August
25
2020
     22:37

Pacu Ekspor Nonmigas, Kemendag Dukung Pelepasan Ekspor 4,82 Ton Kontainer Kopi Olahan di Bogor

Pacu Ekspor Nonmigas, Kemendag Dukung Pelepasan Ekspor 4,82 Ton Kontainer Kopi Olahan di Bogor

Bogor, 25 Agustus 2020 – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambut baik pelepasan ekspor produk olahan kopi Indonesia PT. UCC Victo Oro Prima ke Shanghai, Tiongkok. PT. UCC Victo Oro Prima melepas 4,82 ton kontainer ekspor produk kopi olahan dari Kawasan Industri Bogorindo, Sentul, Jawa Barat, pada Selasa (18/8). Menurut Mendag Agus, pelepasan ekspor ini dapat memacu pelaku usaha dalam negeri terus melakukan ekspor meski di tengah pandemi agar dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor nonmigas.

Pelepasan ekspor tersebut dihadiri Direktur PT. UCC Victo Oro Prima, Victor Waskito Purwana, didampingi Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan, Olvy Andrianita, bersama Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim, serta Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat, Saipullah Nasution.

“Kami sangat mengapresiasi pelaku usaha dalam negeri yang terus giat memajukan eskpor Indonesia, khususnya dalam situasi pemulihan ekonomi saat ini. Pemerintah melalui sinergi yang kuat antarkementerian/lembaga juga berkomitmen mendorong peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ujar Mendag Agus.

Pelepasan ekspor ini merupakan yang perdana perusahaan bagi perusahaan dengan menggunakan muatan kontainer penuh 1x20” FCL (full container load) untuk komoditas kopi olahan ke pasar Tiongkok. Adapun produk yang diekspor berupa roasted coffee beans dengan tiga varian kopi, yakni kintamani blend, java blend, dan toraja blend.

Victor menjelaskan, pihaknya tidak mengekspor biji kopi mentah, melainkan dalam bentuk kopi olahan Indonesia terbaik. PT UCC Victo Oro Prima bergerak di bidang penyangraian (roastery) kopi dengan standar internasional yang mengembangkan biji kopi lokal Indonesia dan mancanegara. PT UCC Victo Oro Prima juga telah memiliki beberapa sertifikat yang dibutuhkan industri kopi olahan untuk memasuki pasar global, seperti sertifikat HALAL, ISO 22000, dan Rain Forest Alliance.

“Kami berkomitmen menawarkan dan menghasilkan kopi olahan terbaik di segmen kualitas tertinggi untuk hotel, restoran, kafe, dan juga keperluan industri,” ujar Victor.

Selama 2020 ini, total ekspor PT UCC Victo Oro Prima ditargetkan mencapai 20 ton kopi olahan dengan negara tujuan utama yaitu Tiongkok dan Vietnam. Untuk pasar nasional, perusahaan juga menyuplai hampir 95 persen produk kopi ke pasar lokal, salah satunya ke gerai makanan siap saji.

Selama 2020 ini, total ekspor PT UCC Victo Oro Prima ditargetkan mencapai 20 ton kopi olahan dengan negara tujuan utama yaitu Tiongkok dan Vietnam. Untuk pasar nasional, perusahaan juga menyuplai hampir 95 persen produk kopi ke pasar lokal, salah satunya ke gerai makanan siap saji.

Riset dan terobosan inovasi selama masa kerja dari rumah yang memanfaatkan program-program percepatan ekspor juga menjadi kunci peningkatan ekspor tanah air,” jelas Olvy.

Olvy melanjutkan, Indonesia merupakan rumah dari kopi specialty yang terkenal akan rasa dan kualitasnya diakui secara global. Terdapat 31 produk kopi berindikasi geografis yang terdaftar pada Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham, seperti kopi arabika gayo, arabika mandailing, arabika kintamani, serta arabika java preanger dari Jawa Barat. Kemendag juga berkomitmen terus meningkatkan akses pasar melalui penguatan peran Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), serta melalui perjanjian perdagangan internasional.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved