October
17
2022
     22:03

Prospek Bisnis Bahan Pakan Ternak bagi TRGU di 2023

Prospek Bisnis Bahan Pakan Ternak bagi TRGU di 2023
ILUSTRASI. PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), emiten produsen tepung olahan gandum bagian dari Cerestar Group, akan segera mengoperasikan fasilitas handling pakan ternak secara komersial untuk melebarkan rentang bisnis sekaligus meningkatkanpendapatan.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), emiten produsen tepung olahan gandum yang merupakan bagian dari Cerestar Group, akan segera mengoperasikan fasilitas handling pakan ternak secara komersial untuk melebarkan rentang bisnis sekaligus meningkatkan pendapatan.

Ekspansi TRGU ke dalam bisnis bahan pakan ternak melengkapi lini produk bahan ternak produk samping tepung terigu (wheat bran pollard) dengan bahan pakan ternak lain seperti bungkil kedelai (SBM/Soybean Meal) dan DDGS (distillers dried grains with solubles). Bahan pakan ternak tambahan tersebut akan diimpor dan didistribusikan oleh anak perusahaan TRGU, PT Agristar Grain Industry (AGY).

AGY saat ini sedang membangun fasilitas gudang dan pengemasan pakan ternak di daerah Cilegon yang diharapkan selesai pada kuartal I 2023, sehingga bisa beroperasi secara komersial pada kuartal II. Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut dibiayai dengan dana hasil penawaran perdana saham kepada publik (IPO), dimana pada bulan Juli lalu TRGU berhasil meraih Rp315 miliar melalui IPO.

Sesuai janji Perseroan dalam prospektus, sekitar 33,33% dana hasil IPO tersebut digunakan untuk membangun fasilitas gudang dan pengemasan AGY. Pembangunan fasilitas Gudang dan pengemasan tersebut telah menyelesaikan proses pembangunan fondasi, infrastruktur jalan dan drainase. Saat ini sedang dalam proses konstruksi Gedung Gudang.

AGY sudah dipersiapkan dan didirikan sejak tahun 2008, walaupun belum beroperasi secara komersial, karena Perseroan menyadari produk samping dari olahan tepung terigu dapat diolah menjadi bahan  baku pakan ternak. Karena saat ini jumlah produk samping pakan ternak dari existing product (produk yang ada) sudah terserap dengan baik, maka TRGU memutuskan untuk segera mendiversifikasi portfolio bahan pakan ternak perseroan dengan mengoperasikan fasilitas handling pakan ternak secara komersial.

“Perlu diingat, pakan ternak ini memiliki pasar yang besar, jauh lebih besar dari pada tepung terigu untuk konsumsi manusia,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan.

Sementara itu, sekalipun ada bayang-bayang ancaman resesi ekonomi, Perseroan tetap optimis laba tahun 2022 akan dapat tercapai di atas 100% dari target. Karena pada Semester I 2022 saja, TRGU telah membukukan laba bersih Rp19,69 miliar, atau telah mencapai 99% dari target laba bersih 2022 yang Rp20 miliar.

Adapun untuk penjualan, persoalan kenaikan harga tepung terigu terkait perang Rusia-Ukraina, telah diatasi Perseroan dengan penyesuaian harga secara bertahap. Dengan demikian, pelanggan mendapat kesempatan untuk menyesuaikan harga jual makanan yang mereka produksi. Melalui pendekatan bertahap tersebut, penjualan tepung terigu Perseroan tetap meningkat di tengah kenaikan harga akibat perang Rusia-Ukraina tersebut. Pada Semester I tahun ini penjualan tepung terigu TRGU mencapai 242.000 MT meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 226.000 MT.

Baca Juga: Cerestar (TGRU) Targetkan Gudang dan Pengemasan Beroperasi di Kuartal II-2023

Tentang Perseroan

Cerestar Group, dimana didalamnya terdapat Cerestar Indonesia, saat ini menguasai 12,65% pangsa pasar tepung terigu di Indonesia. Grup usaha ini dimulai dengan pendirian perusahaan investasi asing bernama PT Cerestar Flour Mills pada tahun 2007, disusul pendirian PT Harvestar Flour Mills pada tahun 2013. Setelah mengakuisisi PT Agri First Indonesia pada tahun 2018, kelompok usaha ini mendirikan PT Cerestar Indonesia Tbk pada tanggal 10 Agustus 2020, yang khusus disiapkan untuk menjadi perusahaan terbuka.

PT Cerestar Indonesia Tbk sukses melaksanakan penawaran perdana saham dan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sampai 48,43 kali, dari 1,5 miliar saham yang ditawarkan atau 18,88% dari jumlah seluruh modal disetor Perseroan setelah IPO. Resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2022, Perseroan memilih TRGU sebagai kode saham perseroan, supaya mudah diingat karena dekat dengan kata terigu, tepung olahan gandum produksi perseroan yang pasti akrab di telinga mayoritas masyarakat Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved