November
05
2024
     09:49

Menkes Minta Konsil & Kolegium Bidang Kesehatan Prioritaskan Akses bagi Masyarakat

Menkes Minta Konsil & Kolegium Bidang Kesehatan Prioritaskan Akses bagi Masyarakat
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri pertemuan Program Kerja Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan Indonesia, dan Majelis Disiplin Profesi, di hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (4/11).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri pertemuan Program Kerja Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan Indonesia, dan Majelis Disiplin Profesi, di hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (4/11).

Menkes Budi meminta forum tersebut untuk memprioritaskan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dalam program kerja masing-masing.

“Prioritas saya adalah akses ke layanan kesehatan. Akses itu penting dan harus berdasarkan best practices,” ujar Menkes Budi.

Tugas bersama yang harus dilakukan adalah menyediakan akses layanan kesehatan dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Akses layanan kesehatan ini merupakan amanah konstitusi yang menjadi hak bagi seluruh masyarakat.

Menked Budi mengatakan, peningkatan akses layanan kesehatan ini harus didukung dengan redistribusi kompetensi ke bawah atau hingga tingkat puskesmas. Dengan kata lain, kompetensi tenaga medis tidak boleh eksklusif bagi spesialis tertentu.

“Mengenai akses layanan kesehatan ini, teman-teman kolegium kesehatan harus cepat membuat program untuk mendistribusi kompetensinya ke bawah, ke tingkat puskesmas,” tutur Menkes Budi.

Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya, yakni kompetensi hanya dimiliki secara eksklusif oleh spesialis tertentu. Sekarang, Menkes Budi meminta agar kompetensi tersebut didistribusikan seluas-luasnya dengan tetap menjaga kualitas.

“Saya mau lihat ada distribusi pengetahuan bukannya malah dieksklusifkan tapi diinklusifkan ke bawah terutama terkait penggunaan alat-alat kesehatan dan layanan kesehatan yang memang dibutuhkan masyarakat,” ucap Menkes Budi.

Sebagai contoh, USG tidak hanya dapat digunakan untuk mengecek kondisi kandungan, tetapi juga bisa digunakan untuk deteksi dini kanker payudara, yang merupakan penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.

“USG ini sekarang sedang kita lengkapi untuk puskesmas. Itu harus cepat dilatih dokter umum, kasih kompetensi, diajarin bukan dieksklusifkan dengan alasan patient safety,” tutur Menkes Budi

“Akses itu penting sekali, dan saya minta nomor satu saya mau lihat redistribusi dari kompetensi masif ke bawah karena dalam 2-3 tahun akan didistribusikan alat-alat kesehatan lengkap ke Puskesmas,” tambah Menkes Budi.

Menkes Budi menargetkan Kolegium Kesehatan Indonesia untuk menyelesaikan distribusi kompetensi ini dalam waktu 3 bulan.

“Saya kasih waktu 3 bulan untuk distribusi kompetensi ke bawah,” kata Menkes Budi.

Baca Juga: Skrining Kesehatan Jiwa Minimal Setahun Sekali

Selanjutnya: Avia Avian (AVIA) Tebar Dividen Interim Rp 665,81 Miliar, Cek Jadwalnya

Menarik Dibaca: 6 Tips Aman Kopdar Kencan Pertama dari Aplikasi Kencan, Pilih Tempat Ramai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved