November
10
2020
     15:36

Dexa Medica Raih Penghargaan Tertinggi Inovasi, Presiden Jokowi: Indonesia Butuh Inovator Kesehatan

Dexa Medica Raih Penghargaan Tertinggi Inovasi, Presiden Jokowi: Indonesia Butuh Inovator Kesehatan

Penghargaan Industri Inovatif merupakan penghargaan tertinggi anugerah yang diberikan kepada badan usaha/industri atas prestasi pelaksanaan inovasi yang berhasil, hingga dapat menghasilkan nilai tambah, baik dalam bentuk komersil, ekonomi maupun sosial budaya.

OMAI untuk Substituasi Impor Bahan Baku Obat

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan, sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat di Indonesia masih diimpor. Presiden kemudian mengatakan bahwa kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri.

"Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. Obat Fitofarmaka perlu difasilitasi untuk melewati uji klinik dan standarisasi sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif," ungkap Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia Tahun 2020, Kamis 5 November lalu.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-September 2020 nilai impor produk farmasi di Indonesia mencapai US$ 858,28 juta. Pengembangan OMAI bisa menjadi solusi substitusi impor bahan baku obat.

“Komitmen Dexa Group sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi. Ketergantungan terhadap bahan baku obat impor itu dapat dikurangi melalui riset farmakologi. Riset ini menggunakan tanaman dan hewan sebagai obat, dengan memanfaatkan keragaman hayati yang menjadi warisan nenek moyang kita,” imbuh Dr Raymond.

Dexa Group tidak hanya mengembangkan OMAI untuk upaya kesehatan promotif dan preventif saja, tetapi juga untuk pengobatan kuratif. Salah satu OMAI yang dikembangkan Dexa Group telah teruji klinis dapat membantu menurunkan gula darah pasien diabetes, yaitu Inlacin. Produk ini bahkan telah merambah pasar mancanegara, salah satunya ke Filipina.

OMAI dikembangkan dari bahan alam yang 100 persen berasal dari Indonesia dan melibatkan para peneliti anak bangsa. Selain itu pengembangan OMAI juga turut menggerakkan perekonomian petani.

Dalam sebuah diskusi virtual pekan lalu, Menristek/Kepala BRIN, Prof Bambang Brodjonegoro juga menegaskan pentingnya pengembangan OMAI. Menristek bahkan mendorong agar OMAI juga masuk daftar Formularium Nasional agar bisa digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Kalau masuk JKN, saya yakin ini akan berkembang dan banyak pihak yang akan melakukan riset," kata Menristek.

Menurut Menristek, para dokter di Indonesia harus terbiasa menggunakan OMAI. Pada diskusi itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dr. Hardhi Pranata mendorong agar dokter yang meresepkan OMAI di fasilitas pelayanan kesehatan harus diperbanyak.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved