Para Pemegang Surat Utang Menunjukan Keyakinan terhadap Posisi Keuangan Lippo Karawaci
Jakarta, 25 Maret 2019 - PT Lippo Karawaci Tbk (“LPKR” atau “Perseroan”), pengembang real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia, hari ini mengumumkan batas akhir penawaran tender (“Penawaran Tender”) untuk Surat Utang Senior USD410 juta 7,00% yang jatuh tempo tahun 2022 ("Surat Utang 2022") dan Surat Utang Senior USD425 juta 6,75% yang jatuh tempo tahun 2026 ("Surat Utang 2026"), sebagai bagian dari rencana transformasi strategis menyeluruh Perseroan yang diumumkan pada 12 Maret 2019.
Sebagai bagian dari Penawaran Tender, pemegang Surat Utang 2022 dan Surat Utang 2026, yang telah mengajukan penawaran secara sah sebelum atau pada saat Batas Akhir pukul 4.00 sore waktu London, tanggal 22 Maret 2019 ("Batas Akhir") akan menerima harga yang setara dengan (a) USD900 per USD1.000 jumlah pokok untuk Surat Utang 2022 dan (b) USD820 per USD1.000 jumlah pokok untuk Surat Utang 2026. Harga ini merupakan premium untuk masing-masing harga perdagangan Surat Utang 2022 dan Surat Utang 2026 sebelum peluncuran Penawaran Tender pada 12 Maret 2019. Pada saat Batas Akhir, tender yang sah yang telah diterima adalah sejumlah USD8,67 juta dalam jumlah pokok agregat atas Surat Utang 2022 dan Surat Utang 2026.
Penawaran Tender merupakan salah satu inisiatif LPKR untuk mengurangi rasio utang sebagai bagian dari rencana transformasi strategis Perseroan. Setiap saldo dari jumlah yang dialokasikan untuk Penawaran Tender akan digunakan untuk pembayaran utang lain yang ada, dan/atau untuk tujuan umum perusahaan. Selain itu, Perseroan juga bermaksud menggunakan USD125 juta untuk pelunasan utang lain yang akan jatuh tempo dalam waktu dua tahun ke depan, untuk mencapai tujuan mengurangi rasio utang dalam neraca keuangannya.
Tingkat partisipasi yang baik dan kenaikan harga perdagangan kedua Surat Utang tersebut setelah peluncuran Penawaran Tender membuktikan kepercayaan para pemegang Surat Utang terhadap kemampuan LPKR untuk meningkatkan likuiditas dan memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka menengah hingga jangka panjang. Hal ini sejalan dengan pandangan saat ini dari lembaga-lembaga pemeringkat global terhadap Perseroan. Moody’s Investor Service baru-baru ini menaikan prospek peringkat LPKR menjadi ‘Stabil’ dari sebelumnya ‘Negatif’; S&P Global Ratings menempatkan peringkat kredit utang jangka panjang Perseroan di CreditWatch Positive; sementara Fitch Ratings menempatkan Issuer Default Ratings Jangka Panjang serta Peringkat Nasional Jangka Panjang Perseroan pada Rating Watch Positive.
Bapak John Riady, CEO LPKR, mengatakan, “Harga perdagangan surat-surat utang dan saham LPKR terus meningkat sejak pengumuman rencana transformasi strategis, dan saya bangga dengan kepercayaan yang besar dari para pemegang surat utang dan para pemegang saham kepada kami. Saya dan tim manajemen menjadi lebih berkomitmen dari sebelumnya untuk melaksanakan seluruh rencana transformasi strategis kami.”
Credit Suisse adalah Dealer-Manager untuk Penawaran Tender.
Tentang PT Lippo Karawaci Tbk (www.lippokarawaci.co.id)
Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Lippo Karawaci ("LPKR") adalah perusahaan real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia dengan total aset USD 3,4 miliar per 31 Desember 2018. Bisnis inti perusahaan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Perusahaan juga secara aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.
Hadir di 35 kota, perusahaan adalah pengembang properti terkemuka di Indonesia dengan 1.297 ha landbank yang siap untuk dikembangkan. Melalui dua anak perusahaan publik tercatat kami, PT Lippo Cikarang Tbk, dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, di mana LPKR masing-masing memiliki saham 54,4% dan 62,7%, LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar. 2
LPKR memiliki 51,05% saham PT Siloam International Hospitals Tbk, jaringan rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia, dengan 35 rumah sakit canggih di 27 kota di seluruh Indonesia – 12 rumah sakit di Jabodetabek, 23 di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, didukung oleh lebih dari 2.900 dokter spesialis dan dokter umum serta lebih dari 10.000 perawat dan staf pendukung.