Masyarakat Kehilangan Minat Berolahraga, Combiphar Motivasi Gaya Hidup Aktif Guna Hindari Nyeri Sendi dan Otot
Jakarta, 15 Juni 2021 – Pandemi telah menjadi motivasi yang baik bagi masyarakat untuk lebih banyak berolahraga dan tetap fit dalam menjalani keseharian. Namun di saat yang bersamaan, anjuran untuk menjaga jarak secara fisik serta restriksi melakukan kegiatan di lingkungan yang ramai dan fasilitas kebugaran, justru membuat masyarakat kehilangan minat sehingga 1 dari 4 orang menurunkan intensitasnya dalam berolahraga.
Kondisi ini pada akhirnya meningkatkan ketidakaktifan fisik selama berada di rumah, yang tanpa disadari memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan, salah satunya gangguan muskuloskeletal seperti nyeri sendi dan otot. Menyadari hal tersebut, hari ini (15/6) Combiphar, perusahaan nasional terdepan di bidang consumer healthcare, mengupas lebih lanjut pentingnya gaya hidup aktif guna terhindar dari nyeri sendi dan otot, bersama para narasumber Cindy Gunawan – Senior General Manager Marketing Combiphar; dr. Edo Adimasta - Medical Expert Combiphar; dan Asep Azis, SST. Ft. - Sports & Physical Physiotherapist.
“Masih tingginya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, mendorong masyarakat untuk tetap bekerja dan beraktivitas dari rumah, seperti yang terus digaungkan oleh pemerintah. Sayangnya, menghabiskan waktu di depan layar dengan duduk terus-menerus dan mengurangi keaktifan fisik, kerap menjadi pilihan utama dibandingkan berolahraga atau melakukan kegiatan lain yang menyehatkan.
Jika kebiasaan seperti ini tetap dilakoni masyarakat sehari-hari, maka gangguan nyeri sendi dan otot menjadi perlu untuk diwaspadai. Meski terkesan sepele, nyeri sendi dan otot secara signifikan mampu mempengaruhi mobilitas serta aktivitas sehari-hari. Tetap aktif dan terus bergerak adalah hal terpenting yang harus dilakukan, selain untuk hindari nyeri sendi dan otot, juga agar kualitas kesehatan secara menyeluruh dapat terjaga,” ujar Cindy Gunawan, Senior General Manager Marketing Combiphar
Dijelaskan oleh dr. Edo Adimasta, Medical Expert Combiphar, “Duduk secara terus menerus selama lebih dari 40 menit, akan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan pada jangka panjang dapat melemahkan otot di sekitar sendi. Otot sekitar sendi mempunyai peran penting dalam mengurangi beban cepatnya keausan pada tulang rawan sendi, hilangnya fleksibilitas, dan nyeri pada sendi. Karenanya nyeri sendi merupakan salah satu gejala paling sering yang dialami kebanyakan orang dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
Belum lagi pada saat pandemi dan fenomena WFH, di mana kurangnya fasilitas di rumah dan pengetahuan yang memadai, memaksa masyarakat duduk sambil bekerja dan berkegiatan dengan postur atau posisi tubuh yang tidak sesuai (tidak ergonomis), yang akan menambah risiko gangguan persendian.”
“Tak hanya itu, potensi obesitas yang timbul akibat kurang bergerak, juga ikut berperan sebagai salah satu faktor risiko terjadinya keausan atau radang pada sendi. Karenanya, jangan takut untuk tetap berolahraga walaupun sudah mengalami gejala radang sendi.
Dengan memasukkan olahraga ringan dan mengubah pola makan ke dalam rutinitas harian, dapat secara alami menurunkan berat badan dan mengurangi tekanan pada persendian. Kunjungi fisioterapis untuk mendapatkan assessment dan modifikasi olahraga yang tepat.” tambah Asep Azis, SST. Ft., seorang ahli fisioterapi yang saat ini bertugas mendampingi tim nasional sepak bola Indonesia.
5 hal yang dapat dilakukan untuk menghindari nyeri sendi dan otot, yakni:
1. Tetap aktif secara fisik dengan menggerakkan tubuh – Bangunlah dari duduk dan lakukan perenggangan setiap 20 atau 30 menit sekali selama 5 hingga 10 menit, secara berkala.
2. Lakukan aktivitas low-impact yang tidak membebani persendian, seperti jalan cepat, bersepeda, berenang, berkebun, senam, dan menari.
3. Melatih kekuatan otot, seperti mengangkat beban dan olahraga dengan resistance band dapat membantu memperkuat tulang dan tentunya otot yang menopang persendian.
4. Latih fleksibilitas dan keseimbangan – Sendi yang kaku akan menyulitkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gerakan peregangan, yoga, dan tai chi yang lembut dan mudah bagi pemula dapat melatih rentang gerak pada persendian sekaligus membantu melenturkan sendi.
5. Siapkan pereda nyeri topikal atau antiinflamasi nonsteroid demi kenyamanan aktivitas fisik sehari-hari.
Jointfit Roller Gel dapat menjadi pilihan untuk membantu mengurangi nyeri sendi dan otot, dengan kandungan N-Asetil-D-Glukosamin dan mentolnya. Diformulasikan dengan teknologi nano, gel ini juga diperkaya dengan vitamin E Nano yang dapat digunakan untuk memelihara kesehatan.