September
18
2020
     14:34

Peran Korporasi dan Individu dalam Beralih ke Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Peran Korporasi dan Individu dalam Beralih ke Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Jakarta, 18 September 2020 – Berdasarkan penelitian independen yang dilakukan NASA dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), tahun 2019 merupakan tahun terpanas kedua dengan suhu rata-rata global sebesar 1,8 derajat Fahrenheit atau setara dengan 0,98 derajat Celcius, sangat meningkat jika dibandingkan dengan suhu rata-rata global di abad ke-20.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca dan emisi karbon yang naik 2% dari tahun 2018. Peningkatan angka emisi karbon tersebut yang tercepat selama tujuh tahun terakhir. Perubahan iklim bumi yang semakin tidak menentu dan pemanasan global yang semakin parah telah memanggil aktivis lingkungan untuk segera mengambil aksi. Namun, aktivis lingkungan saja tidak cukup, dibutuhkan lebih banyak individu dan badan usaha yang sadar akan kesehatan bumi.

Perubahan ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan telah banyak diterapkan oleh individu untuk membantu menyelamatkan bumi. Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan, Bank DBS Indonesia percaya bahwa tidak hanya individu, namun korporasi juga memiliki peran penting dalam mendukung berjalannya gaya hidup ramah lingkungan.

Dalam acara bersama Inspigo yang bertajuk “Shift Happens – Simple Step to Shift into Sustainable Lifestyle”, Bank DBS Indonesia berbagi bagaimana korporasi khususnya industri perbankan berpartisipasi dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan  dan bertanggung jawab, serta memberikan dampak sosial terhadap masyarakat.

Sejak awal berdiri, Bank DBS merupakan bank yang mementingkan perkembangan (development) dengan memegang prinsip ESG, yaitu Environmental, Social, dan Governance. Kata ‘social’ dalam ESG, telah Bank DBS tanamkan sejak dahulu dan diimplementasikan dengan kepeduliannya perusahaan terhadap karyawan, konsumen, serta lingkungan. Sejak tiga tahun lalu, Bank DBS mulai menerapkan agenda sustainability dengan membentuk sustainability council di seluruh market Bank DBS di Asia. Sebagai bank komersial, Bank DBS sadar akan risiko sosial dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan dalam menggerakkan ekonomi. Agenda sustainability tersebut diformulasikan sebagai dasar dari tanggung jawab Bank DBS sebagai korporasi dan dengan harapan dapat meminimalisir risiko sosial dan lingkungan.

Tiga pilar yang dipegang oleh Bank DBS dalam menerapkan sustainability adalah responsible banking, responsible business practices, dan creating social impacts. Dalam menjalankan responsible banking, Bank DBS bersedia membantu individu atau suatu bisnis yang hendak menerapkan prinsip ESG dalam bisnis mereka.

“Bank DBS memiliki program yang disebut special interest, di mana Bank DBS akan memberikan loan atau pinjaman kepada suatu bisnis yang ingin beralih ke usaha yang lebih ramah lingkungan, seperti mengurangi jejak karbon dalam bisnisnya. Tidak hanya bisnis yang ramah lingkungan, namun bisnis yang mampu memberikan dampak sosial terhadap masyarakat, atau yang biasa kami sebut wirausaha sosial, Bank DBS akan bantu,” ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications, PT Bank DBS Indonesia.

Usaha Bank DBS Indonesia yang lain dalam menjalankan agenda sustainability adalah menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, yaitu dengan mengelola sampah di kantor Bank DBS. Kegiatan ini dilakukan oleh Bank DBS Indonesia dengan bekerja sama dengan wirausaha sosial agar sampah-sampah dari kantor Bank DBS Indonesia dapat terdaur ulang dengan baik. Bekerja sama dengan wirausaha sosial juga merupakan bentuk usaha Bank DBS untuk menciptakan dampak sosial yang baik.

Melalui  DBS Foundation yang didirikan sejak 2004, Bank DBS berupaya untuk membantu para wirausaha sosial agar dapat mengembangkan kesejahteraan dan memberikan dampak sosial lebih besar terhadap masyarakat dengan memberikan program dana hibah setiap tahunnya. “Semakin banyak wirausaha sosial yang muncul, semakin banyak pula masalah sosial yang bisa ditangani,” jelas Mona. Ia melanjutkan, “Kita juga membantu para pengusaha ini; startup, dan perusahaan lain, untuk mengembangkan ekonomi di Indonesia sekaligus mengatasi masalah sosial.”

Selain mengelola sampah di gedung kantor, Bank DBS Indonesia juga menginisiasi gerakan #MakanTanpaSisa yang merupakan kelanjutan dari kampanye Live more, Waste less. #MakanTanpaSisa adalah gerakan dengan tujuan mengurangi sampah makanan dan merupakan sebuah upaya untuk menyebarkan kebaikan kepada mereka yang mengalami kesulitan mendapatkan makanan dan asupan nutrisi yang baik akibat pandemi. “Kalau soal lingkungan banyak orang yang hanya berpikir tentang pemakaian plastik yang berlebihan.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved