Gencarkan Pembiayaan Micro Financing, Cashlez & Fintech P2P Lending Lumbung Dana Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama
Jakarta, 25 November 2021 – Untuk memulai langkah nyata kerja sama “Gotong Royong” dalam rangka meningkatkan dan memberikan pelayanan yang terintegrasi dalam transaksi digital di bidang keuangan, Cashlez dan Lumbung Dana hari ini (25/11/21) menandatangani kesepakatan kerja sama yang dilakukan oleh Presiden Direktur Cashlez Suwandi dan Co-Founder/CEO Lumbung Dana Yoga Mahesa P. Kurniarto di kantor Cashlez, Jakarta.
Kerja sama dengan fintech P2P Lending Lumbung Dana adalah quick respon Cashlez untuk melakukan cross platform dan cross selling, sekaligus untuk membantu mitra Merchant dalam mendapatkan akses permodalan atau pendanaan yang mudah, murah dan tanpa jaminan agar Merchant khususnya UMKM mampu mengembangkan dan meningkatkan usahanya. Kerja sama ini merupakan win-win solution atau jalan keluar untuk menjawab dampak Covid-19 bagi keberlanjutan usaha UMKM khususnya pada akses permodalan.
“Persoalan Likuiditas dan Lending Gap UMKM di saat pandemi ini adalah persoalan yang kami jawab dengan di tanda tangani-nya kerja sama “Gotong Royong” pada hari ini. Penambahan fitur pelayanan pendanaan UMKM akan memberikan rasa nyaman bagi Merchant dan juga merupakan wujud serta komitmen kami untuk membantu UMKM untuk terus dapat meningkatkan usaha dan menggerakan ekonomi Indonesia,” ujar Suwandi, Presiden Direktur Cashlez.
Suwandi menambahkan kerja sama ini merupakan synergy untuk dapat mendukung pertumbuhan market share atau pelanggan atas pelayanan digital payment dan pendanaan serta mendapatkan reach yang lebih besar untuk kedua belah pihak, ujungnya akan berpengaruh pada masing-masing platform untuk lebih memberikan pelayanan yang efisien dan maksimal. Kekuatan bersama ini akan menjadi milestone “kekuatan baru” dalam layanan digital keuangan dan percepatan inklusi keuangan di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada triwulan III 2021 tumbuh positif sebesar 3,51% (YoY). Salah satu pendorong pertumbuhan tersebut adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat, IKK pada Oktober 2021 sebesar 113,4 atau naik dari level 95,5 di bulan sebelumnya. Selain meningkat dari bulan sebelumnya, ini juga sudah masuk ke zona optimistis atau indeks di atas 100.
Suwandi menjelaskan kondisi ekonomi yang mulai perlahan tumbuh dan keadaan yang mulai membaik dari penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, menjadi angin segar sekaligus semangat bagi para pelaku usaha dalam menggerakkan kembali roda perekonomian yang sempat terhambat karena pandemi ini.
“Untuk itu di tengah keoptimisan ini, kami pun gencar memberikan akses pembiayaan ini kepada para pelaku usaha khususnya UMKM yang tergabung dalam ekosistem Cashlez, agar mereka dapat kembali tumbuh sekaligus memberikan kontribusi positif pada perekonomian Indonesia.” terangnya.
Co-Founder dan CEO P2P Lending Lumbung Dana, Yoga Mahesa mengatakan UMKM merupakan prioritas Lumbung Dana dalam penyaluran pendanaan yang selama ini sulit dan tidak terlayani oleh dunia perbankan. Peran penyelenggara platform fintech peer-to-peer (P2P) lending berbasis teknologi informasi ini memiliki peluang yang sangat besar dalam menjangkau pembiayaan ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena semua prosesnya dilakukan online dan tidak perlu tatap muka.
“Model pembiayaan yang kami sediakan yaitu micro financing untuk modal kerja dimana pembiayaan permodalan kami selalu tersedia dan proses pengajuan permodalan yang lebih cepat serta tidak rumit, transparan dan tidak ada jaminan (collateral), karena semua data sudah di-profiling dalam data sistem yang terintegrasi dan tentunya bermanfaat dalam mengurangi resiko gagal bayar.” imbuhnya.
Yoga Mahesa menambahkan Merchant UMKM di ekosistem Cashlez dapat mengajukan pembiayaan modal kerja hingga nominal Rp50 Juta dengan tenor pinjaman 1 bulan. Sehingga melalui kolaborasi ini, mampu memberikan peluang pengembangan usaha bagi pelaku usaha UMKM di saat pandemi, dan memberikan peluang pelaku usaha rintisan di dalam cross platform dan reach yang lebih luas dalam memberikan akses pelayanan pembiayaan untuk micro financing yang tersebar di seluruh Indonesia.