Dampak PPKM Darurat Juli 2021 Pada Belanja Online: Produk Apa Saja yang Laris Manis?
Jakarta, 28 Juli 2021 - Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pasca Idul Fitri 13-14 Mei 2021 mendorong diterapkannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat 3 Juli silam sampai kini diperpanjang hingga 2 Agustus 2021. Satgas (Satuan Tugas) COVID-19 mencatat, kenaikan kasus di minggu keempat pasca Lebaran 2021 mencapai angka 112,22%, melonjak lebih tinggi dari masa yang sama di tahun 2020, yaitu sebesar 93, 11%.
Keadaan yang terasa lebih genting dibanding tahun lalu dengan cepatnya persebaran virus varian Delta, minimnya ketersediaan kamar rumah sakit, dan kelangkaan obat serta stok oksigen, mendorong penduduk Indonesia untuk benar-benar disiplin berdiam di rumah. Tidak saja masyarakat harus menjaga kesehatan, namun menciptakan suasana senyaman mungkin di rumah karena tidak bisa keluar.
Hal ini terefleksikan dalam peningkatan jumlah transaksi yang terjadi pada merchant ShopBack pada minggu pertama PPKM (5-11 Juli 2021) bila dibandingkan dengan rata-rata belanja di bulan Mei sebelum lonjakan kasus terjadi.
ShopBack menyoroti transaksi di kategori Kesehatan meningkat 3x lipat, sementara Groceries, Elektronik, dan Entertainment semuanya meningkat 2x lipat di masa PPKM. Lalu jenis produk apa saja yang laris manis di setiap kategori?
KESEHATAN
Pembelian Alat Tes Medis dan Alat Bantu Medis sudah menunjukkan peningkatan sejak dua minggu sebelum PPKM dimulai, dan puncaknya tercatat ketika masa PPKM berlangsung: pembelian Oximeter meningkat hingga 350x dari biasanya. Seminggu menjelang PPKM pembelian hand sanitizer meningkat 13x, madu meningkat 10x, dan jamu meningkat 5x. Munculnya madu sebagai primadona suplemen berbahan alami di tahun ini juga menunjukkan perubahan tren di masyarakat. Pada masa awal pandemi April 2020, ShopBack mencatat kenaikan pembelian hanya terjadi pada produk jamu, yaitu sebesar 3x lipat.
Di minggu yang sama, suplemen penambah imun meningkat 14x dan minyak kayu putih meningkat 7x lipat. Bagaimana dengan vitamin C? Pembelian produk ini bahkan sudah lebih dulu melonjak tiga minggu sebelum PPKM, dengan peningkatan transaksi sebesar 54x lipat.
Dalam kategori Kesehatan, kita bisa melihat bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan kini semakin tinggi dibanding masa awal pandemi. Mereka tidak saja fokus pada pencegahan dengan menjaga imun, tapi terus mawas diri dengan membeli peralatan bantu medis yang bisa menjadi indikator ketika kondisi tubuh menurun.
GROCERIES (BELANJA RUMAH TANGGA)
Kategori Groceries meningkat dua minggu sebelum PPKM dengan puncak peningkatan sebesar 2x lipat pada masa PPKM. ShopBack juga mencatat kenaikan transaksi hingga 4x lipat dari toko groceries resmi pada e-commerce sejak tiga minggu sebelum PPKM. Produk-produk yang penjualannya meningkat pesat sejak dua minggu sebelum hingga pada masa PPKM adalah: sabun mandi antiseptik, popok bayi, susu segar dan pasteurisasi, sayur dan buah-buahan, produk pembersih luar rumah, dan puncaknya pada masa PPKM adalah produk sanitasi tangan dan beras.
Jenis produk yang meningkat terbagi tiga: yang merupakan kebutuhan sehari-hari yang habis dimakan, produk kebersihan dan sanitasi untuk pencegahan penyebaran virus, dan produk bayi.
ELEKTRONIK & HIBURAN (ELECTRONICS & ENTERTAINMENT)
Dengan pemberlakukan PPKM, keinginan konsumen untuk menciptakan suasana rumah senyaman dan seaman mungkin kembali muncul. Tiga minggu menjelang PPKM, penjualan Air Purifier meningkat dan mencapai puncak 8x lipat pada masa PPKM. Tidak hanya itu, peralatan elektronik rumah tangga lainnya juga meningkat sangat pesat, seperti stand mixer yang terjual 198x lebih tinggi, rice cooker yang terjual 62x lebih tinggi, dan setrika yang terjual 55x lebih tinggi.
ShopBack juga mencatat kenaikan penjualan produk entertainment dan home and living dua minggu menjelang PPKM, dan puncaknya, pembelian meningkat hingga 2x lipat pada masa PPKM.
Seminggu sebelum PPKM, penjualan produk elektronik lainnya meningkat 2x lipat, dengan kenaikan produk terlaris jatuh pada Smart Devices, terjual 29x lebih tinggi. Pembelian handphone dan tablet pun naik 1,4x lipat. Momen ini juga bertepatan dengan tahun ajaran baru yang dimulai di pertengahan Juli, di mana para pelajar harus kembali belajar online.
Lalu bagaimana cara konsumen mengisi waktu dan menghibur diri semasa PPKM berjalan? ShopBack mencatat produk digital meningkat sebesar 1,26x, menunjukkan kebutuhan data internet yang naik, lalu produk Tools dan Home Improvement meningkat sebesar 3x lipat, dan yang paling menarik, ternyata minat baca konsumen juga meningkat. Tercatat pembelian produk Literatur dan Novel meningkat 19x lipat pada masa PPKM. Namun demikian, produk gaming (video dan board game) yang meningkat 5x lipat pada masa awal pandemi April 2020 tidak muncul secara signifikan dalam masa PPKM.
KESIMPULAN
“Menurut analisis kami, keinginan konsumen untuk menciptakan suasana senyaman mungkin di rumah bukan lagi fase adaptasi, tapi lebih sebagai reassurance. Sesuatu yang dilakukan untuk menentramkan hati di tengah situasi yang masih tidak menentu. ShopBack memproyeksikan kenaikan transaksi pada beberapa kategori kunci ini masih akan terus terjadi selama beberapa waktu ke depan, mengikuti perkembangan terkini kasus COVID-19 di Indonesia.” tutup Galuh Chandra Kirana, Country General Manager ShopBack Indonesia.
Tentang ShopBack
ShopBack, adalah portal pencarian dan reward #1 di Asia Pasifik yang memungkinkan pembeli di seluruh wilayah untuk berbelanja lebih bijak, sesuai dengan tagline ShopBack, ‘The Smarter Way.’ ShopBack adalah portal pencarian dan reward satu atap (one-stop) yang memberikan cashback kepada para penggunanya, dan di saat yang bersamaan, memberikan layanan performance-based marketing kepada para merchant.
Pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2014, ShopBack kini telah memperluas jangkauannya ke Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Taiwan, Australia, Vietnam, dan Korea Selatan. ShopBack bermitra dengan para merchant e-commerce terkemuka untuk memberikan reward kepada para penggunanya melalui cashback dalam beragam kategori, di antaranya general merchandise, pemesanan travel, fesyen, kesehatan dan kecantikan, groceries, dan pengantaran makanan. Hingga kini, lebih dari US$115 juta (>IDR 1,6 triliun) cashback telah diberikan kepada seluruh pengguna ShopBack.
Di Singapura ShopBack juga telah melebarkan sayapnya ke penawaran servis melalui ShopBack GO, sebuah aplikasi reward untuk kegiatan belanja in-store, dining,dan hiburan.