Qantas Mencetak Rekor Laba Paruh Tahun, Berinvestasi di Pesawat dan Pelatihan

Armada generasi terbaru dengan jarak tempuh yang lebih jauh ini dapat melayani rute-rute seperti dari Melbourne dan Sydney ke Bali, yang saat ini dilayani oleh 787-8 Dreamliner. Kehadiran empat pesawat jenis NEO jarak-jauh yang pertama juga akan meningkatkan kapasitas Qantas di rute-rute tersebut, sehingga berpotensi meluangkan sebagian waktu terbang 787-8 untuk kemudian melayani rute-rute wisata seperti Vietnam, Tiongkok, Thailand, dan Hawaii.
Kedelapan belas pesawat A321LR NEO tersebut rencananya akan diterima pada akhir 2022. Pesawat-pesawat tersebut akan menggantikan armada A320 lama Jetstar, yang sebelumnya digunakan pada sejumlah rute domestik dan internasional. Nantinya, masing-masing pesawat tersebut akan menghemat penggunaan bahan bakar hingga 15%.
Qantas Group Pilot Academy
Dengan adanya revitalisasi armada dan perluasan jaringan, Qantas Group tengah menjalankan program rekrutmen dan pelatihan terbesar di sepanjang sejarah perusahaan.
Sebagai bagian dari upayanya untuk menciptakan jaringan tenaga kerja yang berkelanjutan, maskapai nasional Australia ini akan mendirikan Qantas Group Pilot Academy pada tahun 2019. Pada awal berdirinya, akademi tersebut akan berfokus melatih hingga 100 pilot baru setiap tahunnya untuk langsung bergabung dengan Grup. Tergantung pada permintaan dari sektor-sektor lainnya di industri penerbangan, angka ini dapat tumbuh hingga 500 pilot per tahun dengan skema fee-for-service. Rencana ini mencerminkan investasi sebesar hingga AUD20 juta dari struktur biaya tahun keuangan 2019.
Investasi terkait produk
Qantas juga telah mengumumkan beberapa investasi tambahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, termasuk:
Renovasi Sydney International Business Lounge secara menyeluruh, termasuk peningkatan kapasitas sebesar 30%.
Terus meluncurkan layanan Wi-Fi untuk rute domestik, kira-kira pada satu pesawat setiap minggunya; saat ini 22 pesawat Boeing 737 telah dilengkapi dengan jaringan internet.
Project Sunrise terus berjalan, agar Qantas bisa mulai mengoperasikan penerbangan tanpa transit dari pantai timur Australia ke London dan New York pada tahun 2022.
“Tahun ini merupakan tahun transisi bagi Qantas International dan landasan untuk masa depan yang lebih cerah,” kata Joyce. ”Kami telah menambahkan Dreamliner dalam armada Qantas, serta melakukan sejumlah perubahan penting pada rute penerbangan ke Eropa dan di jaringan Australia-New Zealand, yang akan membawa keuntungan signifikan untuk tahun keuangan 2019.”
Ke depannya, Qantas Group memproyeksikan pertumbuhan permintaan konsumen yang sehat, sejalan dengan membaiknya situasi global.