September
21
2020
     22:41

Indonesia Coffee Week: Mendag Ajak Pemangku Kepentingan Promosikan Kopi Indikasi Geografis Indonesia

Indonesia Coffee Week: Mendag Ajak Pemangku Kepentingan Promosikan Kopi Indikasi Geografis Indonesia

Jakarta, 21 September 2020 – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengajak berbagai pihak untuk mempromosikan produk indikasi geografis (IG) seperti kopi arabika gayo di pasar global, khususnya Uni Eropa. Untuk itu, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk meningkatkan ekspor kopi di tengah tekanan krisis global.

Hal ini disampaikan Mendag saat membuka acara Indonesia Coffee Week dan Coffee Tasting of Gayo Arabica Coffee yang berlangsung secara virtual di Jakarta, pada hari ini, Senin (21/9). Turut Hadir dalam acara ini Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Duta Besar RI untuk Budapest Hungaria Dimas Wahab, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam Vincent Piket, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan, Inspektur Jenderal Kemendag Didid Noordiatmoko, Plt. Sekretaris Daerah Aceh Tengah Arslan Abdul Wahab, Ketua ARISE Plus Marc Kwai Pun, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Perwakilan Kementerian Hukum dan HAM, dan perwakilan Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan melalui bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, MPKG, serta ASEAN Regional Integration Support-Indonesia Trade Support Facility (ARISE Plus) Indonesia.

“Indonesia Coffee Week merupakan upaya bersama dalam mempromosikan dan meningkatkan kesadaran akan IG sebagai komponen penting untuk meningkatkan ekspor melalui branding dan pemasaran produk,” kata Mendag.

Mendag menyampaikan, IG merupakan cirri khas produk di wilayah tertentu di mana kualitas, reputasi, atau karakteristik melekat dengan daerah asal produk serta memiliki faktor lingkungan geografis produk. “Ciri-ciri tersebut meliputi faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, yang memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang atau produk yang dihasilkan,” ungkapnya.

Dikatakan Mendag, Indonesia dan Uni Eropa telah memperkuat kerja sama ekonomi melalui ARISE Plus Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekspor dan integrasi Indonesia dalam rantai nilai global.

Saat ini, Indonesia dan Uni Eropa dalam proses negosiasi Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Salah satu kesepakatannya adalah pertukaran registrasi produk IG serta membuka jalan bagi pengakuan produk IG Indonesia di Uni Eropa dan sebaliknya.

“Produk IG Indonesia merupakan pembawa identitas bangsa Indonesia di pasar Eropa. Kopi arabika gayo merupakan produk IG Indonesia pertama yang diakui Eropa sejak 2017. Diharapkan dengan finalisasi IEUCEPA ini berbagai jenis kopi dan produk IG lainnya dapat diakui serta dilindungi di pasar Uni Eropa,” jelas Mendag.

Sementara itu, Dubes Vincent Piket mengatakan, perlindungan IG merupakan hal yang penting, baik secara ekonomi maupun budaya. Hal ini dapat membantu menciptakan nilai bagi masyarakat lokal melalui produk yang berakar kuat pada tradisi, budaya, dan geografi. “Uni Eropa bangga memiliki sistem IG yang kuat dan mendukung perlindungan IG di Indonesia. Kedua pihak telah bertukar daftar IG yang akan tertuang dalam IEU CEPA setelah negosiasi selesai,” tandasnya.

Senada dengan hal itu, Dirjen Kasan mengungkapkan, produk IG berpotensi menjadi kontributor utama kinerja ekspor nasional. Untuk itu, diperlukan kesiapan data dan informasi yang lengkap sebagai faktor kunci sebelum melakukan promosi produk. Pengelolaan informasi produk IG sangat penting dan akan memudahkan pengambilan keputusan terkait promosi dan pemasaran, serta dalam menjalin kemitraan dengan pihak ketiga.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved