March
31
2021
     19:07

Melalui Literasi Digital dan Pelatihan Tepat Guna, Sampoerna Dorong Produktivitas serta Kemandirian UMKM

 Melalui Literasi Digital dan Pelatihan Tepat Guna, Sampoerna Dorong Produktivitas serta Kemandirian UMKM

Selain itu, nilai tambah lain dari aplikasi AYO SRC antara lain adalah Pojok Bayar untuk e-payment, AyoKasir untuk membantu manajemen stok barang, dan yang terbaru adalah Pojok Modal. Fitur Pojok Modal berangkat dari situasi di lapangan dimana sebagian besar pemilik toko kelontong SRC belum terhubung (unbanked) atau memiliki akses perbankan yang terbatas, sementara bantuan finansial sangat krusial bagi mereka.

“Melalui Pojok Modal, kami berupaya memfasilitasi para pemilik toko kelontong SRC dengan institusi permodalan yang kredibel, sehingga mereka bisa memanfaatkan skema pay-later untuk menjaga stok barang dan membuat bisnis tetap berjalan,” kata Mindaugas.

Mindaugas juga menambahkan bahwa berdasarkan riset dari Litbang Kompas, pendapatan pemilik toko kelontong SRC pada tahun 2019 mencapai hampir Rp 70 triliun atau setara dengan 4,1 persen PDB ritel. Lebih jauh, 58 persen pemilik toko kelontong SRC adalah perempuan, dan 30 persen di antaranya berperan menafkahi keluarga.

“Antusiasme terhadap SRC juga terjadi pada pelanggan. Hingga Februari 2021, ada lebih dari 939.000 pelanggan telah terdaftar dalam aplikasi AYO SRC. Dalam aspek B2B (business to business), terdapat 80.000 pengguna aktif setiap minggunya dan tercatat 5,5 juta pemesanan terjadi di dalam platform dengan nilai transaksi lebih dari Rp 9 triliun sepanjang tahun 2020,” tambah Mindaugas.

Kontribusi dan dukungan Sampoerna terhadap UMKM juga diwujudkan lewat Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang didirikan pada tahun 2007 di Pasuruan, Jawa Timur. Melalui SETC, Sampoerna memberikan pelatihan kewirausahaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan usaha.

Sejak situasi pandemi berlangsung, SETC berfokus pada kurikulum tentang pemasaran online dan penggunaan media sosial untuk bisnis. Hingga akhir 2020, sebanyak 54.500 pelaku UMKM telah menerima pelatihan dari SETC.

Mindaugas kembali menegaskan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk menjangkau dan memberdayakan pelaku UMKM secara berkelanjutan, terutama dengan pengembangan kapasitas di bidang digital dan pemanfaatan teknologi untuk membangun bisnis. “Kami percaya bahwa komunitas yang berdaya dan inovatif yang didasarkan pada riset mendalam serta praktik bisnis yang baik, akan menjadi kunci dalam memberikan dampak sosial-ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan di Indonesia,” tutup Mindaugas.

Sesi diskusi panel “Technology for Recovery” merupakan bagian dari konferensi Indonesia Summit 2021 dari The Economist. Sesi ini menghadirkan narasumber dari beragam sektor industri dan profesi, yakni Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia, Bambang Brodjonegoro, Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis, Head of Growth WeWork Southeast Asia, Elizabeth Fuller, dan Country Director untuk Facebook di Indonesia, Pieter Lydian. Sesi ini membahas tentang peran teknologi dan ekosistem digital dalam pemulihan ekonomi di Indonesia.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved