September
25
2017
     17:41

Penampakan Pertama Burung Tokhtor Sumatra yang Terancam Punah di Taman Nasional Batang Gadis

Penampakan Pertama Burung Tokhtor Sumatra yang Terancam Punah di Taman Nasional Batang Gadis

(kredit photo kepada “Kamera Perangkap Balai Taman Nasional Batang Gadis dan Conservation International”)

Informasi tentang spesies yang terancam punah di Taman Nasional Batang Gadis:
1.       Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae)
Harimau sumatra adalah subspesies harimau terakhir di Indonesia. Dua spesies lainnya, harimau jawa dan harimau bali, telah dinyatakan punah. IUCN Red List mengkategorikan harimau sumatra kritis terancam punah, karena hanya ada 400-500 individu di Indonesia. Populasinya menurun karena hilangnya habitat, aktivitas berburu, dan kurang mangsa. Pemerintah terus melindungi spesies yang terancam punah ini. (Source: Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa)
 
2.       Burung tokhtor sumatra (Carpoccocyx viridis)
Burung tokhtor Sumatra adalah adalah salah satu dari tiga spesies cuckoo di dunia, bersama dengan burung tokhtor kalimantan (Carpococcyx radiceus) dan coral-billed ground cuckoo (Carpococcyx renauldi) yang ditemukan di Thailand dan Vietnam. IUCN Red List mengelompokkan spesies tersebut secara kritis terancam punah, dengan kecenderungan populasi menurun. Burung tokhtor sumatra merupakan endemik di Sumatera, dan sebagian besar tinggal di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan. Spesies ini ditangkap di Taman Nasional Batang Gadis untuk pertama kalinya, melalui studi kamera perangkap. Diperkirakan ada 300 ekor burung ini di alam bebas. Spesies ini pernah dianggap punah pada tahun 1916, namun telah ditemukan kembali pada tahun 1997. (Sumber: https://dtechnoindo.blogspot.co.id/2016/11/tokhtor-sumatera-carpococcyx-viridis.html)
 
3.       Macan tutul sumatra (Neofelis diardi ssp. diardi)
Macan tutul sumatera adalah salah satu dari dua spesies macan tutul sunda yang tinggal di Indonesia, bersama dengan macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensis). Populasi spesies di Sumatera lebih rendah daripada di Kalimantan, mungkin karena keberadaan predatornya, harimau sumatra. Spesies ini sangat bergantung pada hutan, dan populasinya terus menurun. Saat ini diperkirakan ada kurang dari 2.500 spesies dewasa, dan telah dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah. (Sumber: IUCN Red List)
 
Tentang Sustainable Landscapes Partnership (SLP) – Bekerja dengan pemerintahan lokal dan mitra-mitra lain untuk menjawab tantangan perubahan iklim, konservasi hutan dan peningkatan mata pencaharian. Dengan dukungan SLP, pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengembangkan dan menguji-coba solusi-solusi berbasis bentang alam untuk masalah-masalah yang disebabkan oleh tekanan manusia terhadap alam. Tujuannya untuk menciptakan jalur pembangunan berkelanjutan yang melindungi sumber makanan, air bersih,mata pencaharian, dan iklim yang mempengaruhi fungsi utama alam dalam kehidupan kita.

Tentang Conservation International (CI) - Berlandaskan pada ilmu pengetahuan, kemitraan dan pengalaman, CI memberdayakan masyarakat untuk menjaga alam, keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan manusia. CI didirikan pada 1987, dan bekerja di Indonesia sejak tahun 1991 untuk mendukung masyarakat madani yang sejahtera melalui upaya perlindungan alam, dukungan sistem produksi berkelanjutan dan dukungan tata kelola yang efektif. CI bermarkas besar di Washington DC, mempekerjakan 900 orang yang bekerja di 30 negara pada empat benua, serta bekerja dengan lebih dari 1.000 mitra di seluruh dunia. 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.conservation.org.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved