Optimalkan IA-CEPA, Kemendag Bawa Pelaku Bisnis Indonesia ke Australia

Selain itu, Dirjen PPI juga mengundang pebisnis Australia untuk mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai yang akan diselenggarakan dari 20 Oktober 2020 hingga 10 April 2021. Paviliun Indonesia pada Expo 2020 Dubai akan menunjukkan perkembangan inovatif sumber daya alam berkelanjutan Indonesia, industri 4.0, ekonomi digital, dan beragam budaya dan sifat Indonesia yang indah sebagai pulau-pulau peluang yang ditampilkan.
Selanjutnya, kegiatan forum bisnis ini juga diisi dengan Diskusi Panel “IA-CEPA: A Pathway to Explore Opportunities Next Door” dengan narasumber yaitu State Director, NSW State Office, Trudy Witbreuk; Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani; Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman; serta National President of AIBC, Philip Turtle.
Setelah forum bisnis, diadakan pula kegiatan penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan mitranya dari Australia. Kegiatan ini menghasilkan potensi nilai transaksi B-to-B sebesar USD 2,4 juta untuk produk makanan dan bumbu masak, kopi, produk perikanan, serta furnitur dan produk kayu.
Diharapkan, transaksi ini akan terus bertambah seiring dengan dicapainya kesepakatan-kesepakatan dagang yang saat ini masih dalam proses negosiasi.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Australia
Indonesia dan Australia merupakan mitra strategis yang harus tumbuh bersama. Oleh karena itu, hubungan bilateral sangat penting bagi kedua negara.
Tahun 2019, total perdagangan Indonesia dan Australia mencapai USD 7,8 miliar. Produk ekspor utama Indonesia ke Australia yaitu minyak bumi, cerutu, kayu, monitor dan proyektor, ban, dan alas kaki. Sementara, produk impor utama dari Australia adalah minyak bumi, gandum dan meslin, batu bara, sapi hidup, ferro nikel, dan bijih besi.
Ekspor Indonesia ke Australia sebesar 1,2% dari total impor Australia dari dunia. Sementara, ekspor Australia ke Indonesia sebesar 3,1% dari total impor Indonesia dari dunia.
Untuk investasi, pada tahun 2018, Australia merupakan investor terbesar ke-10 di Indonesia, mencakup 635 proyek di Indonesia dengan jumlah total sekitar USD 597,4 juta. Saat ini, investasi Australia di Indonesia sebagian besar bergerak di bidang pertambangan, logam, pertanian, real estat, permesinan, dan transportasi.
Sementara, Indonesia merupakan negara tujuan investasi favorit ke-4 di dunia dan memiliki potensi besar. Berbagai bidang investasi cukup menarik minat pebisnis Australia, seperti maritim, logistik, pariwisata, teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan tinggi, serta pelatihan kejuruan.