February
07
2018
     18:36

Road Show ke Lion Air Group, Menpar Arief Yahya Kuatkan Konektivitas Udara

Road Show ke Lion Air Group, Menpar Arief Yahya Kuatkan Konektivitas Udara

“Kami ingin Lion Group dan maskapai lain memberitahukan kapan low season itu terjadi. Kondisi ini nanti akan disikapi dengan sharing economy. Tidak perlu ditutupi karena akan dirahasiakan. Saat low

season, maka semua akan ikut. Besarnya bisa 30% atau 40%. Nanti kalau ada yang tidak mau ikut, maka sanksi sosialakan diberikan. Kebijakan ini dilakukan agar industri tetap jalan,” lanjutnya lagi.

Bagaimana dengan penambahan rute baru? Melihat faktor eksternal, treatment ini sangat terbuka. Lalu, internal? Lion Air memenuhi prasyarat ini. Pertumbuhan international seats-nya 70,4% di 2017. Angka riilnya 2,97 juta. Lion Air pun kini ada di strip tiga.

“Progress Lion Air sangat bagus. Lion Air pada 2016 hanya tumbuh 18,5%. Tapi, kapasitas kursinya kini tumbuh signifikan 70,4%. Dengan fakta ini, Lion Air harus membuka rute baru lagi. Fokuskan ke pasar utama. Hubungkan dengan destinasi yang mengalami kenaikan kunjungan,”tuturnya.

Dari 19 pintu besar angkasa, ada 6 bandara dengan pertumbuhan fantastis. Bandara Ngurah Rai (Bali), Kualanamu (Medan), Sam Ratulangi(Manado), Internasional Lombok (NTB), Sultan Syarif K. II (Riau), dan Adi Sucipto (Yogyakarta). “Pertumbuhan masuk wisman di bandara itu besar. Bali tumbuh 20,93%. Sam Ratulangi 90,8%, lalu Lombok 37,2%, Yogya tumbuh 28,1%. Ini harus dimanfaatkan, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.

Kalkulasi pun diberikan. Kekurangan 1,1 juta jumlah kursi bisa dioptimalkan dari Bali. Bandara Ngurah Rai bisa didorong menghasilkan 600 ribu kursi baru dari penambahan 10 flight. Soekarno Hatta 350 ribu seats dari 6 flight per hari, lalu bandara lainnya 150 seats dengan 4 flight. “Komposisi ini cukup ideal. Bagaimanapun, pemerintah juga memberikan insentif kepada maskapai,” ujar Arief.

Insentif/stimulus disiapkan Kemenpar. Marketing communication, pameran, sales mission, dan farm trip jadi katalis menjadi stimulusnya. Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menjelaskan, ada enam rute baru yang sedang di proses dengan Tiongkok sebagai tujuannya. Poros Tiongkok diantaranya akan terhubung dengan Lombok dan Batam. Selain itu, rute Bali dan Jakarta ke Korea Selatan juga siap.

“Kami tetap fokus pengembangan rute dan kapasitasnya. Semua masih proses. Kami bahkan menjajaki rute Lombok-Tiongkok. Rute reguler Korea-Jakarta pada Mei sudah aktif. Kalau dari Bali menuju Incheon dan Busan bisa jalan di Juni. Bahkan, charter flight dari Batam ke Busan dan Incheon segera jadi rute reguler. Kami juga ajukan rute tiga kali seminggu dari Belitung ke Kuala Lumpur,” tuturnya.

Edward pun menambahkan, Lion Air akan menganalisa peluang penambahan rute baru ke Tiongkok. Sebab, Lion Air sudah merencanakan pembelian 39 armada baru. “Kami akan percepat proses analisis ini. Sebab, kami terbentur dengan kapasitas bandara. Makanya, kami justru mengembangkan rute baru dari Medan dan Batam. Kalau tujuannya Korea Selatan justru oke,” pungkasnya.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved