Investree Salurkan Pembiayaan Rp1,2 T untuk UMKM Pemenang Tender Pemerintah
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei setiap tahunnya memiliki makna penerapan semangat nasionalisme dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang. Merealisasikan semangat itu terutama di bidang teknologi-sosial-ekonomi, platform fintech lending Investree mendukung pertumbuhan pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan atau tender pemerintah melalui digitalisasi pembiayaan. Sejak 2020, Investree bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) termasuk Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam rangka menyalurkan pinjaman kepada para pemenang tender pemerintah di ekosistem tersebut.
Penyaluran pembiayaan untuk pelaku UMKM pemenang tender pemerintah merupakan bentuk dukungan Investree terhadap fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023, yaitu peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi berujar, “Investree berupaya memberikan kontribusi signifikan terhadap cara pemerintah melakukan pengadaan barang dan jasa. Dalam hal ini, kami menghadirkan akses pembiayaan berbasis digital bagi pelaku UMKM pemenang tender pemerintah. Ada lebih dari 170 ribu pelaku UMKM terdaftar dalam platform pengadaan seperti LPSE dan eCatalogue.
Dan terdapat hampir 2 juta proyek pemerintah tersedia bagi pelaku UMKM. Pembiayaan berbasis digital dari Investree akan menjembatani kebutuhan tersebut sehingga pelaku UMKM dapat menumbuhkan bisnisnya–cepat dan pesat–dan pemerintah juga dapat menyelesaikan proyeknya secara optimal.”
Sejak 2020, Investree telah menyalurkan Rp1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah. Porsi ini mencakup sekitar 10% dari total penyaluran pinjaman Investree sejak pertama kali berdiri sampai sekarang; sebesar Rp13,5 triliun. Melihat portofolio Investree, penyaluran pinjaman ini didominasi oleh penerima pinjaman UMKM dari industri perdagangan barang/jasa khususnya alat-alat kesehatan (alkes), IT dan layanan komputer, serta kreatif.
Terkait kolaborasi dengan ekosistem pengadaan elektronik, selain dengan LKPP, Investree juga sudah bekerja sama dengan beberapa rekanan atau ekosistem antara lain Mbiz, Pengadaan.com, sejumlah pemerintah daerah seperti Pemda Provinsi Jawa Barat, serta KADIN Indonesia dan HIPMI di beberapa wilayah agar lebih mudah menjangkau para pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan pemerintah.
Tawarkan Kemudahan dan Kecepatan
Sinergi antara Investree dan LKPP sebagai salah satu lembaga pemerintahan memberikan keleluasaan bagi Investree untuk terhubung ke website e-procurement pemerintah dan menyasar para pelaku UMKM yang memenangkan tender. Integrasi tersebut tentunya memberikan manfaat bagi pelaku UMKM di antaranya mereka dapat mengajukan pinjaman secara online, cepat, dan transparan; tanpa jaminan aset tetap; dan proses verifikasi terintegrasi terhadap proyek yang diajukan pinjamannya. Manfaat tersebut dirasakan oleh beberapa Borrower dari ekosistem LKPP yang telah Investree salurkan pinjaman. Terlebih Borrower-Borrower berikut yang bergerak di bidang penyedia alkes. Sejak pandemi Covid-19, sektor usaha ini tumbuh pesat akibat kebutuhan alkes yang semakin meningkat.
PT LNP merupakan perusahaan distributor alat kesehatan dan farmasi di Indonesia. Bersama dengan beberapa penyedia, PT LNP mendistribusikan alat-alat rumah sakit seperti tempat tidur, meja operasi, tandu darurat, dan lain sebagainya ke rumah sakit-rumah sakit daerah milik pemerintah. PT LNP telah menjadi Borrower di Investree sejak 2019.
Direktur PT LNP, Dawam, mengungkapkan, “Dari awal kami bekerja sama dengan Investree, memang yang kami incar adalah kecepatan dan digitalisasi. Dinamika prosedur pengadaan barang dan jasa sangat cepat, sehingga harus didukung dengan proses pembiayaan yang tidak ribet, tanpa jaminan, serta berbasis teknologi. Apalagi sekarang kita harus patuh dengan peraturan tentang kewajiban membeli produk alkes dalam negeri dan bersinergi dengan para produsen dalam program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Menurut kami, peran Investree di sini memiliki multiplier effect di mana bantuan pembiayaan yang mereka salurkan tidak hanya mendorong pertumbuhan usaha kami–para Borrower dari ekosistem LKPP–tapi juga para produsen alkes yang kami beli barangnya. Sehingga roda ekonomi di Indonesia dapat berputar secara sehat dan kontributif satu sama lain.”
Ada juga PT IDSS yang sudah bergabung menjadi Borrower di Investree pada tahun yang sama dengan PT LNP. PT IDSS merupakan perusahaan multinasional dengan bisnis inti penjualan peralatan medis berteknologi tinggi dan menyalurkan barang-barangnya ke rumah sakit kelas A dan B di berbagai wilayah di Indonesia.
Finance Manager PT IDSS, Lutgardis, mengatakan, “Pada tahun ini, kami memiliki rencana realisasi pengadaan ruang operasi MOT atau Modular Operating Theatre atau sistem ruang operasi terintegrasi dalam satu kontrol panel di rumah sakit-rumah sakit kelas A dan B. Terkait itu, kami sangat membutuhkan dukungan pembiayaan melalui Investree karena untuk satu proyeknya, nilainya cukup besar.
Durasi pengerjaannya juga pendek–180 hari–sehingga kami menuntut adanya proses pembiayaan mudah dan cepat. Selama beberapa tahun ke belakang, kami mengandalkan Investree untuk hal itu sekaligus menyehatkan cashflow perusahaan. Segala informasi yang dibutuhkan oleh Investree untuk validasi PT IDSS dapat diakses sendiri melalui laman eCatalogue, begitu pula sebaliknya. Jika kami membutuhkan informasi tertentu, dapat dengan mudah kami akses pada laman Dasbor Borrower atau berkomunikasi langsung dengan Relationship Manager yang responsif.”
Chief Sales Officer Investree, Salman Baharuddin, menambahkan, “Menurut kami apa yang diutarakan oleh (perwakilan dari) PT LNP dan PT IDSS sejalan dengan komitmen Investree dalam menyediakan dukungan pembiayaan bagi pelaku UMKM pemenang tender pemerintah yang lebih efisien dan sederhana. Atau dengan kata lain, streamlined. Karena basis bisnis kami tak hanya finansial tapi juga teknologi, tentunya kami ingin para Borrower dapat benar-benar merasakan digitalisasi yang kami lakukan pada setiap proses mulai dari pengajuan, asesmen, persetujuan, hingga pencairan pinjaman.”
Bentuk Penguatan Sinergi Investree dan Amar Bank
Program pembiayaan tender pemerintah melalui Investree juga menjadi salah satu bentuk penguatan sinergi Investree dan Amar Bank. Setelah tahun lalu Investree Group resmi mengakuisisi saham minoritas yang signifikan sebesar 18,4% di PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), keduanya kini mengembangkan produk dan layanan serta melakukan perluasan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM.
Tentang sinergi Investree dan Amar Bank, Dawam menanggapi, “Sebagai pelaku usaha yang memperoleh pembiayaan dari Investree, kami harap sinergi Investree dan Amar Bank selaku partner semakin baik ke depannya. Karena tantangan terbesar yang dihadapi oleh PT LNP dan rekan-rekan sejawat kami adalah perihal pembiayaan, tentunya peningkatan kerja sama sangat diperlukan supaya rekan-rekan kami yang ingin mengakses pembiayaan melalui Investree dapat merasakan manfaatnya secara maksimal.”
“Kami optimistis dapat berkontribusi lebih besar dan pesat kepada lebih banyak pelaku UMKM, khususnya para pemenang tender pemerintah, melalui perluasan penyaluran pinjaman dengan Amar Bank. Sebab pada dasarnya semangat kami sama: membangkitkan kinerja bisnis teman-teman pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian negara dan membuat mereka tangguh menghadapi beragam tantangan,” tutup Adrian.
Tentang Investree
Investree adalah perusahaan fintech lending yang mendapatkan Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Misi kami adalah mengoptimalkan data dan teknologi untuk memberikan akses pembiayaan lebih mudah dan terjangkau bagi UKM selagi menghubungkan mereka dengan Lender yang ingin membantu dan memperoleh imbal hasil atraktif. Melalui kolaborasi dengan rekanan strategis dalam ekosistem digital dan keuangan serta inovasi produk dan layanan pembiayaan, Investree berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi bisnis digital bagi UKM. Investree berbasis di Indonesia dan telah berekspansi ke Thailand dan Filipina.
Hingga Mei 2023, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp21,3 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp13,5 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil 17,4% p.a. dan rata-rata TKB90: 97,07% (data TKB90 per April 2023). Investree juga dinobatkan sebagai “Best Fintech of the Year” oleh Majalah The Asset, “Best P2P Lending Platform for SMEs” oleh The Asian Banker, dan “The Expandable Company” oleh Mandiri Capital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News