Sasar Pasar di Timur Tengah, Produsen Bumbu Masak Indonesia Siap Bangun Pabrik di Arab Saudi

Berdasarkan survei yang dilakukan Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah, pada tahun 2016 terdapat 94 toko/bagala dan 22 restoran di Jeddah yang dikelola WNI. Selain itu, tercatat jumlah jamaah haji pada tahun 2017 sebesar 221.000 orang dan jamaah umrah mencapai 1,2 juta orang per tahun. "Banyaknya warga Indonesia yang beribadah haji dan umrah serta mukimin di Arab Saudi ini merupakan captive market bagi produk-produk Indonesia, khususnya makanan dan minuman," pungkas Gunawan.
Ekspor-Impor Indonesia dengan Arab Saudi
Berdasarkan data statistik Kementerian Perdagangan sampai dengan bulan Agustus 2017, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi mencapai lebih dari USD 959 juta. Nilai ini meningkat sebesar 1,69% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan nilai transaksi mencapai USD 943 juta.
Khusus untuk komoditas makanan olahan, sampai dengan periode bulan Agustus 2017, Indonesia berhasil melakukan realisasi ekspor komoditas makanan dan minuman dengan nilai lebih dari USD 106,42 juta. Nilai ini meningkat 6,85% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai USD 99,58 juta.
Komoditas makanan dan minuman merupakan salah satu dari 10 komoditas potensial yang masuk ke pasar Arab Saudi. Sedangkan komoditas potensial lainnya yaitu produk ikan dan turunannya, dekorasi rumah, dan material bangunan; serta komoditas utama yaitu otomotif, sawit, karet dan produk olahan karet (termasuk ban), kayu lapis, bubur kertas dan kertas, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur sudah lama membanjiri pasar Arab Saudi.