February
20
2018
     18:39

Laba Operasional Singapore Airlines Meningkat 13% Menjadi 330 Juta Dolar Pada Kuartal Ketiga

Laba Operasional Singapore Airlines Meningkat 13% Menjadi 330 Juta Dolar Pada Kuartal Ketiga

Grup SIA melaporkan laba operasional sebanyak $330 juta pada kuartal ketiga dari tahun keuangan 2017-18, lebih tinggi $37 juta dibandingkan dengan tahun lalu (+ 12,6%).

n bisnis. Pendapatan dari penumpang yang diterbangkan (passenger flown revenue) lebih tinggi $127 juta (+4,2%), dengan pertumbuhan lalu lintas (+6,9%) melebihi pengurangan pada hasil pendapatan penumpang (passenger yield) (-3,1%). Pendapatan kargo meningkat sebesar $88 juta pada sistem angkutan yang lebih tinggi (+4,4%) dan hasil pendapatannya (+12,1%). Layanan engineering mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar $8 juta (+7,9%), sebagian besar disebabkan oleh perawatan dan aktivitas perbaikan komponen pesawat.

Pengeluaran grup meningkat sebesar $193 juta menjadi $3.747 juta (+5,4%). Biaya bahan bakar bersih meningkat sebesar $86 juta (+9,2%) sebagaimana harga bensin pesawat rata-rata meningkat 20,1%, yang sebagian diimbangi oleh keuntungan lindung nilai (hedging) berbanding dengan kerugian tahun lalu (+$86 juta). Biaya bahan bakar Ex (ex-fuel) meningkat sebanyak $107 juta (+4,1%), yang sebagian disebabkan oleh pengembangan operasional dari SilkAir dan Scoot.

Hasil Operasional Kuartal Ketiga Perusahaan Utama

Hasil operasional perusahaan utama dalam Grup untuk kuartal ketiga di tahun finansial ini adalah sebagai berikut:

Kuartal Ketiga

Tahun keuangan 2017-18

Kuartal Ketiga

Tahun keuangan 2016-17

 

 

Laba Operasional

Juta Dollar

Juta Dollar

 

 

Perusahaan Maskapai Induk

155

151

 

 

SilkAir

19

30

 

 

Scoot

43

29

 

 

SIA Cargo

88

53

 

 

SIA Engineering

18

25

 

 

Laba operasional untuk Perusahaan Maskapai Induk meningkat sebesar $4 juta atau sebesar 2,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total pendapatan meningkat sebesar $108 juta, sebagian besar dikarenakan oleh adanya peningkatan sebesar $72 juta (+2,9%) pada pendapatan dari penumpang yang diterbangkan, dan disebabkan oleh pertumbuhan 4,4% pada angkutan penumpang (passenger carriage) (diukur dalam pendapatan penumpang tiap kilometer). Hal ini juga sebagian diimbangi oleh pengurangan sebesar 1,0% pada hasil pendapatan. Tingkat keterisian penumpang (passenger load factor) meningkat menjadi 2,6 persen poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 81,6%, diikuti oleh peningkatan 1,0% dalam kapasitas (diukur pada kilometer kursi yang tersedia). Pengeluaran meningkat sebesar $104 juta (+3,9%), didorong oleh biaya bahan bakar bersih, biaya karyawan dan biaya penanganan.

Laba operasional SilkAir mengalami penurunan sebesar $11 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebagaimana pengeluaran lebih tinggi dan melebihi pendapatan yang diperoleh. Total pendapatan meningkat sebesar $12 juta lebih tinggi (+4,5%), dipimpin oleh angkutan penumpang yang lebih tinggi yakni sebesar 18,4%, yang sebagian diimbangi oleh penurunan sebesar 12,3% pada hasil pendapatan penumpang (yield). Operasional maskapai yang diperluas (+12,9% pada kapasitas) menghasilkan peningkatan pada pengeluaran sebesar $23 juta (+9,8%), utamanya disebabkan oleh biaya bahan bakar bersih yang lebih tinggi, biaya perawatan dan perbaikan pesawat, serta biaya penanganan. Tingkat keterisian penumpang meningkat sebesar 3,5 persen poin menjadi 74,8%.

Scoot mengalami kenaikan laba operasional sebesar $14 juta. Total pendapatan meningkat sebesar $47 juta (+12,9%), sebagaimana angkutan penumpang dan hasil pendapatan meningkat sebesar masing-masing 13,5% dan 1,7%. Pengeluaran lebih tinggi $33 juta (+9,7%), yang diakibatkan utamanya karena biaya operasional yang lebih tinggi yang muncul dari pertumbuhan kapasitas sebesar 7,0%. Tingkat keterisian penumpang meningkat 5,0 persen poin menjadi 87,0%.

Laba operasional SIA Cargo meningkat sebesar $35 juta menjadi $88 juta pada kuarter ini (+66,0%). Pendapatan meningkat sebesar $88 juta sebagaimana pertumbuhan angkutan kargo sebesar 4,4% yang didukung oleh adanya peningkatan sebesar 12,1% pada hasil pendapatan kargo. Pengeluaran meningkat sebesar $53 juta, sebagian disebabkan karena kerugian valuta asing terhadap keuntungan tahun lalu, biaya karyawan yang lebih tinggi, dan depresiasi yang lebih tinggi dari perbaikan (overhaul) mesin. Tingkat keterisian kargo naik sebesar 2,4 persen poin menjadi 68,3%.

Laba operasional SIA Engineering mencatat laba operasional sebesar $18 juta, sebuah penyusutan sebesar $7 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi (+$6 juta) yang dikarenakan kerugian valuta asing berbanding dengan keuntungan yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu, sebagian dikurangi oleh penurunan layanan subkontrak. Pendapatan relatif datar (- $1 juta).

Laba Bersih Kuartal Ketiga

Grup Singapore Airlines mencatat laba bersih sebesar $286 juta untuk kuartal Oktober-Desember 2017, sebuah peningkatan sebesar $109 Juta, atau 61,6% dari periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini disebabkan oleh laba operasional yang lebih tinggi ($37 juta), yang didorong oleh adanya write-down dari brand dan trademark TigerAir yang dilakukan tahun lalu ($79 juta), sebagian diimbangi oleh pengeluaran beban pajak yang lebih besar ($14 juta) pada peningkatan keuntungan.

April hingga Desember 2017

Laba operasional grup untuk sembilan bulan hingga Desember 2017 meningkat sebesar $248 juta menjadi $843 Juta (+41,7%). Pendapatan meningkat sebesar $631 juta (+5,7%) yang disebabkan oleh kuatnya pendapatan penumpang dan kargo yang diterbangkan, sebagian diimbangi dengan pengeluaran yang lebih besar (+$383 juta atau 3,6%).

Hasil operasional perusahaan induk dalam grup tersebut untuk sembilan bulan adalah sebagai berikut

9 bulan

Tahun keuangan 2017-18

9 bulan

Tahun keuangan 2016-17

 

 

 

Laba Operasional

Juta dollar

Juta dollar

 

 

Perusahaan Maskapai Induk

566

427

 

 

SilkAir

40

74

 

 

Scoot

48

46

 

 

SIA Cargo

120

8

 

 

SIA Engineering

56

48

 

 

Seluruh entitas perusahaan besar dalam Grup tersebut kecuali SilkAir mencatat hasil operasional yang lebih baik, dipimpin oleh Induk Maskapai Penerbangan dan SIA Cargo. SilkAir menggunakan biaya yang lebih tinggi pada kategori-kategori seperti bahan bakar, biaya penanganan, perbaikan dan perawatan pesawat. Hal ini merupakan konsekuensi dari perluasan operasional sebesar 13,0%, yang melampaui pertumbuhan pendapatan. Hal ini mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar $ 34 juta.

Laba operasional untuk Induk Maskapai Penerbangan naik sebesar $139 juta atau 32,6% year-on-year. Pendapatan operasional naik sebesar $269 juta, dengan pendapatan dari penumpang yang diterbangkan berkontribusi hampir setengah ($130 juta) dari keuntungan. Lalu lintas penumpang tumbuh 3,8%, diimbangi oleh penurunan sebesar 1,9% dalam hasil pendapatan penumpang. Pendapatan tersebut lebih lanjut didukung oleh kenaikan pendapatan insidental lainnya [lihat catatan 2]. Pengeluaran mencapai $130 juta lebih tinggi, sebagian besar dipimpin oleh biaya bahan bakar dan karyawan yang lebih tinggi.

SIA Cargo mencatat laba operasional sebesar $120 juta, meningkat $112 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan tumbuh $210 juta sebagaimana angkutan kargo meningkat sebesar 5,5%, dan kenaikan hasil pendapatan kargo mencapai 8,9% didukung oleh kondisi pasar yang lebih kuat. Pengeluaran meningkat sebesar $98 juta, sebagian disebabkan oleh kerugian valuta asing terhadap kenaikan tahun lalu, biaya penanganan yang lebih tinggi dikarenakan kenaikan beban dan biaya karyawan yang lebih tinggi.

Laba Bersih April hingga Desember 2017

Laba bersih Grup ini meningkat sebesar $212 juta atau 42,5% menjadi $711 juta untuk sembilan bulan yang berakhir pada Desember 2017, sebagan besar disumbang oleh peningkatan laba operasional.

PENGEMBANGAN ARMADA

Induk Maskapai Penerbangan menerima tiga armada A350-900 untuk bergabung dengan layanannya, dua di antaranya dikirim pada kuartal tersebut. Satu pesawat A380-800 baru dengan produk kabin terbaru juga telah diterima dan dipergunakan untuk penerbangan ke Sydney, sementara dua pesawat A380-800 dikeluarkan dari layanan untuk mempersiapkan pengembalian sewa (lease return). Selain itu, satu pesawat 777-200ER dikeluarkan dari layanan dan akan disiapkan untuk penjualan. Sejak tanggal 31 Desember 2017, armada Induk Maskapai Penerbangan yang beroperasi terdiri dari 109 pesawat penumpang (51 777, 22 A330-300, 16 A380-800 dan 20 A350-900), dengan usia rata-rata 7 tahun dan 6 bulan.

Tiga armada pesawat 737 MAX 8 ditambahkan ke armada SilkAir dan mulai beroperasi pada kuartal tersebut. Per 31 Desember 2017, SilkAir mengoperasikan 33 pesawat - sepuluh A320, tiga A319 dan 17 737-800 serta tiga 737 MAX 8 - dengan usia rata-rata 4 tahun dan 7 bulan.

Scoot menambahkan satu pesawat 787-8, dilengkapi dengan tempat tidur kru kabin untuk layanan penerbangan jarak jauh, selama kuartal tersebut. Dua armada A320 yang sebelumnya dijual ke IndiGo dikembalikan ke Scoot. Armada Scoot yang beroperasi per tanggal 31 Desember 2017 terdiri dari 41 pesawat - 16 787 (10 787-8 dan enam 787-9), 23 A320 dan dua A319 - dengan usia rata-rata 4 tahun dan 9 bulan.

SIA Cargo mengoperasikan layanan armada yang terdiri dari tujuh 747-400 freighters per tanggal 31 Desember 2017, tidak berubah dari kuartal sebelumnya.

PENGEMBANGAN RUTE

Menyusul keberhasilan peluncuran dari pesawat A380 baru dengan produk kabin terbaru ke Sydney, Induk Maskapai Penerbangan akan memperkenalkan A380 yang telah ditingkatkan untuk penerbangan ke London dan Hong Kong pada penerbangan tertentu mulai dari 16 Februari 2018 dan 18 Februari 2018. Pada musim operasi Northern Summer (25 Maret 2018 sampai 27 Oktober 2018), layanan ke Cape Town melalui Johannesburg akan meningkat dari saat ini empat kali seminggu menjadi layanan harian untuk memenuhi permintaan perjalanan yang meningkat. Dusseldorf akan dilayani empat kali seminggu, meningkat dari frekuensi tiga kali mingguan saat ini. Layanan penerbangan ke Hanoi akan meningkat dari tujuh menjadi 10 penerbangan seminggu, karena mendapat transfer sebagian dari SilkAir.

Berlaku mulai dari 1 Mei 2018, layanan penerbangan empat kali dalam satu minggu yang saat ini tersedia ke Canberra-Wellington akan digantikan dengan penerbangan empat kali seminggu dari Wellington ke Singapura melalui Melbourne, dan layanan harian dengan rute melingkar ke Canberra melalui Sydney. Jumlah destinasi di dalam jaringan akan tetap berada di angka 62, di seluruh 32 negara dan teritori, termasuk Singapura

SilkAir mengambil alih layanan lima kali seminggu milik Scoot dengan destinasi ke Yangon dan melakukan transfer layanan penerbangan Kuching dan Palembang ke Scoot selama kuartal tersebut. Pada bulan Januari 2018, pesawat 737 MAX 8 memulai layanan ke Darwin dan Cairns. SilkAir akan mentransfer penerbangan Langkawi, Pekanbaru dan Kalibo ke Scoot selama musim operasi Northern Summer. Dengan perubahan tersebut, SilkAir akan terbang ke 49 destinasi di 16 negara.

Scoot memulai penerbangan ke Kuching, Honolulu, Harbin dan Palembang pada kuartal tersebut, dan meluncurkan layanan ke Kuantan pada tanggal 2 Februari 2018. Maskapai penerbangan berbiaya rendah tersebut berencana untuk melebarkan sayapnya untuk destinasi kedua dan layanan penerbangan jarak jauh ketiganya di Eropa yakni Berlin, Jerman, pada tanggal 20 Juni 2018. Seiring dengan transfer dari SilkAir dan penangguhan layanan ke Jaipur mulai 12 Maret 2018, jaringan Scoot akan berkembang menjadi 66 destinasi di 18 negara dan wilayah.

Secara keseluruhan, portofolio maskapai penerbangan di Grup tersebut akan terbang ke 137 destinasi di 37 negara dan wilayah, termasuk Singapura

SIA Cargo akan terus mengejar peluang penerbangan charter dan menerapkan kapasitas untuk memenuhi permintaan penerbangan yang ada. Saat ini, jaringan kargo SIA Cargo mencakup 19 kota di 13 negara dan wilayah, termasuk Singapura

PROSPEK KE DEPAN

Meskipun terdapat stabilisasi dalam hasil pendapatan dalam beberapa bulan terakhir, masih terdapat tekanan pada hasil pendapatan dikarenakan kompetitor meningkatkan kapasitas yang signifikan di pasar-pasar utama dengan harga yang agresif. Kondisi pasar yang penuh tantangan ini telah diperburuk oleh pergerakan harga bahan bakar baru-baru ini.

Harga bahan bakar telah mengalami tren yang lebih tinggi dan volatilitas diperkirakan akan terus berlanjut di bulan-bulan mendatang, sebagaimana pasar terus menyeimbangkan permintaan dan penawaran. Untuk kuartal keempat dari tahun keuangan ini, Grup tersebut telah melakukan lindung nilai 40,7% dari kebutuhan bahan bakarnya dengan harga bahan bakar jet rata-rata sebesar USD65 per barel. Grup tersebut juga memasukin lindung nilai Brent lebih panjang dengan jatuh tempo diperluas ke tahun keuangan 2022-23, yang meliputi antara 47% dari perkiraan konsumsi bahan bakar tahunan dari Grup tersebut, dengan harga rata-rata berkisar dari USD53 hingga USD59 per barel.

Induk Maskapai Penerbangan akan melakukan pengiriman pesawat Boeing 787-10 pertama di dunia pada bulan Maret 2018, dengan produk kabin terbaru untuk penerbangan jarak menengah (medium-haul) yang ditempatkan bagi penerbangan regional. Peluncuran produk kabin baru untuk penerbangan regional menegaskan kembali komitmen Grup ini untuk terus meningkatkan pengalaman perjalanan premium bagi pelanggan melalui inovasi dan kepemimpinan produk.

Program transformasi tiga tahun Grup ini berjalan dengan baik, dengan sejumlah inisiatif yang telah menghasilkan dalam hal peningkatan pengalaman pelanggan, peningkatan pendapatan dan peningkatan efisiensi operasional. Inisiatif baru kini tengah dieksplorasi secara aktif. Inovasi digital adalah enabler penting dalam program transformasi, dengan investasi signifikan dilakukan untuk mengangkat kemampuan digital dari Grup ini.

Melalui berbagai inisiatif strategis dan kekuatan portofolio dari maskapai penerbangan yang melayani segmen pasar, baik untuk layanan penuh (full-service) dan berbiaya rendah (low-cost), Grup SIA memiliki posisi yang baik untuk memenuhi tantangan persaingan yang sedang berlangsung.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved