August
19
2021
     14:20

Aquatic Plant, Si Cantik Andalan Penghobi Aquascape

Aquatic Plant, Si Cantik Andalan Penghobi Aquascape

Selain itu, tanaman air juga bermanfaat sebagai penyeimbang ekosistem perairan. Tanaman air mempunyai senyawa allelopati, yang merupakan suatu senyawa biomolekul atau allelokimia dan senyawa yang diproduksi oleh tanaman. Senyawa allelophaty dapat mempengaruhi lingkungan dan organisme di sekitarnya serta tetap ada dalam tubuh tanaman meski sudah mati dan bersifat aktif.

Manfaat lainnya yakni sebagai penyerap karbon dioksida. Karbon merupakan senyawa yang dapat mengganggu ekosistem perairan jika berada dalam jumlah yang berlebih. Tanaman air dapat menyerap unsur karbon yang terdapat dalam ekosistem akuatik atau ekosistem yang mewadahinya.

Tak hanya itu, tanaman air di akuarium juga mampu melepas oksigen dari akar sebanyak 70 persen. Air yang kaya oksigen akan otomatis memberikan lingkungan ekosistem yang sehat bagi kehidupan ikan. Penghobi aquascape juga harus mengetahui bahwa tanaman yang terendam selain melepaskan oksigen juga mempengaruhi ekologi akuarium. Hal tersebut membuktikan bahawa tanaman air memiliki dampak besar pada ekologi aquascape.

"Penghobi flora fauna akuatik tentu mengharapkan kehidupan dalam ekosisitem mini atau akuarium selalu stabil dan sehat. Dalam perawatan ekosistem mini ini, salah satu tantangan yang sering dialami adalah melimpahnya kandungan CO2 dalam akuarium. CO2 merupakan masalah utama dalam akuarium yang berasal dari sisa pakan dan kotoran ikan. Sisa bahan pakan dan CO2, membutuhkan alat perombak alami. Untuk itu, memberikan penyeimbang dalam akuarium sangat penting, penyeimbang tersebut adalah tanaman air yang mampu menyeimbangkan gerakan air dengan meningkatkan serapan hara (sisa pakan) oleh tanaman, serta mendistribusikan panas dan membawa oksigen ke ikan tanpa mengusir semua CO2 yang tersedia untuk tanaman air," paparnya.

Webinar series ke-5 ini turut menghadirkan Erwin Syahputra, yang merupakan pebisnis dan eksportir, Borneo Aquatic. Salah satu tanaman hias andalannya adalah bucephalandra yang merupakan salah satu jenis tanaman semi aquatic yang sedang jadi primadona pecinta aquascape di Amerika dan utamanya Jepang.

Bucephalandra memiliki daun yang hijau segar, ungu dengan bunga putih yang elok. Tanaman ini mudah perawatannya namun lamban dalam pertumbuhannya.

"Peredaran bucephalandra sekarang ini sudah 90 persen beredar di dunia adalah hasil eksploitasi langsung dari alam. Hanya sekitar 10 persen berasal dari hasil budidaya konvensional maupun kultur jaringan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan dunia aquascape. Hobbyist dari seluruh dunia berburu tanaman unik untuk melengkapi koleksi mereka. Ini adalah peluang bagi kita untuk memenuhi permintaan pasar tersebut," ungkap Erwin.

Pihaknya pun berbagi poin penting bagi para pemula untuk memulai bisnis tanaman hias, yakni passion, ilmu, serta sarana dan prasarana untuk stoking dan budidaya. Terdapat dua metode dalam budidaya bucephalandra. Pertama, metode emersed, perbanyakan bucephalandra secara emersed membutuhkan media tanam: pasir kasar dan arang sekam padi (50:50).

Melalui metode ini, bucephalandra memiliki pertumbuhan sangat cepat, dengan daya tahan tanaman sangat baik. Namun kekurangannya adalah daun baru yang dihasilkan adalah daun darat yang kurang menarik.

Metode kedua bucephalandra adalah metode submersed. Perbanyakan bucephalandra secara submersed, menggunakan kolam surut dengan sirkulasi dan filtrasi air yang baik serta dinaungi menggunakan paranet 60 persen untuk menghindari paparan cahaya matahari langsung. Dengan metode ini memiliki keunggulan warna daun yang dihasilkan sangat mewah (berkilau) dan bervarias, namun memiliki kelemahan dalam pertumbuhan sangat lambat dan daya tahan tanaman lemah.

Sebagai prosedur ekspor, Erwin pun membagikan tips bagi para eksportir pemula tanaman hias, yakni harus memiliki badan usaha minimal CV, terdaftar di OSS dengan akses Kepabeanan, memiliki fasilitas sarana dan prasarana untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Produsen Benih dari BPSBTPH, terdaftar di Kementerian Pertanian, terdaftar di Badan Karantina Ikan, Pengenalian Mutu dan Pengamanan Produk Kelautan dan Perikanan (BKIPM) untuk mendapatkan SPM, serta terdaftar di Badan Karantina Pertanian untuk mendapatkan Phytosanitary Certificate.

Kegiatan ini juga menghadirkan pembicara lainnya yaitu Veryl Hasan, Dosen Universitas Airlangga, dengan moderator, Rendy Ginanjar, peneliti BRIBIH. Kegiatan ini sendiri terlaksana dalam rangka menyambut HUT RI ke-76.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved