Pfizer Melangkah Maju Dalam Perang Melawan Covid-19 di Berbagai Sektor

JAKARTA, 15 April 2020 - Pfizer Inc. (NYSE: PFE) pada tanggal 9 April 2020 mengumumkan kemajuan penting dalam peperangan melawan pandemi global COVID-19.
Sejalan dengan rencana Pfizer dalam mengatasi pandemi ini, Pfizer selama ini telah berkolaborasi dengan berbagai pihak yang bergerak di bidang inovasi kesehatan, mulai dari perusahaan farmasi besar hingga perusahaan bioteknologi kecil, dari lembaga pemerintah hingga lembaga akademik untuk mengatasi krisis kesehatan global akibat COVID-19. Para peneliti dan ilmuwan bekerja tanpa henti mengembangkan senyawa antivirus untuk mengobati SARS-CoV-2, yang menyebabkan pandemi infeksi virus Corona saat ini (COVID-19), yaitu sebuah vaksin untuk mencegah infeksi, serta mengevaluasi terapi lain yang berpotensi membantu pasien terinfeksi untuk melawan virus tersebut.
"Kami berkomitmen untuk membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin," kata Dr. Albert Bourla, Chairman dan CEO Pfizer. “Sesuai dengan rencana Pfizer, kami akan menghadapi tantangan kesehatan masyarakat saat ini melalui kerja sama dengan mitra industri dan lembaga akademik untuk mengembangkan pendekatan baru yang berpotensi untuk mencegah dan mengobati COVID-19. Para peneliti dan ilmuwan kami juga telah mengeksplorasi potensi obat-obatan yang sudah ada dalam portofolio Pfizer untuk membantu pasien yang terinfeksi di seluruh dunia. Kami mengerahkan seluruh daya upaya yang ada untuk memberikan pengobatan atau penyembuhan kepada masyarakat.”
Pfizer mengumumkan kemajuan-kemajuan penting selaras dengan komitmennya untuk melindungi umat manusia dari pandemi yang semakin meningkat ini dan mempersiapkan industri agar dapat menanggulangi krisis kesehatan global dengan lebih baik lagi di masa depan.
Skrining Senyawa Anti-Virus
Pfizer memastikan adanya penemuan senyawa dan analog yang potensial penghambat SARS-CoV-2 3C-like (3CL) protease berdasarkan hasil skrining awal. Selain itu, data awal tersebut juga menemukan bahwa agen penghambat protease menunjukkan adanya aktivitas anti-virus terhadap SARS-CoV-2. Oleh karena itu, Pfizer akan melakukan studi konfirmasi pra-klinis, termasuk menganalisa sifat antivirus tersebut serta menilai kesesuaian senyawa itu secara klinis untuk diberikan Intra Vena. Secara bersamaan, perusahaan juga akan berinvestasi untuk bahanbahan yang akan mempercepat proses dimulainya studi klinis potensial senyawa terdepan tersebut pada kuartal 3 tahun 2020, tiga bulan atau lebih cepat dari perkiraan awal, yang akan disesuaikan dengan selesainya studi konfirmasi praklinis.
Menerapkan keahlian dan pengalaman Pfizer dalam mengembangkan riset vaksin hingga finalisasi perjanjian dengan BioNTech
Pfizer Inc. dan BioNTech SE telah menandatangani perjanjian kolaborasi global untuk bersama-sama mengembangkan program vaksin virus Corona berbasis mRNA yang bertujuan untuk mencegah infeksi COVID-19. Pada Maret 2020, perusahaan mengumumkan surat pernyataan kolaborasi yang menandai dimulainya kerja sama. Kedua perusahaan berencana untuk melakukan uji klinis bersama terhadap kandidat vaksin COVID-19 yang pada awalnya dilakukan di Amerika Serikat dan beberapa lokasi penelitian di Eropa dan selanjutnya menyebar di berbagai pusat penelitian di dunia. BioNTech dan Pfizer berencana untuk memulai uji klinis tersebut paling cepat akhir April 2020, setelah terbitnya izin resmi. Perusahaan memperkirakan terdapat potensi untuk memasok jutaan dosis vaksin pada akhir tahun 2020 sebagai hasil dari suksesnya program pengembangan dan terbitnya persetujuan pihak berwenang yang tentunya akan dengan cepat meningkatkan kapasitas dalam memproduksi ratusan juta dosis pada 2021. Untuk ketentuan perjanjian, silahkan lihat siaran pers di website Pfizer
Analisa terhadap Azihtromycin sebagai molekul dengan aktivitas anti-virus
Dalam upaya memberikan informasi yang dapat bermanfaat untuk menanggulangi COVID-19, para peneliti Pfizer akan menerbitkan ulasan di Jurnal Kedokteran Clinical Pharmacology and Therapeutics yang menilai data klinis dan in vitro yang telah dipublikasikan terkait azihtromycin sebagai molekul yang memiliki aktivitas anti-virus. Ulasan yang bersifat terbuka ini dapat digunakan untuk memfasilitasi penggunaan azihtromycin dalam riset tentang COVID-19 di masa yang akan datang. Sampai saat ini, azihtromycin tidak disetujui penggunaannya untuk pengobatan infeksi virus.
Menelaah Obat-obatan Pfizer saat ini untuk Populasi Pasien Kritis yang Membutuhkan
Pfizer Inc. dan Liverpool School of Tropical Medicine’s Respiratory Infection Clinical Research Group meluncurkan dua studi terbaru untuk memberikan masukan mengenai interaksi S. pneumoniae dan SARS-CoV-2. Pfizer diharapkan dapat menyelesaikan perjanjian kolaborasi dengan Liverpool dalam hal penyediaan dana dan pengujian laboratorium penelitian ini dalam beberapa hari mendatang. Studi SAFER (SARS-CoV-2 Acquisition in Frontline Health Care Workers – Evaluation to Inform Response) dan studi FASTER (Facilitating A SARS CoV-2 Test for rapid triage) akan membantu menunjukkan apakah pasien yang terinfeksi COVID-19 juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap munculnya pneumonia akibat pneumokokus, dan apakah jika pasien memiliki kedua infeksi tersebut maka akan menyebabkan penyakit tersebut lebih parah serta kondisi akhir yang lebih buruk. Studi SAFER akan melibatkan 100 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Royal Liverpool dan akan meneliti adanya hubungan antara SARS-CoV-2 dan kolonisasi pneumokokus. Studi FASTER akan merekrut 400 pasien dari bangsal penyakit infeksi di Rumah Sakit Royal Liverpool yang dicurigai terinfeksi virus Corona. Saat ini penelitian telah dimulai, dan data diharapkan terkumpul dalam beberapa bulan ke depan.
Sebuah penelitian Fase 2 yang diprakarsai oleh peneliti independen tentang penggunaan tofacitinib, agen oral penghambat Janus Kinase (JAK), pada pasien dengan pneumonia interstitial SARS-CoV-2 direncanakan akan dimulai di Italia akhir pekan ini. Studi ini didukung oleh dana hibah Pfizer. Untuk detail lebih lanjut tentang penelitian ini, silakan lihat clinicaltrials.gov.
Pfizer juga sedang berdiskusi dengan institusi lain mengenai studi tambahan melibatkan tofacitinib dan modulator imun potensial lainnya dalam portofolio kami. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hipotesis bahwa penghambat JAK dapat mengurangi peradangan sistemik dan alveolar pada pasien dengan pneumonia terkait COVID-19 dengan cara menghambat keterlibatan sinyal sitokin esensial dalam respon peradangan imun yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, dan berakibat munculnya gejala pernapasan akut pada pasien COVID-19. Penting untuk dicatat, saat ini tofacitinib tidak disetujui penggunaannya bagi pasien dengan infeksi serius aktif.
“Meskipun pekerjaan ini dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun, kami berupaya semaksimal mungkin menemukan peluang untuk menghemat waktu dan memilih bekerja secara paralel daripada secara linier," jelas Mikael Dolsten, Chief Scientific Officer and President, Worldwide Research, Development & Medical, Pfizer. “Untuk mencapai ini dibutuhkan pendekatan yang berkolaborasi dan bermitra dengan seluruh pihak yang bergerak dalam inovasi kesehatan - dari komunitas akademik, mitra industri, pembuat kebijakan, serta pemerintah. Kami mengumumkan bahwa pada bulan Maret, kami berkolaborasi dengan BioNTech untuk bersama-sama mengembangkan vaksin COVID-19 berbasis mRNA, yang mungkin akan menjadi yang pertama di kelasnya. Ancaman publik seperti virus Corona COVID-19 ini mendorong kita untuk segera mengedepankan segenap sumber daya dan keahlian kita dalam mengatasi situasi paling menantang dalam sejarah medis di abad ini. ”
Perusahaan akan terus membagikan informasi tentang portofolio dan kandidat molekul baru yang akan bermanfaat bagi berbagai perusahaan dan organisasi yang saat ini bekerja dengan cepat untuk menemukan solusi dalam memerangi krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pfizer Inc .: Terobosan yang Mengubah Kehidupan Pasien
Di Pfizer, kami menerapkan ilmu pengetahuan dan sumber daya global kami untuk menciptakan terapi kepada masyarakat yang bisa memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan. Kami berusaha keras untuk menetapkan standar pada kualitas, keamanan dan nilai dalam penemuan, pengembangan dan pembuatan produk layanan kesehatan, termasuk obat-obatan dan vaksin yang inovatif. Setiap harinya, mitra kerja Pfizer di seluruh dunia bekerja pada sektor pasar yang maju dan berkembang untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan, perawatan dan penyembuhan yang mampu melawan penyakit yang paling ditakuti saat ini. Sejalan dengan tanggung jawab kami sebagai salah satu biofarmasi inovatif perdana di dunia, kami berkolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan, pemerintah, dan komunitas lokal untuk mendukung dan memperluas akses layanan kesehatan yang andal dan terjangkau di seluruh dunia. Selama lebih dari 150 tahun, kami bekerja untuk membuat perubahan bagi siapapun yang mengandalkan kami. Kami membagikan informasi secara rutin yang penting bagi investor lewat website kami di www.Pfizer.com. Selain itu, untuk mempelajari lebih lanjut, sila kunjungi kami di www.Pfizer.com dan follow Twitter kami di @Pfizer dan @Pfizer News, LinkedIn, YouTube, serta berikan like pada Facebook kami di Facebook.com/Pfizer.
Disclosure Notice:
Informasi yang terdapat dalam rilis ini tercatat pada 9 April 2020. Pfizer tidak berkewajiban untuk memperbarui pernyataan yang ada dalam rilis ini dengan informasi baru atau peristiwa dan perkembangan di kemudian hari.
Rilis ini berisi pernyataan yang berorientasi ke depan tentang upaya Pfizer dalam memerangi Covid-19, termasuk potensi waktu uji klinis, waktu potensial ketersediaan vaksin, dan potensi berbagai kandidat obat yang sedang dipelajari, yang melibatkan risiko substansial dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan hasil aktualnya berbeda dari yang diungkapkan atau tersirat dalam pernyataanpernyataan dalam rilis. Risiko dan ketidakpastian yang dimaksud antara lain, ketidakpastian yang melekat dalam penelitian dan pengembangan, termasuk ketidakpastian mengenai hasil skrining dan kemampuan untuk memenuhi perkiraan titik akhir pra-klinis dan klinis, tanggal mulai dan selesainya uji coba praklinis dan klinis, tanggal penyerahan regulasi, tanggal persetujuan regulasi dan atau tanggal peluncuran, serta kemungkinan data pra-kinis dan klinis yang tidak diinginkan; risiko bahwa data uji coba pra-klinis dan klinis memiliki interpretasi dan penilaian yang berbeda sesuai otoritas yang berwenang; apakah pihak berwenang akan puas dengan desain dan hasil studi klinis kami; apakah penggunaan obat untuk senyawa antivirus potensial, vaksin, atau kandidat lain dapat diajukan atau disetujui di yurisdiksi mana pun, yang pada dasarnya tergantung pada berbagai faktor, termasuk di dalamnya membuat penentuan apakah manfaat produk lebih besar daripada risiko dan kemanjuran produk; keputusan pihak berwenang berdampak pada pelabelan, proses pembuatan, keselamatan dan atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi ketersediaan atau potensi komersial dari produk tersebut, termasuk pengembangan produk atau terapi dari perusahaan lain; kemampuan dan kapasitas produksi kami; dan pengembangan kompetitif.
Deskripsi lebih lanjut mengenai risiko dan ketidakpastian dapat ditemukan dalam Laporan Tahunan Pfizer pada formulir 10-K untuk penutupan tahun 31 Desember 2019, dan dalam laporan selanjutnya dalam formulir 10-Q, pada bagian yang berjudul “Risk Factors” dan “Forward-Looking Information and Factors That May Affect Future Results”, serta dalam laporan pada formulir 8-K, yang seluruhnya diajukan ke U.S. Securities and Exchange Commission dan tersedia di http://www.sec.gov dan www.pfizer.com