July
09
2021
     17:16

Gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik Bantu Kurangi Limbah Plastik Saat Idul Adha

Gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik Bantu Kurangi Limbah Plastik Saat Idul Adha
Publisher

Jakarta, 9 Juli 2021 - Pendistribusian daging kurban saat momen Iduladha telah meningkatkan secara eksponensial volume sampah plastik masyarakat. Secara umum, masyarakat Indonesia masih terbiasa menggunakan kantong plastik sebagai wadah atau kemasan daging kurban yang akan dibagikan. Tak dielakkan karena kantong plastik cukup familiar, mudah diperoleh serta harganya yang terjangkau, membuat masyarakat sulit beralih ke kemasan lain.

Di sisi lain, masyarakat masih memiliki pemahaman yang minim untuk memperlakukan sampah plastik dengan benar. Ditambah dengan sistem daur ulang sampah yang belum kompeten di Indonesia. Hal-hal tersebut akan semakin membuat penumpukkan sampah plastik di tempat penampungan akhir. Dampak panjangnya akan berefek pada pencemaran lingkungan.

Oleh karena itu, tidak heran Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai pencemar laut kedua terbesar di dunia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri telah mengeluarkan surat edaran SE.2/PSLB3/PS/PLB.0/7/2019 tentang Pelaksanaan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Himbauan ini ditujukan kepada setiap kepala daerah agar mengajak warganya dapat menggunakan kemasan ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban.

Iduladha 2021 ini, Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK), Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa dan Belantara Foundation berinisiatif membuat gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik. Gerakan tersebut merupakan kampanye untuk mengedukasi masyarakat agar dapat beralih ke kemasan alternatif yang ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban.

Lewat gerakan ini diharapkan volume sampah, khususnya sampah plastik, yang biasanya meningkat pada saat Iduladha diharapkan bisa diantisipasi dan diminimalisir.

“Gerakan ini merupakan langkah awal dari KFLHK untuk membantu mengurangi sampah plastik yang telah menumpuk di Indonesia. Setiap tahunnya diperkirakan terdapat 5,4 juta sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia. Volume sampah plastik meningkat pesat saat pandemi karena sebagian besar masyarakat melakukan belanja online yang pengemasannya menggunakan plastik.

Belum lagi limbah medis yang meningkat tajam dibandingkan di masa normal. Kegiatan kurban yang menjadi bagian dari ritual ibadah dan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat seharusnya tidak ikut memperparah persoalan sampah ini.

Karena itu, Momen Iduladha dinilai tepat untuk meluncurkan gerakan pengurangan sampah plastik. Masyarakat dapat memanfaatkan besek bambu, daun pisang/jati, plastik gelatin/singkong, dan wadah makanan”, ujar Hamid Abidin, Direktur Filantropi Indonesia.

Hal senada juga diungkapkan Arif Rahmadi Haryono, GM Advokasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa. “Semangat keber-Agama-an di dalam perayaan Iduladha sejatinya selaras
dengan semangat pelestarian lingkungan. Namun, kami melihat kebanyakan masyarakat Indonesia belum menyadari bahayanya sampah plastik bagi lingkungannya sendiri.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved