September
16
2022
     12:42

Ini 15 Startup Lolos Seleksi Kominfo Guna Pelatihan Startup Studio Indonesia Batch 5

Ini 15 Startup Lolos Seleksi Kominfo Guna Pelatihan Startup Studio Indonesia Batch 5
ILUSTRASI. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI resmi memulai rangkaian program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia Batch ke-5 dengan 15 startup yang telah melalui seleksi ketat sejak bulan Juni 2022.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI resmi memulai rangkaian program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia Batch ke-5 dengan 15 startup yang telah melalui seleksi ketat sejak bulan Juni 2022. Startup Studio Indonesia merupakan program Kominfo yang bertujuan untuk mendampingi startup tahap awal (early-stage) agar siap untuk #GoTheExtraMiles melalui penguatan produk, model bisnis, serta pengembangan retensi pengguna agar bisa menemukan product-market fit  (PMF).

“Sejak diluncurkan tahun 2020, antusiasme ekosistem digital terhadap program SSI terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dibandingkan batch sebelumnya, kami melihat bahwa ribuan startup pendaftar di Batch 5 semakin beragam, mulai dari model bisnis, sektor operasional, hingga lokasinya.

Misalnya, para pendaftar di wilayah luar Jakarta & Jawa meningkat, dan ada juga startup yang fokus pada industri Pariwisata dan Hospitality, dua industri yang jarang ditemui selama 2 tahun terakhir. Kami berharap program pelatihan SSI Kominfo terus bergulir dan memberikan dampak yang signifikan serta berkelanjutan untuk kemajuan ekosistem digital Indonesia,” ungkap Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo.

Startup yang berhasil melalui proses seleksi ketat pada Batch 5 ini adalah: Alterstay (platform ekosistem akomodasi alternatif), Automa (platform rantai pasok berkelanjutan), Bioma (marketplace sewa peralatan elektronik), Broom (platform ekosistem digital jual-beli kendaraan), FazPass (CitCall) (solusi omnichannel untuk verifikasi), DotX (platform koperasi kredit untuk karyawan), Eduku (platform edutech), Eratani (platform agritech penyedia solusi end-to-end bagi petani), Kanva (e-commerce produk lokal untuk kebutuhan dekorasi rumah), Metion (solusi rantai pasok daging lokal), MyRobin.id (platform outsourcing penyalur tenaga kerja keseharian on-demand), MySkill (platform persiapan karir dan pengembangan skill), Nona Woman (platform kesehatan perempuan khusus untuk para nona Indonesia), Shafiq (platform investasi syariah secara urun dana), dan Tripwe (marketplace aktivitas petualangan wisata).

Di tahun 2022 ini, peranan SSI sebagai program inkubasi kian penting, terutama karena startup tahap awal perlu mendapatkan akses dan bimbingan untuk bisa memanfaatkan momen kebangkitan ekonomi pasca-pandemi. Walaupun sempat memperlambat perekonomian, pandemi terbukti berhasil mengerek tingkat digitalisasi, sehingga dalam dua tahun terakhir jumlah startup di Indonesia pun ikut meningkat.

Namun, tantangannya adalah belum semua startup bisa mempertahankan skala pertumbuhan selama pandemi ini, misalnya karena faktor internal (kekuatan SDM, daya saing, PMF) ataupun eksternal (iklim perekonomian global). Melihat perekonomian Indonesia yang kian pulih (tumbuh 5,44% secara year-on-year), para founder startup early-stage pun perlu lebih cermat dalam menghadirkan produk dan model bisnis yang matang, serta terus berinovasi sesuai kebutuhan pengguna, tidak hanya sekedar menyediakan solusi.

Karena itu lima belas startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit di bulan September-Desember 2022. Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 5 kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.

Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibimbing langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Chrisanti Indiana (CMO & Co-Founder Sociolla), Rama Notowidigdo (Co-Founder SayurBox & AwanTunai), Brian Marshal (CEO & Co-Founder SIRCLO)  dan masih banyak lagi.

“Kami ucapkan selamat kepada 15 startup yang telah terpilih untuk SSI Batch 5. Proses seleksi yang ketat didasari dari observasi kami terhadap empat faktor utama, yaitu analisa laporan bisnis, profil para founder, local defensible-factors*, dan market size dalam proposal mereka.

Dari beberapa kategori startup terpilih, terdapat sektor edutech, agritech, dan pariwisata, yang kami lihat akan mengalami momentum perkembangan positif pasca-pandemi ini. Kami optimis, para peserta terpilih bisa menyerap semua pelajaran & pelatihan yang akan disampaikan oleh para mentor berpengalaman di bidang masing-masing,” kata Italo Gani, Managing Partner Impactto, yang juga salah satu dewan kurator Startup Studio Indonesia Batch 5.

Berhasil Gaungkan Dampak Nyata bagi Alumni Program

Setelah melalui empat gelombang penyelenggaraan, program inkubasi SSI kini total telah mencetak 65 alumni startup di Indonesia. Tidak hanya memberikan ilmu, SSI juga membuka jejaring bisnis yang lebih luas bagi para startup agar bisa menemukan orang yang tepat dan kredibel untuk pengembangan bisnis.

Inilah yang membuat mayoritas peserta mampu melakukan scale-up dan inovasi dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya, Justika (SSI 01) mampu meraih pendanaan tahap awal pasca mengikuti SSI. Begitu juga dengan Verihubs (SSI 01), yang terpilih menjadi partisipan program inkubator global terdepan, yaitu Y Combinator 2021. Para alumni Batch 2 dan 3, seperti Praktis (SSI 01), Finku (SSI 03), Fishlog (SSI 03), Gajiku (SSI 03), Soul Parking (SSI 03), dan beberapa startup lainnya juga berhasil mendapatkan pendanaan setelah mengikuti SSI.

“SSI memberikan pengetahuan praktis tentang pengembangan startup dari hulu ke hilir, sehingga kami pun bisa melakukan eksekusi dengan hasil optimal di hampir semua lini, mulai dari pendanaan, pengembangan produk digital, kemitraan, dan pemasaran. Finku berfokus untuk terus menyempurnakan produk digital kami dan mengandalkan rekomendasi word of mouth pengguna untuk mencapai pertumbuhan organik yang konsisten - sesuai dengan saran yang kami dapatkan dari para mentor di SSI,” ungkap Reinaldo Tendean, Co-founder dan Co-CEO Finku.

Diluncurkan pertama kali pada September 2020, melalui program Startup Studio Indonesia (SSI), Kominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital.

Seiring berjalannya waktu, Startup Studio Indonesia terus berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terbaik di Indonesia. Program ini menjadi ujung tombak untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Hub.id yang telah lebih dulu dijalankan oleh Kominfo.

Tentang Startup Studio Indonesia

Startup Studio Indonesia diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada September 2020 dalam mendukung kemajuan ekosistem startup Indonesia melalui penyediaan fasilitas yang memberikan akses bagi para pegiat early-stage startup mengembangkan potensi bisnisnya.

Mengusung tema “More Brainstorming, Less Classes”, Startup Studio Indonesia memfokuskan pada pembekalan ilmu dan wawasan praktis, dan menitikberatkan pada coaching dan mentoring langsung dari para praktisi terkemuka di industri startup. Program Startup Studio Indonesia Indonesia memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Hub.id yang dimiliki Kemenkominfo.

Baca Juga: Industri Software Konten Dorong Percepatan Ekonomi Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved