July
21
2022
     17:56

Kolaborasi LinkAja bersama Yokke Mendigitalisasi Bantuan Sosial dalam FEKDI 2022

Kolaborasi LinkAja bersama Yokke Mendigitalisasi Bantuan Sosial dalam FEKDI 2022
ILUSTRASI. LinkAja dan Yokke telah mensimulasikan proses pendistribusian bansos digital dengan aplikasi LinkAja & aplikasi POS dari Yokke & berhasil mendistribusikan bantuan? puluhan juta rupiah kepada ratusan KPM tersebar di 7 provinsi di Indonesia.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia dan didukung oleh Kementerian-Lembaga dan industri, tahun ini kembali menyelenggarakan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) pada tanggal 11—15 Juli 2022 di Nusa Dua, Bali dengan mengangkat tema Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery, sebagai bagian dari rangkaian besar acara Presidensi G20 2022 yang untuk pertama kalinya dipegang oleh Indonesia.

FEKDI 2022 merupakan ajang etalase inovasi produk dan layanan serta sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. LinkAja (PT Fintek Karya Nusantara) sebagai salah satu layanan transaksi keuangan digital yang diprakarsai melalui sinergi BUMN turut berpartisipasi aktif pada rangkaian acara FEKDI dengan kemitraan bersama Yokke (PT Mitra Transaksi Indonesia) selaku pionir penyedia layanan POS (point-ofsales) khusus Bansos.

Yogi Rizkian Bahar, selaku Direktur Utama LinkAja menyatakan, “Kami sangat mendukung kelancaran penyaluran bantuan sosial melalui digitalisasi. Melalui aplikasi LinkAja, Keluarga Penerima Manfaat dapat dengan mudah mengetahui saldo dari bantuan sosial yang diberikan berikut dengan detil saldonya. Selain itu, kemitraan strategis yang kami lakukan bersama Yokke pun sangat mempermudah proses penyaluran pencairan bantuan sosial tersebut kepada para KPM.”

Kegiatan FEKDI yang dilaksanakan di Bali International Convention Center ini mencakup pada kegiatan uji coba digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) pemerintah, yang mana penyelenggara utama digitalisasi Bansos sendiri adalah Kementerian Sosial melalui dukungan dua perusahaan teknologi finansial (fintech) yaitu LinkAja dan Yokke.

Selama acara FEKDI berlangsung, LinkAja dan Yokke mensimulasikan proses pendistribusian bansos secara digital dengan menggunakan aplikasi LinkAja dan aplikasi POS dari Yokke. Melalui terobosan ini, para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak lagi menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera untuk mencairkan dana bantuan sosial, mereka cukup menggunakan aplikasi uang elektronik LinkAja yang sudah menggunakan teknologi QRIS.

Para agen bansos pun tidak lagi menggunakan metode pencatatan manual untuk memproses transaksi dana bansos tersebut dengan aplikasi POS khusus bansos, seluruh transaksi secara otomatis tercatat pada sistem yang ada; membuat proses transaksi menjadi lebih mudah dan akuntabel. Pada tahap uji coba, penyaluran bansos dilakukan di berbagai daerah di tujuh provinsi di Indonesia. Uji coba tersebut berhasil mendistribusikan bantuan senilai puluhan juta rupiah kepada ratusan KPM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Kolaborasi antara LinkAja dengan Yokke dalam rangka penyaluran bantuan sosial ini pada dasarnya merupakan salah satu bentuk realisasi komitmen LinkAja dalam menyatukan berbagai potensi untuk kemajuan negeri, terutama dalam hal percepatan proses inklusi keuangan yang merata di Indonesia.

Ditemui dalam acara yang sama, Niniek Rahardja selaku Direktur Utama Yokke mengatakan, “Kolaborasi strategis menjadi kunci penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran dan mempermudah Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kolaborasi antara Yokke dengan LinkAja merupakan kontribusi dan peran aktif kami untuk ikut sera berpartisipasi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di mana kedua belah pihak memberikan kemudahan dan inovasi berupa pendistribusian bansos secara digital. Selain mengakselerasi proses pemulihan ekonomi, inovasi ini juga diharapkan turut meningkatkan literasi digital di Indonesia yang akan memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat.”

Seperti yang telah disampaikan oleh Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, digitalisasi menjadi salah satu dari tiga area besar yang diusung dalam Presidensi G20 2022 ini. Akselerasi inovasi dan transformasi digital jadi strategi utama perubahan ekonomi Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebelumnya, dalam rangkaian Pre-FEKDI LinkAja telah menjalankan Program PeDe Membangun Pendidikan Bersama LinkAja dikemas dalam bentuk kegiatan webinar berbagi ilmu oleh LinkAja dan mitra platform edukasi seperti Eduku, Karier.mu, Sekolah.mu, Rumah Siap Kerja, Cariilmu.co.id, Pijar Mahir dan Binar Academy dengan tema pengenalan terkait dunia teknologi finansial, entrepreneurship dan persiapan untuk berkarir kepada mahasiswa universitas yang bermitra LinkAja.

Melalui ekosistem layanan transaksi keuangan elektronik yang lengkap dan terintegrasi, konsistensi dan komitmen LinkAja dalam upayanya untuk #SatukanPotensiIndonesia semakin terealisasi. Dengan mengoptimalkan seluruh layanan yang diunggulkan oleh setiap BUMN yang merupakan pemegang sahamnya, LinkAja optimis dapat memenuhi kebutuhan transaksi digital yang aman dan nyaman, serta semakin mempercepat proses inklusi keuangan yang merata di Indonesia.

Baca Juga: Sukses Gelar RUPST, LinkAja Umumkan Jajaran Direksi Baru & Strategi Bisnis Progresif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved