulihan ini,” simpul John.
Seiring prospek cerah industri properti, Lippo Group saat ini masih memiliki land banking sekitar 2.000 hektare yang tersebar di Cikarang hingga Makassar, dan beberapa kota lainnya. “Cukup sampai 10 tahun ke depan,” pungkas John.