November
10
2017
     17:06

Laba Sistem Operasional SIA pada Semester Pertama Meningkat 32% Menjadi $425 Juta

Laba Sistem Operasional SIA pada Semester Pertama Meningkat 32% Menjadi $425 Juta

411

276

SilkAir

21

44

Scoot

5

17

SIA Cargo

32

(45)

SIA Engineering

38

23

Laba operasional untuk Perusahaan Maskapai Induk mengalami peningkatan sebesar $135 juta atau 48,9% dalam periode yang sama tahun lalu. Total pendapatan meningkat sebesar $161 juta, sebagian besar dikarenakan peningkatan pendapatan penumpang yang diterbangkan (passenger flown revenue) sebesar $58 juta (+1,2%). Peningkatan lebih lanjut dari salah satu barang pada kuartal bulan April – Juni 2017 [Merujuk pada Catatan 2]. Pendapatan penumpang yang diterbangkan mempengaruhi 3,4% pertumbuhan pada angkutan penumpang (diukur dalam pendapatan kilometer penumpang), yang sebagian diimbangi 1,9% hasil penyusutan. Tingkat isian penumpang (Passenger Load Factor) meningkat sebesar 2,8 persen poin dalam periode yang sama tahun lalu menjadi 80,9%, seiring dengan pertumbuhan kapasitas yang relatif datar (-0,1%, diukur dalam kilometer kursi yang tersedia). Pengeluaran meningkat sebesar $26 juta (+0,5%) pada biaya karyawan, serta biaya penanganan, biaya landing, dan biaya parkir yang lebih tinggi.

SilkAir melaporkan penurunan kinerja operasional sebesar $23 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebagaimana pengeluaran meningkat dari operasional yang diperbesar (+13,0%) melampaui peningkatan pendapat. Total pendapatan mencapai $16 juta lebih tinggi (+3,4%), dikarenakan jumlah penumpang yang diangkut meningkat sebesar 18,2%, sebagian besar diimbangi oleh 10,9% kerugian pada hasil. Pengeluaran meningkat sebesar $39 juta (+9,1%), terutama disebabkan oleh biaya bahan bakar yang lebih tinggi, biaya perawatan dan perbaikan pesawat, dan biaya penanganan. Tingkat isian penumpang meningkat sebesar 3,2 persen poin menjadi 73,1%.

Scoot mencatat kerugian laba operasional sebesar $12 juta. Total pendapatan mengalami peningkatan sebesar $85 juta (+13,3%) dari 16,9% pertumbuhan pada angkutan penumpang, sementara hasil menunjukkan penurunan sebesar 1,8%, meskipun hal ini tidak cukup untuk menutupi peningkatan pengeluaran (+$97 juta, + 15,6%) yang berlawanan dengan pertumbuhan kapasitas sebesar 14,1%. Selain itu, tingkat isian penumpang mengalami peningkatan sebesar 2,0 persen poin menjadi 84,2%.

SIA Cargo membalikkan kerugiannya pada tahun lalu sebesar $45 juta menjadi pencapaian laba operasional sebesar $32 juta (+$77 juta). Pendapatan meningkat sebesar $122 juta sebagaimana jumlah kargo yang diangkut (freight carriage) mengalami peningkatan sebesar 6,1%, yang lebih lanjut didukung oleh 6,7% peningkatan pada hasil kargo. Pengeluaran mengalami peningkatan sebesar $45 juta, sebagian dikarenakan biaya penanganan yang lebih tinggi dari jumlah angkutan yang ditingkatkan, serta biaya perawatan dan perbaikan pesawat yang juga lebih tinggi. Tingkat isian kargo mengalami peningkatan sebesar 3,2 persen poin menjadi 64,8%.

SIA Engineering mencatat laba operasional sebesar $38 juta, menunjukkan 15$ juta lebih tinggi dalam periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini dikarenakan adanya pertumbuhan pendapatan (+$11 juta atu 2,1%) dari aktivitas perbaikan, sebagian diimbangi oleh program penanganan pendapatan armada yang lebih rendah. Pengeluaran mengalami penurunan sebesar$4 juta, sebagaimana tidak adanya bonus bagi hasil berkaitan dengan keuntungan divestasi HAESL yang diimbangi dengan kenaikan gaji tahunan dan kenaikan jumlah karyawan di anak perusahaan.

Kuartal Kedua 2017-18

Laba bersih Grup meningkat sebesar $190 juta, dimana $125 juta (+192%) lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu, yang dipimpin dengan hasil operasional yang lebih kuat. Laba operasional untuk kuartal kedua meningkat sebesar $123 juta (+112,8%), didukung oleh $195 juta peningkatan pendapatan yang melampaui $72 juta pengeluaran.

Hasil operasional untuk perusahaan utama dalam Grup untuk tahun keuangan kuartal kedua adalah sebagai berikut:

Kuartal Kedua

Tahun Keuangan2017-18

Kuartal Kedua Tahun Keuangan

2016-2017

 

 

Laba Operasional/(Kerugian)

$ juta

$ juta

 

 

Perusahaan Maskapai Induk

170

79

 

 

SilkAir

14

17

 

 

Scoot

2

8

 

 

SIA Cargo

26

(11)

 

 

SIA Engineering

20

25


Perusahaan-perusahaan yang berada dalam Grup mencatat hasil yang bervariasi. Perusahaan Maskapai Induk dan SIA Cargo mencatat peningkatan pendapatan, sementara Scoot dan SilkAir mencatat penyusutan hasil dikarenakan perusahaan terus melakukan investasi untuk memperluas operasional.

Laba operasional untuk Perusahaan Maskapai Induk mengalami peningkatan sebesar $91 juta dalam periode yang sama tahun lalu pada kuartal kedua. Perusahaan mencatat peningkatan pendapatan operasional sebesar $90 juta, sebagian dikontribusikan oleh pendapatan penumpang yang diterbangkan ($26 juta) dari 2,3% peningkatan pada arus penumpang, yang diimbangi oleh 2,0% kerugian pada hasil penumpang. Pendapatan terus didukung oleh pendapatan kejadian lain yang lebih tinggi. Pengeluaran mengalami penurunan sebesar $1 juta pada biaya perbaikan dan perawatan pesawat yang lebih rendah, sebagian dikarenakan biaya karyawan yang lebih tinggi.


SIA Cargo mencatat laba operasional sebesar $26 juta, membalikkan kerugiannya sebesar $11 juta (+$37 juta) dalam kuartal yang sama tahun lalu. Pendapatan mengalami peningkatan sebesar $65 juta sebagaimana jumlah kargo yang diangkut meningkat sebesar 5,4%, yang lebih lanjut mengalami peningkatan sebesar 9,1% pada hasil kargo di belakang pertumbuhan kondisi perdagangan. Pengeluaran mengalami peningkatan sebesar $28 juta, sebagian dikarenakan oleh biaya penanganan dan perbaikan serta perawatan pesawat yang lebih tinggi.

DIVIDEN INTERIM

Perusahaan mengungkapkan dividen interim sebesar 10 sen per saham, dimana jumlah mencapai $118 juta, untuk setengah tahun yang berakhir pada 30 September 2017. Dividen interim akan dibayarkan pada 5 Desember 2017 kepada para pemegang saham per 23 November 2017.

PENGEMBANGAN ARMADA

Sepanjang kuartal Juli-September, Perusahaan Maskapai Induk memesan tiga pesawat A350-900s. Dimana dua diantaranya sudah digunakan dalam kuartal tersebut, sementara pesawat ketiga akan beroperasi pada bulan Oktober 2017. Satu buah armada 777-200 dan satu buah armada A380-800 telah dikeluarkan dari layanan maskapai tersebut untuk persiapan sewa kepada NokScoot dan pengembalian sewa masing-masing. Pada tanggal 30 September 2017, armada operasional dari Maskapai Induk terdiri dari 108 armada pesawat penumpang (52 buah armada 777s, 22 buah armada A330-300, 17 buah armada A380-800s dan 17 buah armada A350-900s), dengan rata-rata umur 7 tahun dan 7 bulan.

Profil maskapai SilkAir tidak berubah selama kuartal tersebut. Pada tanggal 30 September 2017, SilkAir mengoperasikan 30 pesawat terbang (10 buah armada A320, 3 buah armada A319 dan 17 buah armada 737-800) dengan rata-rata umur 4 tahun dan 9 bulan.

Scoot menambahkan satu buah armada 787-8, dilengkapi dengan tempat tidur awak untuk layanan jarak jauh, selama kuartal tersebut, Scoot mengoperasikan 38 pesawat yang terdiri dari 15 buah armada 787 (sembilan buah armada 787-8s dan enam buah armada 787-9s), 21 buah armada A320 dan dua buah armada A319 - dengan umur armada rata-rata 4 tahun dan 7 bulan.

SIA Cargo mengoperasikan tujuh armada kargo tipe 747-400 pada tanggal 30 September 2017.

PENGEMBANGAN RUTE

Selama periode Northern Winter (yang berlangsung pada 29 Oktober 2017-24 Maret 2018, penerbangan ke Paris akan meningkat dari tujuh penerbangan menjadi 10 penerbangan seminggu, dan frekuensi penerbangan ke Adelaide, Christchurch dan Sydney akan ditingkatkan untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Layanan musiman (seasonal services) ke Sapporo akan mulai dioperasikan dari tanggal 2 Desember 2017-6 Januari 2018. Selain itu, maskapai induk perusahaan akan mulai menjalankan pesawat terbaru tipe A380 dengan seluruh produk kabin terbaru dalam salah satu layanan penerbangan Sydney pada bulan Desember 2017. Jumlah destinasi dalam jaringan penerbangan tetap berjumlah 62 destinasi di 32 negara, termasuk Singapura.

SilkAir telah mentransfer layanan penerbangan menuju Kuching kepada Scoot pada tanggal 29 Oktober 2017 dan juga akan mentransfer layanan penerbangan menuju Palembang kepada maskapai berbiaya rendah tersebut mulai dari tanggal 23 November 2017. Sebaliknya, mulai dari tanggal 29 Oktober 2017 SilkAir akan mengambil alih layanan penerbangan lima kali seminggu menuju Yangon dari Scoot, menambahkan pada pelayanan penerbangan non-stop yang sudah berjalan sepuluh kali seminggu. Pada tanggal 30 Oktober 2017, SilkAir telah meluncurkan layanan penerbangan tiga kali seminggu menuju Hiroshima menggunakan pesawat terbaru 737 MAX 8. Dengan perubahan ini, SilkAir akan mengoperasikan penerbangan ke 52 destinasi di 16 negara.

Layanan penerbangan jarak jauh perdana di kawasan Amerika menuju Honolulu melalui Osaka yang dilakukan oleh Scoot direncanakan akan mulai beroperasi pada tanggal 19 Desember 2017. Layanan musiman tiga kali seminggu menuju destinasi terbaru, Harbin di Laut Timur China, akan mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 2017-23 Maret 2018. Layanan penerbangan jarak dekat menuju Kuantan dan Palembang akan mulai dipasarkan secara online dalam beberapa bulan mendatang, sedangkan layanan penerbangan menuju Yangon akan ditransfer kepada SilkAir. Dengan perubahan ini, Scoot akan melayani 65 destinasi di 17 negara.

Dengan mempertimbangkan destinasi dan transfer layanan yang telah diumumkan, SIA Group akan beroperasi ke 137 destinasi di 37 negara, termasuk Singapura, pada akhir tahun keuangan.

SIA Cargo akan terus mengejar peluang carter dan menerapkan kapasitas untuk menyesuaikan dengan permintaan. Saat ini, jaringan SIA Cargo mencangkup 19 kota dalam 13 negara, termasuk Singapura.


ACARA/ PERISTIWA SELANJUTNYA

Pada tanggal 17 Oktober 2017, perusahaan telah mengeluarkan nota sebesar USD 200 juta dalam Multicurrency Medium Term Note Programme. Nota tersebut terkonsolidasi dengan nota seri 004 (Series 004) yang ada sebesar USD 430 juta. Nota tersebut telah menghasilkan bunga pada tingkat tetap 3,13% dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 November 2026.

SIA Engineering mengumumkan pada tanggal 27 Oktober 2017 telah menandatangani perjanjian dengan rekan joint venturenya, MB Aerospace Newton Abbot Limited untuk penjualan saham Asian Compressor Technology Services Company Limited sebesar 100% yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan sebesar USD 14,3 juta. Penutupan transaksi akan menyesuaikan dengan tingkat kepuasan (atau surat pelepasan tuntutan) dari kondisi preseden yang terdapat dalam perjanjian dengan MB Aerospace.

TINJAUAN (OUTLOOK)

Headwinds tetap ada sebagaimana kapasitas kompetitor tetap mengalami peningkatan secara signifikan di pasar-pasar utama. Sementara itu hasil pendapatan tetap mengalami tekanan meskipun kondisi dalam beberapa bulan terakhir sudah mulai stabil.

SIA Grup menerima pengiriman armada pesawat yang modern dan efisien dalam bahan bakar (fuel-efficient), serta akan terus memperluas jaringannya dalam segmentasi pasar maskapai berbiaya rendah (low-cost) dan maskapai berbiaya penuh (full-service). Investasi yang signifikan pada teknologi pesawat terbaru dan produk kabin terbaru Singapore Airlines yang baru diluncurkan menekankan komitmen dan kepercayaan kami pada masa depan layanan penerbangan premium. Proses integrasi Scoot-Tigerair di bawah brand Scoot yang sukses selama semester pertama juga telah memperkuat operasional maskapai berbiaya rendah dalam SIA Grup yang berkembang dengan cepat. Grup akan terus menerapkan pergerakan secara cepat dan fleksibilitas dalam berbagai armada dalam SIA Grup untuk memenuhi peluang yang sesuai dengan pasar.

Harga bahan bakar diperkirakan akan tetap mudah berubah pada beberapa bulan mendatang, dengan pasar minyak global terus menyesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran. Untuk kuartal kedua dari pembukuan tahunan, Group telah melakukan lindung nilai (hedging) sebesar 29,5% untuk kebutuhan bahan bakarnya di MOPS dan 11,7% di Brent, dengan harga rata-rata USD65 per barel untuk MOPS dan USD53 per barel untuk Brent. Nilai Brent yang lebih panjang dengan jatuh tempo samai tahun buku 2022-23 meliputi sekitar 47% dari prediksi konsumsi bahan bakar tahunan, dengan harga rata-rata mulai dari USD53 hingga USD59 per barel.

Program transformasi Group dalam tiga tahun terus berjalan sesuai dengan rencana, dengan gelombang inisiatif pertama yang masing-masing dilengkapi dengan rencana tindakan yang terperinci. Singapore Airlines Group terus berusaha mencari peluang-peluang baru untuk generasi pendapatan, restrukturisasi ulang dalam biaya dasar dan meningkatan dalam efektifitas organisasi melalui program.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved