November
15
2017
     16:26

KTT Asean-mitra Dialog: RI Tekankan Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Saling Menguntungkan

KTT Asean-mitra Dialog:  RI Tekankan Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Saling Menguntungkan

Pada KTT ASEAN-India ke-15, “Indonesia menegaskan perlunya ASEAN dan India mengoptimalkan kerja sama perdagangan dan investasi, khususnya di bidang maritim, konektivitas fisik maupun digital serta people-topeople contact dalam industri kreatif,” pungkas Mendag.

Sementara pada KTT ASEAN-Amerika Serikat ke-5, Presiden RI menggaris bawahi skema kerja sama yang saling menguntungkan. “Kerja sama ekonomi ASEAN dan Amerika perlu terus ditingkatkan melalui skema win-win cooperation. Amerika Serikat juga diharapkan terus memberikan dukungannya terhadap berbagai kerja sama ekonomi dengan ASEAN melalui US-ASEAN Connect, Trade and Investment Framework Agreement (TIFA), Expanded Economic Engagement (E3) dan ASEAN Connectivity yang difokuskan pada pemberdayaan UMKM di ASEAN,” ungkap Mendag.

Dalam kerangka kerja sama ASEAN-Kanada, Presiden RI dan seluruh Kepala Negara ASEAN menyambut baik upaya peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN-Kanada melalui rencana pembentukan kerja sama perdagangan bebas ASEAN-Kanada yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi kedua belah pihak.

“Presiden secara khusus meminta perhatian Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, untuk menghentikan tindakan kampanye hitam di Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia. Tudingan negatif terhadap produk kelapa sawit tidak terbukti, justru sebaliknya baik bagi kesehatan,” ujar Mendag melaporkan isi intervensi Presiden pada KTT ASEAN–Uni Eropa yang ke-40. Selain itu, Presiden juga menggaris bawahi tentang peran kelapa sawit bagi kesejahteraan petani karena berkontribusi terhadap penciptaan 17,5 juta lapangan pekerjaan dan sumber mata pencaharian bagi 2,3 juta kepala keluarga. 

Kepala Negara ASEAN Plus 3 pada pertemuannya yang ke-31 menekankan urgensi kerja sama pembangunan kapasitas UMKM dan e-Commerce di kawasan Asia Timur. Hal ini sejalan dengan fokus ASEAN seperti tercantum dalam cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025.

Mengenai hubungan ekonomi bernilai strategis antara ASEAN dengan Jepang, Korea Selatan dan China, menurut Mendag mengutip pernyataan Presiden RI, tidak perlu dipertanyakan lagi. “Dengan menjaga komitmen politik maupun komitmen ekonomi ASEAN Plus 3, kita akan melihat Asia Timur dan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera,” ujar Mendag menyampaikan pernyataan Presiden RI.

Seluruh Kepala Negara/Pemerintahan Negara RCEP yang bertemu pertama sekali pada 14 November 2017, menyerukan agar perundingan RCEP diselesaikan pada tahun 2018. Saat ini, perundingan telah berjalan selama 5 tahun dan tidak dapat memenuhi target penyelesaian pada tahun 2015.

Presiden RI, lanjut Mendag, selaku Kepala Negara Koordinator dan Ketua Perundingan RCEP bersama Kepala Negara ASEAN meminta agar seluruh peserta RCEP mengurangi ambisinya dan menunjukkan fleksibilitas agar perundingan RCEP dapat tuntas pada tahun 2018.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved