Allianz Indonesia Beri Edukasi Cara Memilih Investasi yang Menguntungkan di Masa Pandemi
Jakarta, 11 September 2020 – Sebagai salah satu bagian dari rangkaian program eAZy di Rumah Aja untuk merayakan Hari Pelanggan Nasional, Allianz Indonesia menggelar webinar series selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2020.
Melalui webinar series ini, Allianz Indonesia mengajak para nasabah dan masyarakat umum berbagi pengetahuan seputar keuangan dan perlindungan asuransi, khususnya terkait masa pandemi yang mengharuskan adanya “new normal”. Rangkaian webinar yang diselenggarakan secara dwi-mingguan ini menyajikan berbagai topik menarik yang dapat diikuti secara cuma-cuma oleh siapa saja.
Sebelumnya Allianz Indonesia telah memberikan edukasi mengenai tips dan trik agar keuangan aman di masa pandemi. Dimana perencanaan dan pencatatan keuangan sangatlah penting untuk dilakukan, kemudian menentukan prioritas kebutuhan, mengkaji ulang perlindungan asuransi yang dimiliki dan tetap fokus pada tujuan keuangan yang sudah ditetapkan.
Kemudian topik selanjutnya adalah mengenai pentingnya mengkaji ulang perlindungan asuransi yang dimiliki secara berkala. Dengan demikian, nasabah dapat mengenali kebutuhan perlindungan yang mungkin berubah seiring berjalannya waktu. Biaya medis mengalami inflasi cukup tinggi setiap tahunnya, sehingga dapat mengganggu cash flow. Oleh karena itu, perlindungan terhadap penyakit kritis adalah salah satu manfaat perlindungan asuransi yang harus dimiliki oleh nasabah.
Seiring dengan kondisi pasar investasi yang fluktuatif dan terimbas dampak pandemi, Allianz Indonesia kali ini menggelar webinar dengan tema Market Outlook: Memilih investasi yang tepat di saat pandemi. Hadir sebagai perwakilan Management Allianz Indonesia dan membuka acara, Cui Cui, Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia, yang mengatakan bahwa Allianz perusahaan asuransi yang dapat dipercaya karena memiliki reputasi dan kekuatan finansial yang sudah teruji di dunia, sehingga senantiasa memberikan ketenangan pikiran bagi para nasabah.
Hadir juga sebagai pembicara Julieus Himawan, Head of Service Delivery Strategy Allianz Life Indonesia, yang menjelaskan mengenai program eAZy di Rumah Aja dimana Allianz Indonesia mengajak nasabah memanfaatkan layanan digital Allianz eAZy Connect yang dapat diakses nasabah tetap dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman dari rumah, serta berbagai keuntungan dari program loyalty Allianz Smart Point, dan Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia yang memberikan pemaparan mengenai kondisi pasar global dan domestik, strategi investasi yang dilakukan Allianz Indonesia dan tips melakukan investasi yang tepat.
Market Outlook Global
Kondisi pasar global tentunya dipengaruhi berbagai faktor, seperti perkembangan virus Covid19 yang melanda seluruh negara di dunia dengan lebih dari 28juta kasus dan 900ribu kematian per hari ini. Pengembangan vaksin untuk Covid19 sampai saat ini masih terus dilakukan dan jika vaksin sudah ditemukan, tentu akan menjadi salah satu pendorong positif untuk pasar modal maupun perekonomian dunia.
Kemudian ada aktifitas manufaktur global yang dipengaruhi oleh penerapan lockdown di banyak negara. Seiring dengan pelonggaran lockdown, perekonomian global berangsur membaik di bulan Juli 2020. IMF dan World Bank bahkan memprediksi adanya perbaikan pertumbuhan global di tahun 2021.
Awal tren yang lebih konstruktif ditandai dengan peningkatan kembali aktifitas tenaga kerja global sehingga pendapatan masyarakat dan konsumsi global meningkat, sehingga roda perekonomian berputar lagi. Faktor yang terakhir adalah tahun politik Amerika Serikat yang akan menyelenggarakan pemilihan presiden, dimana Donald Trump dan Joe Biden menjadi kandidatnya.
Market Outlook Domestik
Sementara kondisi di pasar domestik, Jakarta Composite Index (JCI) jika dibandingkan dari awal tahun hingga akhir Agustus sebesar -16%, namun sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Pasar obligasi sudah rally terlebih dahulu, sebagai imbas dari kebijakan pemerintah dan penerbitan obligasi global untuk menarik investor asing kembali masuk ke Indonesia.
Rupiah masih terdepresiasi sejak awal tahun, namun dalam beberapa bulan terakhir inflasi masih terjaga dan cadangan devisa meningkat, sehingga Bank Indonesia dapat melakukan intervensi jika dibutuhkan. USD juga diperkirakan akan bertahan di bawah Rp 15.000 sampai akhir tahun
Dengan terus berjalannya perkembangan vaksin, kemudian data JP Morgan 27 Agustus 2020 menunjukkan bahwa grafik infeksi Covid19 diperkirakan sudah melewati titik puncak dan mengalami perlambatan kasus harian, ternyata di bulan September kasusnya kembali meningkat. Mulai 14 September 2020, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menetapkan kembali PSBB total karena kapasitas rumah sakit yang semakin terisi penuh. Setelah kebijakan ini diumumkan, indeks saham kembali turun 5%.
Data ekonomi Indonesia menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) di Q2/2020 turun 5,32%, namun sudah menunjukkan perbaikan kembali di Q3/2020. Indeks Keyakinan Konsumen juga meningkat menjadi 86,2 dari 83,8 di bulan Juni 2020. Suku Bunga BI sudah mengalami pemotongan menjadi 4%, serta diharapkan akan memberikan perbaikan untuk pasar obligasi.
Sementara Omnibus Law bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mendukung masyarakat pendapatan menengah ke bawah. Proses Omnibus Law ini diharapkan dapat diterapkan pada Q4/2020 dan menarik lebih banyak lagi investor asing untuk menanamkan dana di Indonesia, sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi negara.
Faktor yang harus diwaspadai di tahun 2021 secara global salah satunya adalah dampak gelombang kedua Covid19 terhadap ekonomi, pergerakan harga minyak dunia yang disebabkan meningkatnya tensi geo-politik, meningkatnya tensi antara Amerika Serikat dan China, dan volatilitas pasar sebagai dampak dari tahun politik Amerika Serikat.
Kemudian untuk Indonesia sendiri antara lain pertumbuhan ekonomi domestik yang rendah sebagai dampak dari pandemi virus Covid19, defisit fiskal yang lebih tinggi di tahun 2021 dan 2022, stabilitas mata uang Rupiah dan kelancaran pemerintah dalam menangani virus Covid19.
Strategi dan Tips Investasi Allianz Indonesia
Strategi Allianz Indonesia dari segi investasi saham adalah beralih ke sikap yang lebih konstruktif jika dibandingkan dengan semester 1, namun akan tetap berhati-hati dengan mengacu kepada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti PSBB total kembali untuk kota Jakarta, serta tetap melihat peluang akan adanya perbaikan secara bertahap. Sedangkan untuk obligasi, Allianz Indonesia optimis masalah pendanaan negara tahun ini sudah cukup setelah BI dan Kemenkeu mengumumkan skema pembagian beban dan inflasi dapat dikendalikan.
“Allianz Indonesia mengantisipasi hasil investasi yang lebih baik di tahun 2021, dimana fokusnya ada pada fase pemulihan. Kami mempertahankan pandangan positif pada instrumen pendapatan tetap, setidaknya hingga Q1/2021 dan akan meninjau ulang sesuai dengan kondisi ekonomi dan pasar,” kata Ni Made Daryanti pada acara Webinar.
“Untuk melakukan investasi secara tepat, seorang investor harus memahami profil risikonya, memiliki target jangka panjang dan memilih portfolio yang terdiversifikasi. Selalu kaji ulang portofolio asset yang dimiliki, pilih instrument investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi, dan lakukanlah investasi secara berkala. Tidak ada satupun instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil tertinggi setiap tahunnya. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, akan menambah nilai asset dan memberikan ketenangan pikiran.” tutup Ni Made Daryanti.
Informasi selengkapnya mengenai program eAZy di Rumah Aja dan cara pendaftaran webinar series, dapat diakses melalui website Allianz Indonesia www.allianz.co.id.
Tentang Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum. Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai bisnis asuransi syariah.
Kini Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 karyawan dan lebih dari 30.000 tenaga pemasar dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya. Saat ini, Allianz menjadi salah satu asuransi terkemuka di Indonesia yang dipercaya untuk melindungi lebih dari 9 juta tertanggung.
Tentang Allianz di Asia
Asia adalah salah satu wilayah pertumbuhan inti untuk Allianz, yang ditandai dengan keragaman budaya, bahasa dan adat istiadat. Allianz telah hadir di wilayah ini sejak 1910, dimana awalnya Allianz menyediakan asuransi kebakaran dan maritim di kota-kota pesisir Cina. Saat ini, Allianz aktif di 14 pasar di wilayah tersebut, menawarkan beragam asuransi dengan bisnis inti pada asuransi kerugian, asuransi jiwa, perlindungan dan solusi kesehatan, dan manajemen aset. Dengan lebih dari 36.000 staf, Allianz melayani kebutuhan lebih dari 21 juta nasabah di wilayah ini melalui berbagai saluran distribusi dan platform digital.
Tentang Grup Allianz
Allianz Group adalah perusahaan asuransi dan manejemen aset terkemuka di dunia dengan 100 juta nasabah individu dan perusahaan di lebih dari 70 negara. Nasabah Allianz mendapatkan manfaat dari berbagai layanan asuransi individu dan kumpulan, mulai dari asuransi properti, jiwa dan kesehatan, sampai layanan bantuan asuransi kredit dan asuransi bisnis secara global. Allianz adalah salah satu investor terbesar di dunia, dengan dana kelolaan nasabah asuransi lebih dari 740 miliar Euro. Sementara manajer aset kami, PIMCO dan Allianz Global Investors mengelola aset tambahan sebesar 1,6 trilliun Euro milik pihak ketiga. Berkat integrasi sistematik ekologis dan kriteria sosial pada proses bisnis dan keputusan investasi, Allianz memegang posisi terdepan untuk perusahaan asuransi dalam Dow Jones Sustainable Index. Pada tahun 2019, lebih dari 147.000 karyawan meraih total pendapatan 142 miliar Euro dan laba operasional sebesar 11,9 miliar Euro.