Mendag Jalankan Langkah Strategis Bidang Perdagangan di Masa Pandemi Covid-19
Ketujuh, pemanfaatan forum kerja sama perdagangan internasional, seperti forum G20.
Dikatakan Mendag, terdapat beberapa dampak pandemi COVID-19 bagi perdagangan global. Dampak tersebut, yaitu perubahan pola perdagangan global. Hal ini sebagai akibat supply and demand yang terganggu, pelarangan ekspor impor beberapa komoditas pangan dan kesehatan; serta perubahan pusat rantai pasok global dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jerman.
Selain itu, dampak lainnya adalah peningkatan biaya logistik, kerja sama perdagangan tidak berjalan efektif selama pandemi, dan ancaman resesi ekonomi global.
Mendag mengungkapkan, selama masa pandemi COVID-19 ini, seluruh Perwakilan Perdagangan RI yaitu Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di 33 negara termasuk Kamar Dagang, serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) kesulitan untuk melakukan pameran dan mengumpulkan para buyer.
“Pembatasan sosial maupun lockdown yang diberlakukan di hampir seluruh negara telah membuat upaya menjalin kerja sama perdagangan tidak berjalan efektif. Namun, target mendorong ekspor tetap dilakukan untuk memanfaatkan potensi permintaan yang ada saat pandemi ini, seperti produk makanan dan alat kesehatan bila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi,” ujar Mendag.
Sementara itu, beberapa dampak pandemi terhadap perdagangan nasional antara lain potensi inflasi barang pokok dan penting akibat terganggunya logistik dan distribusi, perdagangan antar pulau terganggu, perubahan pola konsumsi masyarakat, serta daya beli masyarakat melemah termasuk transaksi dagang dan omzet pedagang kecil juga menurun.
Mendag juga mengungkapkan, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan memastikan kebutuhan barang pokok tercukupi dan perdagangan akan tetap berjalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi.
“Jadi, tidak perlu panik dalam berbelanja di bulan Ramadan dan menyambut Idulfitri. Belanjalah sesuai dengan kebutuhan agar stok yang tersedia mencukupi dengan harga yang terjangkau untuk seluruh masyarakat,” tutup Mendag Agus.