June
18
2024
     20:57

Pendopo Hadirkan Djon & Rose: Jiwa Ketok Maestro S. Sudjojono dalam Fesyen

Pendopo Hadirkan Djon & Rose: Jiwa Ketok Maestro S. Sudjojono dalam Fesyen
ILUSTRASI. (dari kiri) Maya Sudjojono, Founder ?Djon & Rose?, bersama Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, memamerkan kain yang mengabadikan lukisan ?Pantai di Bali? (1974) karya S. Sudjojono, pada peragaan busana terbatas ?Jiwa Ketok? maestro S. Sudjojono, di Pendopo Alam Sutera, Tangsel, 14 Juni 2024.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Pendopo bekerja sama dengan S. Sudjojono Center menghadirkan jenama “Djon & Rose”, koleksi fesyen dan merchandise dari karya-karya maestro seni rupa Indonesia, Sindudarsono Sudjojono (S. Sudjojono). Adopsi karya seniman yang dijuluki Bapak Seni Rupa Modern Indonesia ini diluncurkan dalam peragaan busana terbatas di Pendopo Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat, 14 Juni 2024. Peluncuran ini diharapkan dapat mendorong kecintaan terhadap karya seni Indonesia sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.

S. Sudjojono lahir di Kota Kisaran, Sumatera Utara, pada tahun 1913, dan meninggal di umur 71 tahun di Jakarta, 1986 silam. Sepanjang hidupnya S. Sudjojono menghasilkan sekitar seribu karya, termasuk lukisan Pura Kembar yang menjadi salah satu image pada design kali ini, dan lukisan yang berjudul "Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro" (Our Soldiers Led Under Prince Diponegoro) milik kolektor senior Indonesia, berhasil terjual dengan harga tiga kali lipat dari estimasi balai lelang Sotheby's di Hong Kong.

Lukisan tersebut laku dijual di lelang internasional senilai Rp85 milar, dan saat itu menjadi rekor penjualan tertinggi di Asia Tenggara. Sesuai dengan gelarnya, S. Sudjojono adalah seniman Indonesia pertama yang memperkenalkan seni rupa modern, yang tidak sekadar indah namun harus sesuai dengan fakta dan realitas yang ada di masyarakat.

Hal ini diwujudkan melalui karya-karya sang maestro yang merekam situasi sosial, politik, dan budaya Indonesia di masa lalu. Semangat ini diungkapkan melalui kredo atau dasar tuntunan hidup “jiwa ketok” atau jiwa yang kelihatan, yang berbunyi:

“Kesenian itu jiwa ketok. Kalau seorang seniman membuat suatu barang kesenian, maka sebenarnya buah kesenian itu tidak lain dari jiwanya sendiri yang kelihatan. Jadi kesenian adalah jiwa.” - S. Sudjojono

Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan, “Upaya pelestarian budaya Indonesia tidak terbatas pada warisan adat saja, karya seni hasil pemikiran seniman masa lalu juga wajib kita lestarikan. Terlebih karya-karya sang maestro tidak hanya indah, namun juga memiliki nilai historis yang merekam keadaan di masa lalu.

Karena itu Pendopo membawa jenama fesyen “Djon & Rose”, yang mengabadikan karya-karya S. Sudjojono dalam pakaian dan aksesori. Harapannya, koleksi ini dapat mendorong anak-anak muda untuk semakin mengapresiasi dan mencintai karya seni seniman Indonesia.”

Pendopo sendiri merupakan merek usaha Kawan Lama Group yang menjadi rumah bagi UMKM lokal dan telah bekerja sama dengan lebih dari 250 UMKM di nusantara. Melalui slogan “Ragam Satu Negeri”, Pendopo berperan sebagai ekosistem pendorong pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya Indonesia, termasuk karya seni sebagai produk budaya.

Maya Sudjojono, putri bungsu S. Sudjojono & Rose Pandanwangi, Founder “Djon & Rose”,  menjelaskan, “Kami menyambut baik permintaan untuk menghadirkan ekspresi “Jiwa Ketok” S. Sudjojono di Pendopo

Selain karena menjadi ritel modern pertama kami, semangat Pendopo untuk mendorong pelestarian budaya Indonesia juga sejalan dengan semangat kami di S. Sudjojono Center. Harapan kami, hadirnya “Djon & Rose” di Pendopo dapat semakin memperkenalkan karya S. Sudjojono kepada anak-anak muda, generasi penerus bangsa.”

Sebelumnya “Djon & Rose” hanya di pamerkan dan pasarkan di S. Sudjojono Center, pusat data dan informasi terkait maestro seni rupa, S. Sudjojono, dan maestro seriosa mezzo soprano, Rose Pandanwangi, istrinya. Selain itu koleksi “Djon & Rose” juga dipasarkan di galeri, museum, dan event seni terpilih.

Maya Sudjojono mengungkapkan, “Jenama “Djon & Rose” diambil dari panggilan akrab ayah saya, Pak Djon, dan nama panggilan ibu saya, Rose. Sesuai logonya, yaitu kuas dan bunga mawar seperti dalam lukisan “Si Optimis”, “Djon & Rose” hadir untuk mengabadikan ekspresi “jiwa ketok” ayah saya akan kecintaannya pada seni dan pada Ibu saya. Ekspresi ini dihadirkan dalam berbagai lukisan yang dicetak ulang di atas pakaian, aksesori, juga berbagai merchandise.”

“Djon & Rose” menghadirkan berbagai pilihan pakaian, aksesori, dan merchandise yang hadir dengan motif atau print lukisan-lukisan terpilih karya maestro S. Sudjojono. Pakaian mulai dari dress, kebaya kutu baru, kemeja, kaos, abaya, pashmina, dan scarf. Kemudian ada pilihan aksesori seperti tas belanja, tote bag, pouch, hingga jam tangan. Hadir pula pilihan merchandise seperti tumbler, buku catatan, buku sketsa, lanyard, juga e-money.

Secara khusus “Djon & Rose” memilih lukisan-lukisan S. Sudjojono yang memiliki nilai sejarah  untuk dicetak ke dalam berbagai produk. Seperti lukisan Cap Go Meh (1940), salah satu lukisan tertua S. Sudjojono. Kemudian lukisan “Gerak Baru” (1985), dengan warna-warni cerah yang menggambarkan sekelompok wanita muda yang berdansa dengan gaya dan busana tahun 80-an.

Kemudian ada lukisan “Tiga Wanita di Atas Bukit” (1950-1970), dengan Ibu Rose Pandanwangi berdiri di tengah. Tak lupa, lukisan “Pura Kembar” (1972) koleksi seorang kolektor, yang laku terjual senilai Rp4 miliar di lelang seni Christie’s  tahun 2006 silam.

Lukisan-Lukisan karya maestro S. Sudjojono saat ini disimpan sebagai koleksi di berbagai galeri seni. Di Jakarta, khalayak dapat melihat langsung lukisan “Cap Go Meh” di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, dan lukisan “Tiga Wanita di Atas Bukit” dan “Seko” di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta Barat. Lukisan “Gerak Baru” adalah milik senior private collector Indonesia. Lukisan “1st Wedding Anniversary Roses” dan “Kembang Mawar” adalah milik private collector.

Tentang Pendopo

Berdiri sejak tahun 2011, Pendopo adalah merek bisnis Kawan Lama Group yang termasuk pada pilar Consumer Retail yang hadir di bawah naungan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. Melalui slogan “Ragam Satu Negeri”, Pendopo adalah wujud dari dukungan Kawan Lama Group terhadap produk lokal dan upaya pelestarian budaya Indonesia. Dukungan ini diwujudkan melalui tiga fokus utama Pendopo, yaitu produk, people, dan nation. Produk, yaitu langkah Pendopo untuk tidak sekadar mengurasi dan menjual, namun juga meningkatkan kualitas produk lokal. People di mana Pendopo turut andil dan mendorong kolaborasi antar pengrajin, seniman, desainer, pemilik merek lokal, dan pemerintah. Hasil dari keduanya kemudian diperkenalkan, dihubungkan, dan dipasarkan oleh Pendopo kepada publik (nation).

Hingga saat ini, Pendopo telah bekerjasama dan menjadi rumah untuk lebih dari 250 UMKM di nusantara. Pendopo juga telah mengurasi lebih dari 5.000 ragam produk pilihan dalam tiga kategori utama, yaitu: kriya, fesyen, dan kuliner. Kesemuanya dapat ditemukan langsung secara offline di Mal Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Mal Living World Denpasar, Bali, dan Mal Living Plaza Puri, Jakarta; maupun secara online di ruparupa dan online marketplace.

Tentang S. Sudjojono Center

S.Sudjojono Center adalah pusat data dan informasi dari dua maestro, pelukis S.Sudjojono (Bapak Seni Lukis Modern Indonesia)  dan penyanyi mezzo-soprano seriosa  "Rose Pandanwangi" (Penghargaan Anugerah Seni  Kemendikbud "Pencipta Pelopor & Pembaharu" seriosa Indonesia, 2019). Karena cinta dan gairah kami terhadap seni dan mode, sejak tahun 2017 kami telah menggabungkan keduanya dengan meluncurkan merek pakaian dan merchandise mode kami sendiri bernama "Djon & Rose", diambil dari julukan S.Sudjojono dan tentu saja Rose Pandanwangi.

Dengan slogan kami "Sudjojono Goes to Fashion", kami telah membuat pakaian eksklusif dan edisi terbatas seperti macam-macam Kebaya (Kebaya Kutu Baru, Kebaya Modern, Kebaya Panjang, Kebaya Kartini), Oversized Hemd, T-Shirt, Scarf, dsb.

Tidak hanya itu, merchandise kami juga mencakup Premium Shopper Bag, Tote Bag, tumbler, flazz card dan pouch. Semuanya terinspirasi oleh nasionalisme S.Sudjojono dan kecintaannya terhadap istri dan keluarganya.

Tentang Kawan Lama Group
Kawan Lama Group adalah identitas dari kelompok unit bisnis multisektor yang masing-masing bergerak dalam enam pilar bisnis yaitu Industrial & Commercial, Consumer Retail, Food & Beverage, Property & Hospitality, Commercial Technology, serta Manufacturing & Engineering, namun dipersatukan oleh nilai dan tujuan yang sama yaitu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga. Hadir sejak tahun 1955, Kawan Lama Group yang memiliki slogan “Bring Value for a Better Life” menaungi lebih dari 30 merek usaha, 14 pusat distribusi, dan lebih dari 1.200 toko yang jumlahnya terus bertambah sebagai kontribusi bagi kemajuan negeri.

Baca Juga: Pendopo Gelar Lomba Fashion Show Anak di Living World Denpasar,Tumbuhkan Cinta Budaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved