KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsultan properti Knight Frank memperkirakan tingkat sewa pergudangan di Jakarta tetap stabil pada tahun 2022. Hal ini lantaran Knight Frank telah merilis laporan terbaru Asia-Pacific Warehouse Review yang menunjukkan adanya peningkatan sewa gudang yang stabil di 17 kota wilayah Asia Pasifik pada 2022. 

Head of Occupier Services & Commercial Agency Asia-Pacific Knight Frank, Tim Armstrong mengatakan kendati kondisi sektor pergudangan di Jakarta tetap tumbuh positif, namun para pemilik sewa masih menahan atau menunda kenaikan harga sewa lantaran situasi pandemi Covid-19 yang menghambat konsumsi. 

“Meskipun situasi tersebut menekan rantai pasokan dalam jangka waktu pendek dan membatasi laju.perdagangan sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi, namun imbas Omicron tidak akan menggangu atau mengurangi struktur fundamental jangka panjang dari pasar logistik di Asia Pasifik,” ujar dia dalam keterangan resminya, Jumat (18/2). 

Baca Juga: Agung Podomoro Booster Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia

Adapun dia melihat, tingkat permintaan saat ini juga masih bertumbuh, hal ini diprediksi akan ikut mengontrol tingkat sewa di tahun 2022 walau masih dibayangi tantangan pada biaya dan ketidakseimbangan pasokan.

Sementara itu, Head of Research, Asia-Pacific at Knight Frank, Christine Li juga melihat permintaan pasar di sektor logistik Asia Pasifik selama semester II-2021 tetap menguat seiring dengan bangkitnya alur perdagangan dan pulihnya permintaan pasar global. 

“Alhasil, tingkat sewa pergudangan di wilayah Asia Pasific bertumbuh tipis 0,5% (yoy) di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020,” katanya. 

Baca Juga: Diskon PPN Diperpanjang, Ini Emiten Properti yang Diuntungkan

Adapun pasokan baru sebesar 9 juta meter persegi di wilayah Asia Pasifik diprediksi tetap akan terserap lewat permintaan yang kuat dan pra-komitmen aktif di tahun 2022. 

“Performa pasar pergudangan logistik yang bagus saat ini diakibatkan oleh pertumbuhan e-commerce yang kuat, namun harus terus ditopang oleh perbaikan stabilitas makroekonomi pada konsumsi dan investasi. Alhasil, prospek sektor logistik pada tahun 2022 terpusat antara pasar negara maju dan berkembang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News