December
19
2018
     13:12

Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik Danone-AQUA untuk Memperkuat Sirkular Ekonomi

Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik Danone-AQUA untuk Memperkuat Sirkular Ekonomi

Jakarta, 18 Desember 2018 - Danone-AQUA bersama sejumlah Influencer KOL dan media mengeksplorasi siklus  daur ulang sampah plastik dalam acara  yang bertajuk Circularity Tour yang diselenggarakan pada 18  19 Desember 2018. Dalam acara ini, peserta mengunjungi beberaparbagai lokasi untuk melihat langsungngeksplorasi berbagai inovasi yang dapat dilakukan dalamuntuk melakukan pengelolaan sampah plastik. Circularity Tour bertujuan untuk menyelaraskan perspektif antara para pemangku kepentingan dalam memahami isu pengelolaan sampah plastik dan pentingnya kolaborasi lintas sektoral.

Kunjungan dimulai dengan mengunjungi Smart Drop Box (SDB) dan Bank Sampah di wilayah Kasablanka, Jakarta Selatan. Dalam kunjungan ini, peserta melihat SDB yang merupakan tempat sampah pintar hasil kerjasama antara Danone-AQUA, Alfamart, Telkomsel dan SMASH.  SDB ini, yang dilengkapi sistem pemindai barcode botol plastik dan terhubung dengan mySmash, yaitu aplikasi yang membantu penggunanya SDB untuk mencatatkan sampah botol yang dikumpulkan dan mendapatkan imbalan poin yang dapat digunakan sebagai pembayaran online.
 
Selanjutnya peserta mengunjungi Recycle Bussiness Unit (RBU) di Tangerang yang diinisiasi telah didampingi Danone-AQUA sejak 2010 untuk memahami lebih dalam mengenai proses daur ulang. Saat ini, RBU mempekerjakan 4037 pegawai di mana 60% adalah perempuan. RBU ini telah menghasilkan cacahan plastik sebanyak 90 ton/bulan dari 100 ton botol plastik yang dikumpulkan dari lapak dan bank sampah di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu, Bogor, dan juga Bekasi. Bersama dengan RBU di Bandung, Bali, dan Lombok yang dibangun oleh Mitra Danone-AQUA, keseluruhan RBU di empat kota ini menghasilkan 12.000 Ton plastik cacahan per tahun. 
 
Menutup kegiatan, peserta juga mengunjungi pabrik Danone-AQUA di Babakan Pari dan Legos. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Danone-AQUA dalam mengimplementasikan Reduce, Reuse dan Recycle dalam penggunaan plastikgunakan produk yang dapat digunakan kembali. Saat ini, 70% bisnis Danone-AQUA merupakannggunakan kemasan gGalon yang merupakan produk yang dapat digunakan kembali. 
Terkait berbagai inisiatif yang dilakukan tersebut, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone- Indonesia menjelaskan, Danone-AQUA telah mulai untuk melakukan pengelolaan sampah plastik sejak 1993 dimana kami mengembangkan program PEDULI.  
 
Program ini kemudian memelopori perkembangan industri daur ulang di Indonesia.  "Kami kemudian semakin menguatkan komitmen untuk pengelolaan sampah plastik dengan meluncurkan Gerakan #BijakBerplastik di tahun ini."Jelas Karyanto.  
 
Berbagai inisiatif tersebut merupakan bagian dari gerakan #BijakBerplastik yang di luncurkan oleh Danone-AQUA. Dalam Ggerakan #BijakBerplastik, ini, Danone-AQUA menginisiasi kolaborasi kepada seluruh pihak untuk melakukan upaya edukasi, pengumpulan infrastruktur pengumpulan sampah plastik dan inovasi produk. memfokuskan tindakannya pada tiga aspek inti, yaitu (1) inovasi produk, (2) pendidikan konsumen dan (3) pengembangan infrastruktur pengumpulan limbah. Saat ini, semua botol AQUA adalah 100% (semua kemasan 98%) dapat didaur ulang dan baru saja meluncurkan botol dengan menggunakan kemasan 100% PET daur ulang (100% rPET).” 
 
Pada kesempatan yang sama, Emenda Sembiring, Pakar lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), juga menjelaskan bahwa  plastik merupakan material yang tidak lepas dari kehidupan kita karena sifatnya yang dapat mudah dibentuk sesuai dengan keinginan, tahan air, awet, praktis dan dapat melindungi isi dengan baik (proteksi). Namun, dibalik manfaat tersebut, plastik dapat mengakibatkan ancaman polusi apabila tidak dikelola dan dibiarkan terbuang ke lingkungan.
 
Emenda memaparkan, masyarakat juga dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah plastik. Pengurangan masalah sampah plastik bisa dimulai dari lingkungan terkecil seperti rumah tangga hingga lingkungan berskala besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintahan atau bahkan sektor industri. Contoh kecil yang bisa dilakukan dari lingkup rumah tangga ialah dengan melakukan pemilahan sampah plastik agar memudahkan pemulung untuk mengambilnya sehingga mengurangi angka plastik yang terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), ujarnya.
 
Emenda juga mengatakan dengan peran aktif masyarakat untuk mengelola sampah plastiknya dengan benar dapat menjadi sebuah langkah awal untuk terbentuknya pendekatan sirkular ekonomi. Sebagaimana diketahui, sampah menjadi isu serius yang harus dihadapi dunia saat ini, termasuk Indonesia. Bahkan, persoalan sampah turut mengancam ekosistem di laut. World Economic Forum pada 2016 menyatakan ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudra.  Sedangkan sebanyak 8 juta ton sampah plastik mengalir ke laut setiap tahunnya dan membahayakan lebih dari 800 spesies.
 
Merespon kondisi tersebut, Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen untuk dapat mengurangi sampah plastik di laut sebanyak 70% pada tahun 2025. Sebagai bentuk dukungan terhadap visi tersebut, DanoneAQUA berinisiatif dalam mengembangkan model ekonomi sirkular sebagai bentuk kontribusi menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia. Komitmen tersebut telah dimulai sejak 1993 melalui program AQUA Peduli.
 
Model ekonomi sirkular (Circular Economy/ CE) merupakan penerapan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pemakaian sumber daya.  CE menjadi alternatif ekonomi linier tradisional (membuat, menggunakan, membuang) dengan menyimpan sumber daya yang digunakan selama mungkin, mengekstrak sumber daya tersebut, kemudian memulihkan dan meregenerasinya.
 
Danone - AQUA menerapkan CE dengan menjadikan kemasan plastiknya sebagai sumber daya atau bahan baku yang dapat digunakan selama mungkin. Bagaimanapun, meski memiliki konsekuensi yang tak diinginkan, namun kemasan plastik adalah hal yang tak terhindarkan dari kehidupan. Namun, dengan dukungan inovasi teknologi, dampak buruk kemasan plastik dapat dihindari. Melalui prinsip daur ulang dan penerapan CE, sampah plastik dapat menjadi barang baru bernilai ekonomi. 
 

Tentang Danone-AQUA

Danone-AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Minuman Ringan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. Sebagai perwujudan visi dan komitmen dalam mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam sosial dan lingkungan, AQUA mengembangkan inisiatif AQUA Lestari yang terdiri dari Perlindungan Sumber Daya Air, Pengurangan C02, Optimalisasi Kemasan dan Pengumpulan Sampah Kemasan dan Distribusi Produk secara Berkelanjutan yang dilakukan bekerja bersama pemaku kepentingan dan karyawan. Danone-AQUA adalah bagian dari kelompok usaha DANONE, salah satu produsen produk makanan dan minuman terbesar di dunia.   Di Indonesia sendiri, unit usaha DANONE meliputi tiga kategori utama, yaitu minuman (AMDK, minuman ringan non karbonasi, dan minuman teh), Nutrisi untuk Kehidupan Awal (Nutricia dan Sarihusada), serta nutrisi medis. Danone-AQUA merupakan Perusahaan FMCG pertama di Indonesia yang bersertifikasi B-Corp, yaitu standar tertinggi terhadap kinerja sosial dan lingkungan, transparansi dan akuntabilitas. Laporan keberlanjutan Danone-AQUA dapat diakses melalui www.aqua.com. Untuk masukan serta keluhan pelanggan, dapat disampaikan melalui AQUA Menyapa 08001588888 atau melalui Facebook Sehat AQUA dan www.aqua.com

 


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved