September
21
2020
     22:41

Indonesia Coffee Week: Mendag Ajak Pemangku Kepentingan Promosikan Kopi Indikasi Geografis Indonesia

Indonesia Coffee Week: Mendag Ajak Pemangku Kepentingan Promosikan Kopi Indikasi Geografis Indonesia

“Indonesia Coffee Week yang berlangsung pada 17—25 September 2020 dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kopi Indonesia. Diharapkan juga perwakilan perdagangan Eropa dapat memberi perhatian terhadap produk IG Indonesia, termasuk kopi arabika gayo, sehingga dapat menembus pasar global,” ungkap Kasan.

Kasan juga menyampaikan, untuk meningkatkan ekspor, Ditjen PEN juga melakukan berbagai langkah dan strategi. Langkah tersebut di antaranya, pertama peningkatan daya saing dan pengembangan produk/design ekspor seperti klinik produk ekspor dan design, kolaborasi kerja dengan disainer, serta optimalisasi Indonesia Design Development Center (IDDC).

Kedua, penguatan standar produk dan persyaratan internasional untuk meningkatkan akses pasar global melalui fasilitasi sertifikasi Hazard analysis and critical control points (HACCP), Good Manufacturing Practice (GMP), Halal, Organik serta Hak Kekayaan Intelektual (paten, merek, indikasi geografis, dan desain industri). Ketiga, pelatihan kepada calon eksportir baru, khususnya UKM, melalui program pendidikan dan pelatihan ekspor indonesia.

Di sisi lain. Plt. Sekda Arslan menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kemendag dan Uni Eropa yang telah membantu mempromosikan kopi arabika gayo sebagai IG Indonesia sehingga diakui di EROPA. “Diharapkan kerja sama ini terus berlanjut dan menghasilkan kontrak dagang serta dapat menyejarterakan eksportir dan petani kopi gayo di Aceh Tengah,” tutupnya.

Kopi arabika gayo merupakan salah satu kopi IG yang memiliki rasa dan ciri khas rasa yang telah dikenal dunia. Pada 2017, melalui bantuan dengan EU-Indonesia Trade Cooperation Facility (TCF, 2011—2016) kopi gayo mendapatkan status Protected Geographical Indications (PGI) dari Uni Eropa. Kerja sama bilateral untuk mempromosikan dan meningkatkan branding kopi gayo berlanjut melalui program ARISE+Indonesia senilai EUR 15 juta (2019—2023).

Ekspor kopi gayo berpotensi meningkatkan kontribusi terhadap ekspor kopi Indonesia, terutama ke pasar utama seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat. Pada 2019, ekspor kopi Indonesia mencapai USD 883 juta, meningkat 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 815 juta.

Selain kopi Aceh Gayo, program ini memberikan bantuan teknis untuk peningkatan kapasitas dan branding kopi arabika Bali Kintamani, kayu manis Koerintji (Jambi), gula merah Kulon Progo (Yogyakarta), lada putih Luwu Timur (Sulawesi Tenggara), madu Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), dan garam Amed (Bali).

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved